Perjalanan larut malam frelisya lewati, tak peduli kedua orang tuanya yang akan mencemaskan dia nanti. Kali ini bukan hal itu yang dipikirkan olehnya melainkan keselamatan semua orang disekitarnya, dia heran mengapa akhir-akhir ini banyak sekali masalah yang datang pada hidupnya
Satu persatu semua masalah datang mulai dari musuh, masa lalu, bahkan orang terdekat. Apa yang mereka inginkan pun, frelisya tidak tahu hanya Tuhan yang tahu. Kali ini dia tidak akan memberi celah sedikit pun pada masalah meski dia tahu bahwa masalah tidak dapat dicegah , karena masalah bagian dari kehidupan seorang manusia
Jika dia bisa memutar waktu atau memberhentikan waktu dia akan sangat senang, dia ingin kehidupan yang damainya kembali lagi. Tak terasa dalam pikirannya itu dia mengemudi hingga hampir mencapai batas maksimum mobilnya, dan tanpa disadari sudah ada mobil polisi di belakangnya yang berusaha mengejarnya
Seketika frelisya tersadar dari lamunan pikirannya, ternyata dia sudah melewati taman rafles yang telah dijanjikan oleh pengirim pesan anonim tersebut , matanya mengalihkan pada kaca spion disampingnya ternyata dia dikejar polisi saat ini
" SIALL!!!" umpatnya kesal, dia kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar terhindar dari kejaran polisi , entah apa yang dia perbuat hingga dikejar polisi , setaunya di jalanan sedari tadi kosong .
Beberapa waktu berlalu kini frelisya sudah sampai di taman rafles dan syukurnya dia berhasil lolos dari kejaran polisi itu. Dia mengeluarkan ponselnya dan menelefon nomor telefon yang menerornya tadi
Panggilan pertama .. tidak dijawab panggilan kedua ... ditolak
" sial! Apasi mau orang ini , jangan-jangan aku dijebak olehnya" hardik frelisya kesal
" demi Tuhan jika panggilan terakhir tidak diangkat akan kubunuh orang itu!"
Frelisya pun kembali menelefon nomor tersebut
" halo" suara yang berasal bukan dari dalam panggilan melainkan dari arah belakangnya , frelisya sontak berbalik badan karena suara tersebut
Alangkah terkejutnya frelisya mengetahui orang di depannya itu dan dengan santainya orang itu mengayunkan handphone yang digenggam olehnya dan memperlihatkan layar ponsel yang berisi panggilan telefon darinya
" akhirnya kau datang"
" kauu??? Mengapa kau disini? Atau kau? KAU YANG MENERORKU IYA!" pekik frelisya kesal , orang itu pun hanya menampilkan smirknya,
" yahh , thats me my sister!" ucapnya dengan nada mengejek
" kau kakak biadab john! Tak percaya aku kau berbuat seperti ini! Apa masalahku denganmu SIALAN!"
PLAKK
Tampar frelisya pada john , dia amat sangat terkejut dan tak habis pikir bagaimana kakaknya bisa berbuat hal di luar dugaan dia , frelisya yang selama ini mengira kakaknya adalah tameng dari masalah yang akan menghadapinya ternyata john benar-benar musuh dalam selimut
John yang habis ditampar frelisya memegang pipinya dan menatap remeh pada dia seraya tertawa mengejek pada frelisya
" bodohnya adikku" ejek john, frelisya yang menangis tak percaya hanya bisa berdiam diri dan menatap kosong ke arah john
Tiba-tiba john menarik tangan frelisya dengan kasar dan mencengkeram kuat rahang bawah frelisya
" ku beritahu apa maksudku membawamu kesini ,LEPASAKAN DIA!" teriaknya di hadapan wajah frelisya, frelisya hanya mampu menutup mata dan menangis tak bersuara.
Namun dia harus memberanikan diri , dia tak boleh lemah terhadap fakta yang baru diketahuinya. Dia langsung menendang perut john dan memelintir tangan john agar john kesakitan. John yang diperlakukan begitu hanya tertawa remeh kepada frelisya
" wah wah wah , keren sekali adikku ini bisa melawan ku ternyata bela dirimu tidak hilang ya,, ouhh atau kau diajari oleh pacar sampahmu itu" ejek john , frelisya naik pitam ketika disebut fando adalah pacar sampahnya , tak main main dia kembali memukul tulang punggung john dengan sikutnya hingga john jatuh ke tanah
" jangan sebut fando sebagai sampahan! KARENA YANG SEBENARNYA SAMPAH ADALAH KAU JOHN , ANAK BIADAB ! KAKAK BAJINGAN ! PERSETAN DENGAN SEMUA SUMPAH SERAPAHKU PADAMU !"
John kembali dengan tawa remehnya dia tahu frelisya sedang diselubung amarah , john pun tahu kelemahan frelisya adalah ketika marah dan itu saat yang tepat untuk menjatuhkan frelisya
" tak usah banyak omong kau jalang! Cepat beritahu aku DIMANA ELINA!" frelisya yang didapatkan pertanyaan itu hanya menatap john penuh kebingungan , dia tak mengerti apa yang dikatakan john
" elina? Apa maksudmu"
" tak usah banyak elak! Kau yang menculik elina bukan!?"
" gila kau john , mana mungkin aku menculik sahabatku sendiri meski aku tahu dia menyakitiku tapi bukan berarti aku bisa menyakitikanya! Tidak usah asal tuduh kau john!"
" KAU TIDAK USAH BANYAK ELAK , DIMANA ELINA!"
" SUDAH KUBILANG AKU TIDAK TAHU BAJINGAN!!" karena sudah habis kesabarannya tak pikir panjang frelisya langsung mengahajar john secara membabi buta , john yang belum siap akhirnya dia kalah telak dengan frelisya . tak main, tenaga frelisya jika sudah berkelahi , orang seperti john saja bisa ia taklukan .
" ku peringatkan padamu john , jangan muncul dihadapanku lagi dan aku tidak sudi mempunyai kakak seperti mu lebih baik kau mati ! ouhh tentang elina?! Aku tak mengetahui apapaun tentang dia dan jika iya aku berharap dia mati secara mengenaskan!" hardiknya lalu pergi meninggalkan john
John yang tidak terima diberi kutukan , sekuat tenaga dia berkari dan memiting frelisya dan sialnya itupun berhasil
" dan aku peringatkan juga padamu jangan berbuat macam macam terhadap elina karena aku yakin dibalik penculikan elina kau terlibat dalam hal ini! Sekali kau menyentuh dia akan kubunuh ibumu , good night my sister" peringatan john pada frelisya namun diakhiri kecupan singkat di pipi frelisya , lalu john pergi dahulu meninggalkan frelisya
Frelisya berdiam kaku ditempat apa maksud kataan john? Apa dia tega membunuh ibunya sendiri hanya karena elina? John tega memecah keluarga sendirinya hanya karena elina?
Ada apa antara john dan elina???

KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My PYSCHOPAT
Teen Fiction( FOLLOW SEBELUM BACA)[ MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN. DIHARAP KEBIJAKAN BAGI PEMBACA CERITA INI] AAAAAAAAA Aku membuka mataku setelah mendengar teriakan tadi Aku mencoba turun ke bawah dan saat di pertengahan tangga ... Deg perasaan ku ketika meliha...