Aku yakin kalian tahu bagaimana caranya menghargai tulisan sederhana ini. Selamat membaca~
*
#23 :: SPIN OFF
Malam ini, aku hanya ingin Anggia sekedar tahu, bahwa aku... sudah lama menyukainya
Dia membuat saya mengutuk siapapun laki-laki yang menjadikan perempuan selembutnya menangis sendirian
Tapi sumpah, aku tidak ingin kehilangan keduanya
*
Enam semester lalu kutemui perempuan setinggi dagu, berdiri dengan wajah ling-lungnya di tengah lapangan selagi memeluk buku panduan yang pernah kupegang dua semester lalu. Awalnya, aku hanya iseng menatapi keberadaannya, tapi semakin lama, wajah lesunya buatku tersenyum sendiri, seakan mengingatkanku pada seseorang setahun lalu---aku.
Aku tahu betul bagaimana perasaannya saat ini, dia pasti malas setengah mati karena harus mengikuti Kuliah Minggu Pertama (KMP) yang kebanyakan mendengar petuah para petinggi kampus soal gambaran nasibnya empat tahun ke depan, atau melihat bagaimana para panitia penyambutan grasak-grusuk di tepi ruangan sambil mengamati kami, para Maba dengan wajah datar sampai yang mirip radar.
Dan jangan lupakan hari terakhir dari perjalanan singkat terasa panjang dari kegiatan orientasi yang saat ini keadaannya tidak sebrutal jaman dulu, apa lagi kalau bukan memilih kegiatan non-akademik yang katanya bisa melatih jiwa organisasi sampai menambah relasi---UKM.
Sama sepertinya, setahun lalu aku juga hanya bengong di tengah kerumunan, memikirkan dimana namaku akan terdaftar meski seratus persen enggan. Tapi mau bagaimana lagi, saat itu aku juga sama begonya dengan yang lain, percaya bahwa mengikuti kegiatan organisasi semacam UKM akan menunjang masa-masa kuliahku. Padahal tidak sepenuhnya benar, karena sekali lagi, yang bertanggungjawab atas pencapaian dalam akademik selama kuliah ya siapa lagi kalau bukan diri sendiri.
Jadi buang jauh-jauh pemikiran bahwa segalanya akan lebih mudah saat kuliah kalau kita ikut kegiatan eksternal semacam UKM. Meski begitu, aku tidak pernah menyesal telah menyatut nama dalam UKM-ku sekarang, selain memang hobi, karate memberi banyak hal positif dalam hidupku sejak SMP.
Kembali padanya, gadis berambut sebahu dengan kemeja putih dan rok span hitamnya yang tampak kusut di sana-sini, menandakan bahwa dia dengan tekun mengikuti seluruh kegiatan KMP sejak pagi sampai sore ini. Gadis itu masih memutar arah pandangnya ke banyak stan, menyentuh beberapa pernak-pernik, sampai menggeleng dengan senyum canggung saat ada yang menawarinya bergabung.
Aku masih ingat betul hari itu, setelah panas seharian, angin berhembus sedikit, mengayun dahan pohon bambu kecil entah apa namanya yang mengelilingi seluruh lapangan, membawa kakiku yang seperti kerasukan, meninggalkan meja pendaftaran kemudian berjalan di belakangnya, mengamati punggung sampai mendengar hembusan napas jengah yang akhirnya buatku menghentikkan langkah-langkah kecilnya.
"Lo,"
Akhirnya mata kami bertemu, warna miliknya cokelat gelap, tidak ada yang istimewa, dia juga tidak secantik itu untuk buatku tersihir atau semacamnya. Hanya gadis biasa, polos, tidak tahu caranya merias wajah. Tapi melihatnya dengan sebelah alis naik buatku merasa bahwa dia sangat cocok bergabung dengan UKM kami yang didominasi keringat sampai muka kucel.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEM Playlove [✓]
Fanfiction"Harusnya dari awal kita fokus bangun BEM, bukan perasaan." --- start: 20/05/2020 end: 26/05/2021 ©Kharisma Dee, 2020