33. jay's mom

215 29 4
                                    

Naveera menatap Jay tajam. Kemudian ia memegang luka di wajah Jay dan bertanya, "Jadi ini dipukul Kak Hessa?" Jay mengangguk.

"Kenapa kamu gak bilang ke aku? Kamu juga kenapa diem aja digituin sama Kak Hessa? Kamu kan gak salah, jangan diem aja harusnya." Naveera berbicara dengan nada tegas.

"Kak Hessa bener kok, aku memang gak becus jagain kamu, aku juga salah karena nuduh kamu yang buruk-buruk, wajar kok kalau Kak Hessa bersikap kayak gitu, Ra..." ujar Jay.

"... Aku udah buat Kak Hessa kecewa jadi ketika dia marah sama aku, aku diem aja gak ngelawan, bukan karena aku takut tapi karena aku ngerasa pantas untuk dipukul sama Kak Hessa. Kalau aku ada di posisi dia juga pasti aku ngelakuin hal yang sama. Kamu adek Kak Hessa satu-satunya, wajar kalau dia marah liat adeknya disakitin kayak gitu," lanjut Jay.

Tatapan mata Naveera melembut kemudian ia berkata, "Maafin Kak Hessa ya..."

Jay menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian membalas, "No, No, it's okay, gak perlu ada yang dimaafin juga, karena Kak Hessa gak salah. Udah ya, Ra, jangan dipikirin, aku gapapa kok."

Jay mengusap puncak kepala Naveera sambil tersenyum tipis. "Yang paling penting sekarang itu kesembuhan kamu. Jangan terlalu banyak pikiran, jangan mikirin aku sama Kak Hessa, kita bakal baik-baik aja kok kamu tenang aja, oke?" ucap Jay.

Akhirnya Naveera mengangguk, mengiyakan permintaan Jay untuk tidak terlalu memikirkan ini, karena yang paling penting sekarang adalah kesehatannya.

"Yaudah sekarang istirahat ya?" Tanya Jay, Naveera mengangguk lagi.

Jay membenarkan posisi bantal supaya posisi tidur Naveera terasa lebih nyaman, lalu menyelimuti tubuh Naveera dengan selimut biru dongker milik gadis itu yang Hessa bawa kemarin.

"Jay..."

"Iya?"

"Mama Diana kabarnya gimana?" ucap Naveera.

"Kabar Mama baik, Mama kangen banget sama kamu tapi belum sempet jenguk," balas Jay.

"Aku juga kangen sama Mama kamu..."

"Kayaknya besok Mama gak terlalu sibuk, nanti pasti jenguk kamu ke sini," ucap Jay.

Naveera tersenyum lebar, ia terlihat senang. "Yeayy!"

Melihat Naveera tersenyum, Jay ikut tersenyum juga. "Yaudah sekarang tidur, istirahat yang bener biar cepet sembuh terus dokter ngizinin kamu pulang," ujar Jay. Naveera mengangguk, dan menuruti ucapan Jay.

***

Keesokan harinya, kondisi Naveera belum seratus persen pulih, namun kondisinya jauh lebih membaik, jadi Dokter mengizinkannya untuk pulang.
Naveera hanya perlu banyak istirahat untuk menaikan staminanya lalu bisa sembuh sepenuhnya.

Hari ini Diana, Mamanya Jay, berniat untuk menjenguk Naveera namun karena Dokter sudah mengizinkannya pulang, Diana dan Jay yang mengantar Naveera pulang.

"Naveera cantik bisa jalan? Atau mau pake kursi roda?" Tanya Diana saat Naveera hendak turun dari brangkarnya.

Naveera mengangguk, "bisa tante," jawabnya dengan nada suara sopan.

"Yaudah tante pegangin ya, soalnya kamu masih lemes," ujar Diana sambil menggandeng tangan gadis cantik itu.

Jay yang kali ini bertugas membawa tas berisi keperluan Naveera itu tersenyum melihat interaksi Naveera dan Mamanya, hatinya terasa tenang.

Lalu mereka bertiga keluar dari rumah sakit itu. Kemudian mereka masuk ke mobil Jay, setelah semua memasang seatbeltnya, Jay melajukan mobil itu menuju rumah Naveera.

felicity ; enhypen jayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang