B-P #07

4.6K 670 104
                                    

#07 :: PRASMANAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#07 :: PRASMANAN

Kenapa? Lo suka sama gue? Apa jangan-jangan sama Doyoung?

*

Suasana paling canggung di salah satu meja kantin dimana empat gelas es yang harusnya bisa mendinginkan suasana justru hampir lenyap ditelan angin. Kalau punya Doraemon, aku berharap bisa menghilang berkat pintu kemana saja atau setidaknya baling-baling bambu untuk meninggalkan tiga orang yang sama salah tingkahnya di sekitarku.

"Kalian gak ada kelas?" tanyaku memecah hening setelah muak berada lama-lama dalam diam juga terkurung suasana mencekam mirip film horor.

Taeyong dan Sejeong menggeleng dengan ritme sama, seakan memberi isyarat bahwa dua makhluk ciptaan Tuhan itu terlahir untuk menjadi jodoh.

"Kalian dari mana?" Sejeong balik bertanya.

"UKM silat, Kak. Ngejalanin perintah Jaeyun," aku tersenyum lalu menunjuk ragu Sejeong dan Taeyong bergantian. "Kalo kalian?"

Diam-diam aku berdoa agar salah satu dari keduanya tidak memberi jawaban penuh terapi kejut seperti, menghabiskan waktu bersama layaknya sepasang kekasih. Oh no, hari ini aku harus mengerjakan tugas dari Pak Jum, jadi waktu sempitku itu tidak boleh dihabiskan untuk menjadi sandaran Doyoung yang galau nantinya.

Sejeong melirik Taeyong seolah sedang meminta persetujuan. Apa ini? Tolong jangan jujur sekarang. Aku dan manusia sensitif di sebelahku lebih suka dibohongi dari pada menerima kenyataan pahit. Setidaknya untuk sekarang.

"Abis bikin surat permohonan buat pakar tamu, Nggi," jawab Sejeong buatku bernapas lega.

Aku mengangguk beberapa kali sambil membentuh huruf O lewat mulut sebelum menyesap es teh manis yang tidak lagi manis sebab es batunya sudah mencair semua.

"Anggi gimana sama Jaehyun? Lancar?"

Pertanyaan Sejeong hampir buat air dalam mulutku berpindah ke muka Taeyong yang duduk di hadapanku. Aku terbatuk beberapa kali, membuat liurku berhasil lolos dari sudut bibir yang buat Doyoung buru-buru menyodorkan kotak tisu padaku.

"Jadi cewek gak ada anggun-anggunnya lo, ah!" gerutu Doyoung.

Sambil membersihkan bibir, aku mengukir senyum sebagai permohonan maaf pada dua orang di hadapanku karena membuat mereka melihat sisiku yang tidak anggun sama sekali. Kalau ke Doyoung mah lewatin aja, jangankan iler, liat bentuk ingusku saja dia sudah pernah. "Begitudeh, Kak. Dia gak semenyeramkan itu ternyata," aku nyengir kuda.

Dengan seenaknya Doyoung mengacak-ngacak rambutku sambil berkata dengan suara yang dibubuhi kekehan. "Alesan aja lo! Makanya jangan negative thingking duluan, orang dari dulu Jaehyun gitu-gitu aja kok."

BEM Playlove [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang