#11 :: MATAHARI DI KUTUB
Tapi bukan semua cewek di kampus yang gue mau, Nggi
*
Aku dan Doyoung berjalan melewati lorong-lorong kampus usai mengisi perut di kantin selagi menunggu rapat BEM satu jam lagi. Tidak ada hal penting yang kami lakukan selain patroli tanpa tujuan, memeriksa apakah pohon mangga didekat parkiran sudah berbuah, atau iseng melihat papan bulletin kampus.
"Kak, bantuin cari teori dong," rengekku begitu kami meninggalkan papan pengumuman di samping auditorium.
"Bukannya udah ada?"
Bahuku berangsur merosot selagi mengingat apa yang terjadi pada kelas pagi tadi. "S.O.R gak bisa jadi teori utama kata Pak Minho."
"Yaudah mau cari sekarang sekalian nunggu waktu rapat?" tawarnya.
Aku menatapnya dengan mata berbinar. "Ruang UKM?"
Usai anggukan Doyoung, kami melanjutkan langkah menuju ruang UKM karate dan menyadari bahwa di dalam berisi seseorang, semacam tamu tak terduga juga tak diundang.
"Taeyong? Ngapain?"
Ketika Doyoung dengan santai melangkah masuk, dua kakiku justru membeku di ambang pintu.
"Lo gak liat WA? Tadi ada Yuta, tapi barusan keluar, mau sesi," terang Taeyong seraya menatap Doyoung lalu melirikku tepat saat aku meliriknya.
"Disilent, sorry. Ada apaan?"
Usai meyakinkan diri bahwa semua sudah selesai antara aku dan dia. Dua kaki ini membawaku masuk, duduk di samping Doyoung kemudian sesekali melihat Taeyong yang melempar senyum akward saat pandangan kami tidak sengaja bertemu.
"Soal UKM silat, bisa kasih waktu lagi gak buat mereka re-generasi?" ujar cowok bersurai panjang itu. "Gue dapet permohonan dari alumni nih, minta tolong jangan dibubarin dulu."
Doyoung memangku dagu dengan dua tangannya yang saling bertautan kemudian menimbang-nimbang sesuatu. "Keputusan akhir ada di Jaehyun sih, Yong. Gue juga kemaren kesana karena udah diudak-udak sama dia."
Percakapan Taeyong dan Doyoung membuatku ingat Ten.
"Wah, Jaehyun kalo gak dikasih bukti konkret kayanya susah banget deh, Doy," Taeyong terdengar pesimis.
"Makanya," seru Doyoung setuju. "Dia anaknya realistis banget, gak peduli relasi juga. Jadi kalo menurut dia udah gak bisa dipertahanin, mending bubarin aja. Ya gak sepenuhnya salah sih, soalnya selain buang anggaran, jadi terkesan kaya cuma pajangan. Apa lagi masih ada UKM yang belom dapet ruangan layak."
Doyoung benar, Jaehyun penuh pertimbangan. Pikiran logis cowok satu itu tidak akan pernah bisa kumengerti, selain karena rasa simpati--empatiku yang cenderung berlebih, aku juga jarang berpikir panjang apa lagi soal untung dan rugi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEM Playlove [✓]
Fanfiction"Harusnya dari awal kita fokus bangun BEM, bukan perasaan." --- start: 20/05/2020 end: 26/05/2021 ©Kharisma Dee, 2020