46. bali

88 9 0
                                    

Masa Ujian Akhir Semester sudah selesai, sekarang waktunya liburan tiba.

Di hari yang cukup cerah ini Jay, Naveera, Jakey, Karinda, Savian, Jasmine, Hessa, dan Juan pergi liburan ke Bali sesuai yang sudah direncanakan sebelumnya.

Singkat cerita, mereka tiba di Bali pukul setengah tujuh malam setelah penerbangan selama hampir dua jam. Sekitar pukul tujuh malam mereka tiba di resort milik Papa Jay.

Seorang pegawai resort menyapa dengan senyuman manis, "Selamat malam Mas Jayviero dan teman-teman, resort yang Mas pesan minggu lalu sudah siap ya, mari saya antarkan---"

Sebelum pegawai wanita itu melangkahkan kakinya Jay berkata, "Gapapa Mbak Lina, saya udah tau tempatnya jadi Mbak kasih kuncinya aja ke teman saya ini, dia yang ngatur pembagian kamar soalnya." Jay menunjuk Karinda.

Pegawai resort bernama Lina yang memang sudah mengenal Jay itu pun memberikan kunci kepada Karinda yang di sini bertugas mengurus rencana liburan mereka bersama Jakey, termasuk pembagian kamar juga dia yang ngatur, teman-temannya terima beres saja.

Setelah mendapatkan beberapa kunci mereka pun berjalan ke resort yang sudah Jay pesan.

Karinda membuka pintu utama resort yang cukup besar dengan design yang aesthetic dan modern itu, semua terkesima melihat design yang terlihat sangat cantik itu.

"Wah ini siapa yang ngedesign, Jay?" Tanya Naveera sambil melihat ke sekeliling ketika mereka berdelapan sudah masuk ke dalamnya.

"Mama Diana, ini sebenernya resort punya Mama, kalo resort punya Papa itu yang di depan sana tadi kita sempet lewatin waktu naik mobil. Aku lebih suka resort ini karena designnya Mama yang buat dan lebih adem aja tempatnya," jawab Jay, Naveera mengangguk takjub, Mamanya Jay ternyata jago design bangunan juga.

"Mama lo bisa design bangunan juga ternyata, gue kira cuma bisa design baju karena punya butik?" Sahut Savian.

Jay menjawab, "Iya sebenernya kan Mama gue emang lulusan arsitek, tapi karena tertarik di bidang fashion sama fnb, Mama jadi punya butik sama Kafe juga, jadi bisa ngedesign pakaian dan jago masak juga."

"Multitalent juga ya Tante Diana," celetuk Karinda.

"Iya Tante Diana gak ada kurangnya gue liat-liat, keren banget Mama lo, Jay," kini Savian yang bersuara.

"Kurangnya Mama gue tuh suka nyanyi tapi gak bisa nyanyi," ujar Jay sambil terkekeh di akhir kalimatnya.

"Kayak si Karin, lu semua bisa nangis denger dia nyanyi, jadi kalo ada yang mau karaokean di sini jangan ajak-ajak dia," kali ini Jakey yang nyeletuk, dan langsung disentil keningnya oleh Karinda, Jakey mendengus sebal sambil mengusap keningnya yang terasa perih sedikit.

"Yaudah Karin kalo mau nyanyi-nyanyi gue aja yang temenin," ujar Hessa.

"Cieeee," semuanya berseru meledek Karinda dan Hessa. Karinda melototi semuanya, sedangkan Hessa cengengesan kesenangan.

"Udah udah stop ceng-cengin guenya ya, gue mau pembagian kamar, dengerin ya, dan gak ada protes ya kawan-kawan," ujar Karinda mengganti topik.

"Yang cewek-cewek di kamar nomor satu, karena kita cuma bertiga, gue, Naveera, sama Jasmine, jadi kita sekamar. Kamarnya paling gede jadi pas buat kita bertiga," ujar Karinda sambil memberikan kunci kamar nomor satu kepada Naveera.

"Kamar nomor dua ada bed king sized, ini untuk Jay sama Kak Hessa," ujar Karinda sambil memberikan kunci kamar nomor dua kepada Jay.

"Rin, gak salah lo mereka berdua sekamar? Dua-duanya susah dibangunin gitu, alarm mereka paling kenceng, yang lain bangun, tapi merekanya gak bangun," ucap Naveera.

felicity ; enhypen jayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang