47. truth or dare

75 10 0
                                    

Selesai makan malam, mereka ke halaman belakang yang terdapat kolam renang, dan juga lampu-lampu kecil yang dipajang di halaman itu membuat suasana di sana terlihat menyenangkan, mereka pun berkumpul di gazebo untuk menikmati waktu bersama sebelum istirahat di kamar.

"Eh lu gak renang, Mine? Lo suka renang, kan?" Tanya Naveera pada Jasmine, ia dan teman-temannya yang lain terutama Savian jelas tau bahwa Jasmine saat SMA dulu pernah ikut ekskul renang.

"Mau sih, tapi besok aja kayaknya," Jawab Jasmine sambil melihat ke arah kolam renang yang cukup besar itu.

"Iya jangan sekarang, besok aja, takut kamu masuk angin, ini lagi dingin banget soalnya," ujar Savian sambil melihat ke arah Jasmine, dan langsung mengundang ledekan dari teman-temannya.

Seperti biasa, Karinda yang meledek pertama kali, "Jiakhh masih perhatian aja.. Ditunggu kabar baiknya deh..." celetuknya.

Dan disahut oleh Jay, "Kabar apa tuhh, Rin?"

"Kabar balikan lah, Jay, Hahaha," balas Karinda dengan tawa di akhir kalimatnya, dua orang yang sedang diledek hanya bisa diam malu-malu sampai kedua wajah mereka merah, sedangkan yang lain hanya terkekeh.

Savian membalas Karinda, "Eh lu Karin diem, mendingan lo cerita sama kita apa yang terjadi antara lo sama Jeki tadi pas lo nyusulin Jeki, pas balik ke ruang makan kok elo kayak orang linglung gitu, kenapa coba? Lo berdua ngapain hayo?"

"Oh itu.. Gak ngapa-ngapain lah cuma bantuin Jeki ngeringin rambut pake hairdryer aja," ujar Karinda, padahal sebenarnya ya memang benar setelah Jakey mengatakan kalimat itu ia sempat terlihat seperti orang linglung karena memikirkan apa maksud Jakey tadi saat di kamar.

"Hah bentar... Bukannya Jeki tuh gak suka ya rambutnya dipegang-pegang sama orang lain??? Tapi kenapa sama Karin fine fine aja?" Balas Savian, membuat semua orang di sana melirik ke arah Jakey, termasuk Karinda yang terlihat penasaran juga apakah yang dikatakan Savian itu benar atau tidak.

Yang jadi pusat perhatian salah tingkah, namun dengan cepat dia mengontrol dirinya. "Apa? Kenapa pada liatin gue kayak gitu??? Tangan gue pegel aja tadi terus kebetulan Karin dateng jadi ya gue minta bantu keringin rambut gue, emang aneh? Nggak donggg?"

"Eh tapi terakhir kali si Savian mainin rambut lo, lo ngamuk Jek," ujar Jay, Savian yang namanya disebut pun mengangguk setuju.

"Ya itu mah Saviannya aja aneh, dia lagi gabut terus rambut gue dikepang-kepang kecil sama dia, ya ngamuk lah gue," balas Jakey, masih mencoba membela dirinya.

"Ngeles mulu, lu kalo suka sama Karin mah ngomong aja sih, Jek," Celetuk Savian.

Jakey menyentil kening Savian dan berkata, "Savian lo tuh ya mulutnya suka sembarangan, gue ceburin ke kolam sekarang meriang lu besok, mau??!"

Karinda sebenarnya bingung dan penasaran, namun ia mencoba mengubah topik agar itu tidak perlu dibahas sekarang, mungkin nanti ia akan mencoba ngobrol berdua dengan Jakey. "Udah udah perihal rambut aja ribet ya lu pada, dah mending kita main game!"

"Game apa nih, Kak?" Sahut Juan yang senang karena akan diajak main game.

"Ya kalo kita lagi kumpul gini mah main Truth Or Dare udah paling seru," balas Karinda.

Dengan cepat Jakey menyahut, "Gak mau ah, itu game keramat."

"Halah keramat-keramat, bilang aja lo gamau ke spill lagi suka sama siapa," balas Savian, Jakey mendengus sebal.

"Gue mah gak perlu main Truth Or Dare juga misal ada yang nanya suka sama siapa, udah pada taulah ya gue naksir berat sama Karin," celetuk Hessa.

felicity ; enhypen jayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang