7. deja vu

299 49 5
                                    

Jay kembali ke UKS dengan sekantong plastik putih di tangannya. Itu makanan dan minuman untuk Naveera.

"Minum dulu, Ra," ucap Jay setelah membuka tutup botol air mineral lalu diberikan kepada gadis itu. Naveera menerima air mineral itu lalu meneguknya sedikit.

Jay membuka makanan tersebut lalu diberikan kepada Naveera. "Makan yang banyak ya, Ra. Lebih bagus lagi kalau lo abisin makanannya."

Naveera menganggukkan kepalanya. Sebelum memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya, gadis itu bertanya, "Lo udah makan belum?"

Jay menganggukkan kepalanya dengan cepat dan menjawab, "Udah, gue udah makan, Ra." gadis itu mengangguk paham lalu mulai memakan nasi gorengnya.

Beberapa menit kemudian, setelah makan selesai, Naveera minum obat pereda pusing. Gadis itu merasa lebih baik sekarang.

"Karin lagi otw ke sini bawa tas lo. Abis itu gue anter lo pulang ya," ujar Jay yang masih setia duduk di samping Naveera.

Tidak lama kemudian terdengar ketukan pintu. Lalu pintu terbuka dan muncul Karin di balik pintu warna putih tersebut.

"Ra, ini gue bawain tas lo ya. Gimana keadaan lo sekarang, Ra?" tanya Karin setelah meletakkan tas Naveera di atas meja.

"Gue baik-baik aja, Rin. Makasih ya udah anterin tas gue ke sini, terus juga ngebantu gue minta izin ke guru buat balik duluan," jawab Naveera.

"Iya, Ra, sama-sama. Lo pulang aja ya, istirahat di rumah. Kalau masih sakit, besok gak usah masuk, gak usah maksain, jangan bandel lo!" omel Karin. Yang diomeli hanya terkekeh, ia paham kalau sahabatnya itu khawatir.

Naveera pun membalas, "Iya udah sana balik ke kelas, masih ada satu pelajaran lagi kan?"

Karin menganggukkan kepalanya lalu tatapannya beralih kepada Jay. "Jay, jagain Rara ya, anter sampe rumahnya dengan selamat. Kalau bestie gue kenapa-napa gue botakin lo!"

Naveera tertawa pelan. Sahabatnya itu memang ada-ada saja tingkahnya.

Jay terkekeh lalu membalas, "Iya, Rin, tenang aja, Naveera aman sama gue."

Karin tersenyum lalu berkata, "Yaudah gue balik ke kelas ya. Cepet sembuh, Ra." Karin menepuk bahu Naveera. Setelah mendapat anggukkan kepala dari Naveera, Karin pun keluar dari UKS.

"Mau pulang sekarang?" tanya Jay sambil menatap mata gadis itu.

Naveera menganggukkan kepalanya. "Iya, mau istirahat di rumah."

"Yaudah ayo gue anterin," balas lelaki itu sambil bangkit dari posisinya.

"Mau gue gendong?" tanya Jay.

"Hah?" balas Naveera kaget.

"Beneran, mau gue gendong gak? Lo masih lemes kan?" tanya Jay lagi.

"Nggak ah malu," jawab Naveera.

"Gak usah malu, cuek aja, Ra," balas lelaki itu.

"Nggak, gue masih bisa jalan kok," ucap Naveera.

"Yaudah kalau gitu," balas Jay. Lalu mereka pun keluar dari UKS dan berjalan menuju parkiran motor.

***

Jay mengetuk pintu berwarna cokelat itu. Mereka sudah tiba di rumah Naveera.

"Ada orang di rumah, Ra?" tanya Jay.

Naveera yang mukanya masih pucat mengangguk pelan. "Ada Kak Hessa, dia gak ada kelas hari ini."

Jay mengetuk pintu lagi, kali ini pintu pun terbuka, dan terlihatlah seorang lelaki tinggi berambut hitam di balik pintu tersebut. "Loh dek? Kok udah pulang?" tanya lelaki itu.

felicity ; enhypen jayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang