9. give up

305 44 12
                                    

Ujian sudah selesai, ini adalah saatnya murid-murid kelas dua belas SMA Hybe pergi perpisahan ke luar kota. Tidak berbeda jauh dari kebanyakan sekolah, SMA Hybe memilih Yogyakarta untuk dijadikan tujuan wisata sekaligus perpisahan untuk kelas dua belas.

Hari ini adalah jadwal mereka untuk pergi ke Yogyakarta, mereka akan menginap tiga hari di sana.

Ada sekitar lima bis yang sudah terparkir di depan sekolah. Para murid diperintahkan untuk berkumpul di lapangan terlebih dahulu sebelum berangkat.

"Ra!" panggil Jay yang kini sedang berlari ke arah Naveera. Ia baru saja datang.

"Eh Jay! untung gak telat lo," ucap Naveera sambil melihat ke arah Jay yang ada di sebelahnya.

"Iya tadi gue hampir kesiangan, untung tadi bi Ina bangunin gue," ujar Jay.

Sedikit informasi, Bi Ina adalah asisten rumah tangga di rumah Jay, ia sudah lama bekerja di sana, dan ia juga sangat menyayangi Jay, sudah seperti anak sendiri. Begitu pun sebaliknya, Jay sudah seperti menganggap Bi Ina sebagai orang tuanya sendiri karena selalu ada untuknya.

Semenjak Mama Jay dibawa ke rumah sakit jiwa, Bi Ina lah yang selalu menemani dan membantunya di rumah.

"Udah liat lo di bis berapa?" tanya gadis cantik itu.

"Belum, gak sempet, Ra, abis parkirin motor gue langsung ke sini," jawab lelaki itu.

"Kelas lo satu bis sama kelas gue, bis nomor dua," ucap Naveera.

Jay menatap gadis itu. "Serius lo?!" gadis itu mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Ya bagus dong, berarti gue bisa duduk sama lo," balas Jay sambil tersenyum lebar.

"Gue sama Karin, lo duduk sama Savian aja," ujar Naveera.

"Dih males, mendingan gue duduk sendiri," ujar Jay sambil memutar bola matanya malas.

"Lo, Savian, sama Jake temen deket kan? Punya tempat nongkrong bareng juga. Terus kenapa lo sama dia jadi renggang gitu?" tanya Naveera tiba-tiba.

"Lo tau sendiri alasannya, Ra," jawabnya.

Naveera terdiam, ia mengangguk paham, namun ia menghela napas dan berkata, "Jangan gitu, Jay. Jangan hancurin persahabatan kalian hanya karena gue. Gue sekarang udah gapapa kok, gue udah gak pernah disakitin Savian lagi, lo gak usah khawatir."

Naveera menggerakan tubuhnya menghadap ke arah Jay, lalu melanjutkan kalimatnya, "Gue tau kok, kalian memang udah deket banget dari dulu. Jadi... lebih baik lo perbaiki hubungan lo sama Savian ya, udah mau lulus, gak baik kalau kalian masih punya hubungan yang kurang baik kayak sekarang ini."

Jay menatap Naveera dalam, mereka saling menatap satu sama lain. Sampai akhirnya Jay membalas, "Gue gak akan baikan sama Savian kalau dia belum minta maaf secara langsung ke lo, Ra."

"Jay, tapi–"

Dengan cepat Jay menyela ucapan Naveera, "Pokoknya gue bakal baikan sama Savian setelah dia minta maaf sama lo."

Naveera menutup mulutnya dan mengangguk paham, ia mengalah, dan menuruti kemauan Jay.

Kemudian kepala sekolah memulai pidatonya di depan sana sebelum murid-murid kelas dua belas berangkat. Jay dan Naveera kembali berbaris sebelahan, karena kelas mereka akan berada di satu bis yang sama.

Setelah pidato dan lain-lainnya selesai, mereka masuk ke bis masing-masing kelas.

"Jay, lo mau duduk sama Naveera?" tanya Karin kepada Jay tiba-tiba sebelum masuk bis. Refleks Naveera melototi Karin. "Kan lo sama gue, Rin?"

felicity ; enhypen jayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang