part 24 : previx

1.1K 57 2
                                    

Fando berjalan lesu ke arah apartemen frelisya ,, takut takut frelisya akan melihat rumor itu .
Dengan langkah berat nan takut dia terus melangkah hingga tibalah di depan pintu apartemen itu

Fando memasukan PINnya dan pintu terbuka otomatis  . Fando kaget melihat frelisya yang menatap kosong ke arah televisi

Dengan penuh ke khawatiran dia mendekati frelisya dan duduk di sampingnya

" Frel" panggil fando tapi tetap frelisya tidak menyautnya

" Frell!" Panggil fando lagi sekarang agak keras

" FRELISYA!" Bentak fando keras dan itu membuat Frelisya kaget lalu menatap fando sayu " kenapa" tanyanya

Frelisya kembali menatap kosong ke arah televisi tak tersadar air matanya kembali jatuh membasahi pipinya itu

Dia bingung ancaman dan teror semakin guncar dan banyak . Entahlah siapa yang sudah membuat ini semua yang pasti frelisya sangat membencinya

" Orang itu benar benar ingin menghancurkan ku perlahan" gumamnya

" Aku pasti akan membantumu untuk menemukan orang itu !" Tegas fando seraya menggenggam erat tangan frelisya

Fando berjanji akan berusaha untuk melindungi gadisnya , dia berjanji untuk mengembalikan senyum gadisnya dan takkan membiarkan orang atau dunia mengubah senyum di gadisnya itu

" Terimakasih " ucap frelisya , fando tersenyum lalu memeluk frelisya ke dalam pelukannya

" Sudah menjadi kewajiban bagiku" ucapnya seraya mengelus Surai frelisya

***

" Sudah kau jalankan rencana yang kubuat?" Tanya seseorang dengan Hoodie hitam dan bertudung hitam dan juga ia memakai masker

"Sudah , orang orang telah memaki dan menghujat dia " jawab seseorang dengan jaket hitam juga

" Bagus , pancing dia untuk keluar dan aku akan memulai aksiku " tegas orang itu

" Kau tidak akan membunuhnya bukan?" Tanya orang berjaket hitam

" Aku tak tahu , tapi mungkin iya dan tidak sekarang aku ingin dia merasa menderita!" Sarkas orang itu , mendengar itu orang yang berjaket hitam itu mengepal kuat mendengarnya

" Jangan bunuh dia!" Sarkas berjaket hitam menatap nyalang ke lawan bicaranya

" Kenapa? Apa kau masih mencintainya hah!" Sindir orang berhoodie itu

" Aku tak tahu , tapi jika kau melakukan itu kau akan mati ditangan ku!" Ancam orang itu

" Ayolah Zion ingat aku ini tuanmu!" Hardik orang itu . Zion merasa kesal dengan penuturan orang itu tanpa ba bi bu dia langsung membogem orang itu hingga orang itu tersungkur kebelakang

" Ya ! Aku memang budakmu tapi ingat siapa aku sebenarnya jangan sampai ucapan sampahmu membuatku ingin membunuh mu ingat itu .. kalau aku tidak terkena masalah tak kan Sudi aku bersekongkol denganmu!" Bentak Zion kesal

Orang itu mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya , dan tersenyum sinis ke arah Zion . Dia bangkit dengan bersedekap dada menatap Zion nyalang

" Terserah apa yang kau katakan , aku tak peduli ! Yang aku ingin gadis itu menderita ! Ingat itu!" Hardik orang itu lalu pergi meninggalkan Zion yang tengah menahan amarahnya yang siap membludak

" Awas saja kau!" Ancam Zion berbicara pada dirinya sendiri menatap ke tempat yang tadi di tempati lawan bicaranya

...

Kembali pada frelisya dan fando kedua orang ini tengah dirudung kecemasan pasalnya kaca jendela kecil tiba tiba pecah

Fando sudah melaporkan pada pihak keamanan tapi tidak ada seseorang pun yang melakukannya

" Aku harus pindah!" Tegas frelisya mantap

" Hah! Tidak kau harus disini bersamaku!" Elak fando

" Kalau aku disini , orang lain akan kena dampaknya dan aku tak mau itu terjadi!" Sentak Frelisya sudah tak tahu harus berbuat apa apa

" Aku akan izin dalam beberapa minggu atau bulan ke depan aku akan pergi ke Jerman dan tinggal bersama sepupuku disana" keputusannya . Fando yang mendengarnya tersentak kaget

" Frelisya ! Pikirkan keluarga mu disini! Pikirkan sahabatmu dan juga aku ! Kau pikir disana kau akan aman juga hah! Aku tahu trik orang itu dan dia akan mengincarmu hingga dapat kau tau itu!" Bentak fando marah
Frelisya hanya menatap Lamat Lamat fando ada rasa kesal dan cemas bercampur menjadi satu

" Aku harus bagaimana fando ! Aku tak tahu jalan keluarnya " ucap frelisya pasrah dan terduduk lemas di Sofanya

Lista dan leonard datang ke apartemen frelisya , mereka tampak kaget melihat kaca jendela pecah

"Ini ada apa!" Tanya Leonard

" Tadi ada yang menembak kaca itu uncle dan kami sudah melihat cctv tapi tidak ada seorang pun yang melakukan !" Jelas fando

" Kau tidak apa apa kan honey?" Cemas lista sembari melihat seluruh tubuh putrinya

" Aku tak apa mom , tembakan itu hanya mengenai kaca saja " ujar frelisya dan Lista menghembuskan nafasnya lega setidaknya putrinya tidak kenapa napa

Leonard melirik pada sebuah kertas tergulung , dia mendekatinya dan membuka kertasnya

Seketika matanya membelakak setelah membaca

He Is My PYSCHOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang