Aku terlonjak kaget melihat bagian bagian tubuh yang sudah termutilasi , kejam sekali yang melakukan ini
Sekilas pikiranku terarah menuju fando , apa dia? . Secepatnya aku menggeleng kepalaku karena dia sudah berjanji untuk tidak membunuh atau menyakiti orang , aku sudah memegang janjinya jika dia mengingkari berarti dia pecundang
Aku menoleh saat lenganku di pegang oleh Tasya , oh astaga aku hampir lupa kalau aku harus segera membawa dia kerumah sakit
" Jangan lapor polisi" pinta Tasya memohon , aku mengernyit bingung aneh sekali dia ada kejadian seperti ini tetapi tidak mau melapor pada pihak berwajib
" Kau ini kenapa? Ini kejadian mengenaskan Tasya!" Sentakku
" Kumohon jangan lapor pada polisi" pintanya lagi , aku tak menggubrisnya karena memang sifatku sangatlah keras kepala , dan ini pun menyangkut kepentingan bersama
Lalu aku menelfon polisi untuk melacak kejadian ini dan aku pun tak lupa meminta polisi agar membawa tim Forensik kesini agar lebih jelas
Setelah selesai menghubungi aku menatap luka dalam Kaylie , astaga pendarahan lagi padahal dia sudah berusaha menghentikan nya
Aku kembali membuka tasku dan mengambil kotak p3k ku , karena akhir akhir ini aku selalu menemui korban korban yang tidak ku kenal jadinya aku mengstock kain kasa dan kapas banyak
Aku mengambil kain kasa yang ada di pipi Tasya lalu ku ganti dengan yang baru
" Tekankan! Jika kau bisa menahan perih lebih tekan lagi pembuluh darahmu terkena , sobek" ucapku dia menurut lalu lebih menekankan ,aku melihat dia meringis dia yang sakit tapi aku juga yang merasakannya ,huft.
Tak lama polisi datang dan menghampiri kami
" Apa nona yang menelfon kami? "
" Ah , iya lihatlah ke karung itu tuan " ucapku , komandan polisi pun menghampiri karung yang ku tunjuk , saat dibuka dia juga terkaget dan menyeret karung itu lalu menyuruhnya kepada anggota agar di tempatkan di kotak kayu atau peti
" Ah terimakasih nona sudah melapor pada kami , ini kejadian yang kembali terulang beberapa minggu lalu" aku melebarkan mataku kaget , ternyata ada pembunuh berdarah dingin , aku mesti waspada!
" Ah ya tuan sama sama , kalau begitu saya permisi tuan" ucapku
" Ya , terimakasih atas kerja samanya nona" aku pun tersenyum dan meninggalkan tempat yang menurutku mengerikan ini , aku memapah Tasya ke dalam mobilku dan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat
..
Setelah mengantar Tasya ke rumah sakit dan mengantarnya pulang kini aku sudah berada di kamarku , ya meski tadi aku ditegur karena pulang malam , wajar karena aku pulang memang melewati batas waktu yang dad perintah, aku pulang saat tengah malam .
Aku kembali memikirkan perkataan polisi tadi
" Kejadian yang kembali terulang beberapa minggu lalu" aku langsung bergidik ngeri mengingat kata kata polisi itu
Ah aku mengantuk lebih baik aku segera tidur , karena besok ada kuliah pagi hingga petang jadi aku harus kuat fisik ! Besok materi yang sangat melelahkan , sistem syaraf pusat itu materi yang akan diajarkan besok oleh dosenku , huft ! Sudahlah karena ini sudah keinginanku menjadi seorang dokter dan aku harus menjalankannya dengan baik
***
Aku terbangun karena suara ketukan dan teriakan dari moon agar bangun
" Ya moon aku sudah bangun! Nanti aku kebawah!" Teriakku dari dalam kamar , serasa tidak ada suara lagi aku bergegas mandi dan bersiap siap untuk kuliah hari ini
Suara dentingan sendok dan garpu yang menjadi ciri khas keluarga Grilen , ya dad mengajarkan kami agar tidak berbicara atau membuat keributan saat makan.
Setelah selesai makan aku pamit ke dad dan mom untuk berangkat , kali ini aku ke kampus membawa mobilku sendiri yang sudah lama tak aku pakai , ya karena aku tak ingin kemana mana
Aku berfikir sedari fando pulang dari rumahku dia tak memberi kabar padaku , ada apa ya sebenarnya? Eh kenapa aku memikirkannya? Aku cepat menggeleng aku tak boleh sampai membawa perasaan ku ke dalam , aku melakukan hubungan dengan fando karena semua ini aku lakukan hanya untuk membuat fando seperti manusia normal kembali tak lain dari hanya itu
15 menit berlalu aku sudah sampai di kampusku lebih tepat aku sedang berjalan menuju kelasku , saat aku masuk sudah ada beberapa teman sekelasku yang sudah hadir disini
Aku melihat Tasya , kenapa dia masuk?
" Tasya " panggilku , Tasya menoleh dan tersenyum tipis kearahku karena tertahan oleh jahitan di pipi nya
" Kenapa kau masuk? Kan aku sudah bilang kau istirahat saja di rumah! Dasar keras kepala!" Omelku , dia pun terkekeh kecil
" Emm keras kepala ? Kalau begitu kau apa?" Aku tau maksud dia , dia menyindirku keras kepala juga . Aku membuang arah mukaku ke arah lain dan langsung duduk di samping Tasya
Dia terkekeh berhasil mengerjai ku , sialan!.
" Aku bosan saja di rumah , jadinya aku masuk karena memang materi ini cukup sulit aku tak mau melewatkannya frel " ujarnya , aku pun hanya mengangguk angguk saja
Tak lama dosen datang dan langsung memulai pembelajaran
...
FANDO POV
aku tengah berada di balkon apartemenku seraya menatap kosong ke pemandangan kota
Aku merenungkan diriku atas kejadian kemarin , bodoh! Kenapa aku melakukan itu padahal aku sudah berjanji pada frelisya agar tak membunuh orang lagi . Ya, kemarin aku terlanjur emosi , aku paling tak suka jika ada orang yang menghina ku secara terang terangan
Aku menendang pagar balkon cukup kuat karena kesal , lalu masuk ke dalam apartemen ku
Hari ini aku tak kuliah sebenarnya kuliah siang tapi aku sedang tak baik dalam pikiranku dan juga tubuhku sedang tak baik akhir akhir ini , entahlah
Aku duduk di sofa seraya menonton tv dan menculah berita
"Berita hari ini , terdapat korban mutilasi dengan nama gr*** di jalan xx dengan tubuh yang sudah terpotong dan diletakkan oleh sang pembunuh di dalam karung "
Deg
Aku kaget mendengar itu , aku mengerutkan gigi ku rahangku mengeras , tanganku sudah mengepal kuat siap untuk menghajar siapa pun
Aku kesal ! Pasti gadis kemarin yang melakukannya!
" Gadis sialan !" Pekik ku dan segera masuk kedalam kamar mandi mengambil obat , aku merasakan sakit menyerang kepalaku lagi dan segera meminum obatku
Aku menatap ke kaca , miris sekali hidupku aku tersenyum remeh ke pantulan wajahku yang berada di pcermin
" Fucking disaese! When Will i recover?" Gumamku dan meninju kaca di depanku hingga terpecah
Aku bersandar di tembok belakangku dan merosotkan tubuhku hingga aku terduduk di lantai kamar mandi yang begitu dingin
" Argghhhh!"
TBC
Sekian dan terimakasih hahaha 😆
See you
Vote ya ? Karena vote atau dukungan kalian sangat berarti buat aku, jadi aku nambah semangat buat update cerita ini
Byee👋
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My PYSCHOPAT
Novela Juvenil( FOLLOW SEBELUM BACA)[ MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN. DIHARAP KEBIJAKAN BAGI PEMBACA CERITA INI] AAAAAAAAA Aku membuka mataku setelah mendengar teriakan tadi Aku mencoba turun ke bawah dan saat di pertengahan tangga ... Deg perasaan ku ketika meliha...
