#34 :: BERTAHAN ATAU MENINGGALKAN
Aku memang punya dua pilihan, bertahan atau meninggalkan. Tapi apapun yang aku pilih nantinya, efeknya tetap sama bukan? Sama-sama menyakitkan
*
Jika aku bisa mengibaratkan hubunganku dengan Jaehyun seperti permen, maka aku akan memilih sesuatu yang permukaannya sedikit pedas, yang seiring dikunyah rasanya akan berubah jadi manis, bahkan bisa sangat manis, tapi jika dikunyah lebih lama lagi, rasa asam akan mulai menyeruak, tepat berada di tengah, cukup mengejutkan sampai rasanya ingin aku muntahkan.
Tapi tidak bisa, mulutku tidak mau terbuka. Aku tahu itu asam, tapi bagian diriku yang lain percaya bahwa seperti sebelumnya, rasanya bisa saja berubah lagi, dan aku harap itu kembali manis.
Aku seperti sedang membodohi diri sendiri, dan rasanya seperti déjà vu. Aku pernah berada di posisi ini, empat tahun lalu. Sama seperti dulu, aku tahu bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, tapi tetap saja, yang bisa kulakukan hanya menunggu.
Jujur aku takut apa yang pernah terjadi akan terulang kembali. Kadang aku berpikir, apa ada yang salah dengan diriku sampai harus melewati hal semacam ini dua kali?
Cinta itu seperti es teh, jika diminum cepat-cepat, maka resikonya akan cepat habis, tapi kalau diminum pelan-pelan, esnya akan mencair lalu terasa hambar.
"Hei," Jaehyun mengecup ringan puncak kepalaku, membuatku hanya bisa mengerjap mata sebab tidak sadar kapan ia masuk kafe ketika aku bahkan duduk menghadap satu-satunya pintu masuk. "Nunggu lama, ya?"
Aku hanya membalasnya dengan sebuah senyum kecil yang dipaksakan kemudian memperhatikan Jaehyun yang duduk di hadapanku dengan seksama.
"Udah makan?" tanyanya buatku menggeleng. "Kok belom? Mau makan apa?"
Jaehyun mulai fokus pada buku menu di hadapannya, tidak sama sekali sadar seberapa kacau isi kepalaku.
"Kamu," kataku serius.
Jaehyun mendongak lantas terkekeh pelan, berusaha menjangkau keningku kemudian mengusapnya dengan wajah gemas. "Makan akunya nanti aja kalo udah halal."
Aku menepis lengannya kemudian melipat tangan di atas meja, menatapnya ragu-ragu. Semacam aku penasaran dan butuh penjelasan, tapi aku takut jika jawabannya nanti justru membuatku patah hati. "Dengerin dulu bisa, gak?"
"Oke, apa?" Jaehyun melipat tangannya sepertiku.
Aku memperhatikannya lamat, sebuah senyum di bibirnya, lesung di pipinya, dan binar di matanya. Apa aku bisa melepas semua itu?
"Kemarin kamu jalan sama Starla, 'kan? Udah deh ngaku aja! Terus soal Gatan. Aku gak peduli kalo dia babak belur di pukul siapa, tapi asal jangan kamu! Karena kalo sampe kamu, sama aja kamu gak percaya sama aku. Dan, kenapa harus bohong sih? Udahlah, aku gak mau denger alesan kamu, kita putus aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEM Playlove [✓]
Fanfiction"Harusnya dari awal kita fokus bangun BEM, bukan perasaan." --- start: 20/05/2020 end: 26/05/2021 ©Kharisma Dee, 2020