3. pretty

327 59 7
                                    

Siang itu, tepatnya pukul dua siang, diadakan pertandingan bola basket di GOR milik SMA Hybe. Kali ini tim basket SMA Hybe melawan SMA Artestic.

Karena Savian adalah kapten tim basket SMA Hybe dan ia ikut tanding hari ini, Naveera pun datang ke GOR untuk menonton Savian tanding. Ia juga sudah membawa sebotol air mineral dingin untuk diberikan kepada Savian.

Gadis itu sangat bersemangat, apalagi ketika ia melihat Savian sudah memasuki GOR, matanya berbinar-binar. Gadis itu benar-benar jatuh cinta.

Pertandingan pun dimulai. GOR mulai ramai dengan teriakan para supporter masing-masing tim yang didominasi oleh suara para gadis. Naveera adalah salah satu yang bersorak, lebih tepatnya meneriakkan nama Savian.

"Savian! Savian! Lo pasti menang!!!" teriaknya dengan semangat sambil tangannya membuat gesture seperti meninju angin ke arah atas.

Tanpa Naveera sadari, seorang lelaki memperhatikannya. Ia duduk sebaris dengan Naveera, namun posisinya lumayan jauh. Tapi ia bisa lihat dengan jelas Naveera tersenyum begitu lebar sekarang.

"Andai lo bisa senyum selebar dan semanis itu ketika sama gue, Ra," ujarnya sambil tersenyum kecut. Namun ia tetap memperhatikan Naveera, karena tujuan ia kesini memang hanya untuk menemani dan menjaga Naveera dari kejauhan, bukan untuk menonton pertandingan basket saat ini.

Beberapa menit kemudian, pertandingan selesai dengan hasil SMA Hybe memenangi pertandingan. Naveera pun berseru bersama supporter yang lain, "Wow selamat! SMA HYBE menang!! Savian menang!" seru Naveera dengan tatapan mata berbinar ketika melihat Savian tersenyum lebar.

Ketika Naveera hendak menuruni tangga dan mendekati Savian untuk memberikan minum, seorang gadis lebih dulu mendekati Savian sambil berkata, "Sayang, selamat!" dan kini gadis itu memeluk Savian, lelaki berambut hitam itupun membalas pelukannya.

Naveera pun terdiam, menghentikan langkahnya dan senyumnya pun menghilang dari wajahnya. Ia mencengkeram botol air mineral itu dengan tangannya yang gemetar.

Iya, itu Jasmine. Gadis yang Savian suka. Tapi ada hal yang lebih membuat Naveera terkejut, yaitu panggilan 'sayang' yang Jasmine tujukan untuk Savian.

"Mereka udah pacaran? Sejak kapan?" itulah yang ada di pikiran Naveera saat ini.

Lelaki yang sedari tadi memperhatikan Naveera pun berdiri dari posisi duduknya, dan wajahnya menunjukkan khawatiran ketika ia melihat perubahan ekspresi Naveera. Gadis itu terlihat sedih. Awalnya ia tidak tahu apa yang terjadi pada Naveera, tapi ketika ia melihat ke arah Savian, ia baru bisa memahami apa yang sedang terjadi sekarang.

Naveera merasakan sakit lagi karena Savian. Lebih tepatnya adalah Savian dan Jasmine berpacaran, Naveera tahu itu dan melihatnya secara langsung sekarang.

Tanpa ragu, lelaki itu pun berjalan cepat mendekati Naveera yang masih terpaku di tempatnya. Hingga akhirnya ia tiba di hadapan Naveera dan menunjukkan senyum terbaiknya. "Hai, Ra!"

"Loh Jay? Lo ngapain di sini?" tanya Naveera yang cukup terkejut dengan kehadiran Jay di sini.

Ya benar, lelaki yang memperhatikan dan menjaga Naveera sejak awal pertandingan adalah Jay.

"Nonton pertandingan lah, ngapain lagi," ucapnya. Walau sebenarnya bukan itu alasan ia ke GOR.

"Oh kalau gitu kenapa gak bareng aja tadi?" balas Naveera.

"Nggak deh, kuping gue bisa sakit denger lo teriak-teriak kayak tadi," ucap Jay bercanda. Naveera mendengus sebal. Jay meresponsnya dengan kekehan kecil.

felicity ; enhypen jayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang