part 17: jealous

1.8K 79 4
                                    

Hai! Jangan lupa kasih vote ya, trus jangan jadi readers silent so tinggalin koment ya!  Happy reading

🍁🍁🍁
Frelisya mencari cari keadaan sahabatnya di dalam cafe , dia semangat karena sahabat kecilnya kembali berkunjung

" Frell" panggil seseorang , seketika frelisya menoleh ke belakang dan benar orang yang dicari carinya ketemu

Dengan cepat dia berlari dan menghampiri orang itu , saat sudah dekat tak tanggung tanggung dia langsung memeluk sahabatnya

Mereka berpelukan erat melepas kerinduan yang terpendam . Hingga orang yang di sekitarnya menatap dengan haru

Frelisya menangis dalam pelukan
" Hik aku rindu kau el" parau frelisya

Punggung frelisya di elus elus oleh sahabat lamanya , rasanya sangat nyaman

" Sudahlah frel jangan menangis kau sudah besar bukan anak kecil lagi"  frelisya melepas kan pelukannya dan menatap sahabatnya kesal seraya mempoutkan bibirnya

" Kau ini Elina selalu saja begitu!" Cibir Frelisya dan sahabatnya yang bernama Elina itu hanya terkekeh

Keduanya duduk di bangku yang di duduki oleh Elina tadi

" Kau sekarang kuliah jurusan apa frel?" Tanya Elina

" Aku jurusan kedokteran" ujar frelisya seketika Elina langsung berbinar matanya bangga dengan penuturan sahabatnya

" Wuahhh! Kau hebat frel! Asik aku akan mempunyai sahabat seorang dokter yeayy!" Seru Elina dan frelisya hanya tersenyum manis

" Kau sendiri?" Tanya frelisya

" Oh aku jurusan manajemen , sebenarnya aku tak mau tapi dad lah yang menyuruhku mau tak mau aku harus menurutinya" ujarnya terlihat sedih

" Tapi kau bisa?"

" Tentu ! Kau lupa ya siapa aku hmm" sikap sombong Elina keluar frelisya hanya memutar bola matanya jengah

" Kau itu terlalu banyak sombong ingin ku buang saja kau ke Antartika" jengah frelisya kemudian Elina tertawa terbahak bahak berhasil mengerjai sahabatnya

" Aku tak sepemikiran mu frel aku hanya sombong padamu saja hahaha" frelisya melototkan matanya berhasil dikerjai

" Kau ituuu!!" Kesal frelisya dan Elina hanya kembali tertawa mengabaikan frelisya yang dirudung kesal

" Ahahaha sudah lama aku tak melihat wajah seperti anak sapi seperti itu"

Pletak

Frelisya menjitak dahi Elina dengan sendok yang ada di meja dan Elina langsung meringis kesakitan karena jitakan frelisya yang tak main main

" Kau ini ! Selalu saja memukulku tanpa hati!" Cibir Elina seraya mengelus jidatnya

" Hehe sorry" cengir frelisya ,tak lama pelayan datang membawa pesanan mungkin Elina Yang sudah memesannya

Akhirnya mereka makan karena memang lapar .

Mereka pun bercanda ria melepas kerinduan usai makan. Mereka juga membahas hal-hal konyol saat mereka kecil yang masih diingatnya

🍂

Waktu berjalan dan matahari mulai terbenam menandakan beberapa menit kedepan penerang malam mulai datang , dengan sehilir angin yang meniup wajah cantik frelisya yang sedang menikmati suasana sore yang begitu menenangkan

Melepaskan semua kepenatan yang ada frelisya menarik oksigen sebanyak banyaknya untuk merilekskan tubuh

Frelisya merasa ada tangan yang melingkar di pinggangnya dari belakang , dia tak membuka matanya pasti sudah kenal siapa yang melakukan ini

" Apa kau suka senja?" Tanya fando , frelisya mengangguk dengan mata terpejam

" Aku pun sama , senja memberi kehangatan dan angin sore yang membuat kita rileks menghilangkan segala kepenatan atau mengurangkan sedikit kegelisahan"ujar fando lalu mengikuti apa yang frelisya lakukan menghirup udara sebanyak banyaknya

Fando melepas pelukannya dan berdiri di samping frelisya lalu merangkulnya

" Apa kau tau arti cinta?" Tanya fando
Frelisya menoleh menatap fando bingung kemudian dia menggeleng

"Sama aku pun tak tahu" frelisya memutar bola matanya malas , apa apaan fando ini -pikirnya

" Tapi aku mungkin bisa menjabarkan melalu perasaanku sendiri , cinta itu adalah sbeuah perasaan yang muncul saat kita menemukan sesuatu yang membuat kita bahagia dan nyaman berada di dekatnya dan juga tak mau pergi dari sisinya ataupun dimiliki orang lain" frelisya menatap fando yang tengah menatap keindahan sore di pusat kota los angeles

" Dan cinta juga kadang membuat kita tersakiti jika kita merasakannya lebih dalam lagi" ujarnya

" Maksudnya?" Tanya Frelisya, Fando menatap frelisya lekat kalau tersenyum

" Tak apa tak usah dipikirkan , lebih baik kita masuk aku akan masak untuk makan malam nanti".

" Aku bantu " fando mengangguk lalu menggenggam tangan frelisya untuk membawa masuk

" Aduh" lirih frelisya fando langsung menatap frelisya khawatir

" Kenapa ada yang sakit ?" Tanya fando cemas

" Kepalaku sakit" ujar frelisya terpejam seraya tangan yang memijit kepalanya

Fando langsung menuntun frelisya masuk dan dia tidurkan frelisya di pahanya lalu memijat kening frelisya untuk sedikit menenangkan rasa pusingnya

" Apa tadi kau sudah sarapan?" Tanya fando frelisya mengangguk

" Apa kau memiliki penyakit asam lambung?" Tanya fando lagi dan frelisya mengangguk kembali

Fando langsung mengangkat kepala frelisya untuk duduk

" Aku ambilkan obat dulu" ujar fando frelisya menggeleng

" Tak usah obat cukup air putih saja" fando langsung saja mengambil air putih setelah itu mengasihnya pada frelisya

Frelisya tersenyum lalu mengambil air putih dari fando dan meminumnya hingga habis

" Bagaimana?" Tanya fando

" Sedikit lebih baik " ujar frelisya fando pun menghembuskan nafasnya lega

Tangannya terulur mengusap pipi frelisya yang begitu lembut dan kenyal

" Jangan sakit" ucap fando lalu mengecup pipi frelisya , seketika rona merah di pipi frelisya muncul fando yang melihat rona itu tersenyum gemas

" Sekarang kau istirahat dulu sejenak nanti akan ku bangunkan jika makan telah selesai" tutur fando frelisya mengangguk

Frelisya pun bangkit menuju kamarnya untuk istirahat, saat fando hendak melangkah ke dapur langkahnya terhenti ketika sebuah notifikasi dari ponsel berhenti

Dia merogoh sakunya dan bukan ponselnya yang mendapatkan notif dia menoleh kebelakang dan ternyata ponsel Frelisya menyala menandakan ada notifikasi

Fando mengambil ponsel Frelisya dan terdapat pesan , setelah dia membaca fando meremas kuat ponselnya frelisya mukanya merah menandakan bahwa dia sedang marah , lalu dia banting ponsel miliknya dan ponsel Frelisya ke sofa

' hai darling long time no see, ini aku Zion aku ingin bertemu dengan mu besok , aku tunggu di cafe rosefun , see you darling'

To be continued!

Stay tune readers oke?

Mo lanjut?
Oh ngga ,yaudah selat menunggu hehe papay

He Is My PYSCHOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang