"STRAIGHT" {Nohyuck or Nahyuck} || END

"THIRTEEN"

"THIRTEEN"

Haechan, berjalan di lorong falkutas sendirian, ya sendirian karena Jeno yang selalu bersamanya hari ini membolos kuliah karena ingin merayakan ulang tahun kekasihnya.

Dan entak sejak kapan Haechan memiliki kekhawatiran terhadap Jeno.

"Stop Chan stop.... dia sedang bersenang-senang" gumam Haechan pada diri sendiri untuk berhenti memikirkan Jeno.

Ddrrrttt...

"Hallo, Jeno" ucap Haechan mengangkat panggil pada ponselnya tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

.......

"Hehehe... maaf Na, aku pikir Jeno soalnya tadi dia bilang akan menghubungiku saat sampai di jeju" ucap Haechan.

.......

"aaa... baiklah aku akan menemuimu setelah kuliah nanti" ucap Haechan sebelum mengakhiri sambungan.

Haechan, kembali menyimpan ponselnya dan melanjutkan jalan menuju kelasnya.

                                                 • • • • •

Di sisi lain Jeno dan Mina tengah duduk di salah satu kabin pesawat yang akan membawa mereka ke jeju sesuai janji Jeno yang akan membawa Mina berlibur saat dia ulang tahun.

"Jen, kau kenapa?" tanya Mina yang melihat Jeno murung.

Jeno, menoleh ke arah Mina sambil tersenyum "aku tak apa, sayang" ucap Jeno mengusap lembut pipi Mina.

"Kau bohong, Jen" batin Mina yang sebenarnya sudah curiga dengan Jeno.

Sesampainya di Jeju, Jeno memberikan kunci kamar Mina ke pada Mina.

"Ini kuncimu" ucap Jeno.

Mina, mengerutkan dahinya bingung "kita pisah kamar?" tanya Mina.

Jeno, mengangguk sebagai jawaban dan beranjak dari sana memasuki kamarnya yang berada di sebelah Mina.

"Ini aneh, dan ini pertama kalinya kita berlibur dengan kamar terpisah" gumam Mina menatap kunci di tangannya.

Tok...

Tok...

Jeno, berjalan malas membuka pintu kamar hotelnya.

"Maaf sayang aku lelah aku ingin istirahat" ucap Jeno saat membuka pintu.

"Ya udah aku balik ke Seoul saja"

Seketika mata Jeno terbuka lebar saat mendengar suara siapa yang ada di depannya.

"H-Haechan?!" ucap Jeno yang di angguki oleh Haechan.

"Aku mimpi?" tanya Jeno.

Plakkk...

"Sakit gak?" tanya Haechan setelah menampar Jeno cukup keras.

Jeno, menggelengkan kepalanya "tidak, tapi ini terasa seperti mimpi" ucap Jeno yang masih tak percaya melihat Haechan di hadapannya.

"Coba cium" ucap Jeno lagi sambil memajukan bibirnya.

Plakk...

Lagi-lagi Haechan memukul Jeno "kau ingin aku tertular sakit" ucap Haechan membuat Jeno mengerutkan dahinya bingung.

"Siapa yang sakit?" tanya Jeno.

Keduanya sama-sama terdiam dengan pemikiran mereka masing-masing.

"Aahh udah...udah... ayo masuk dulu" ucap Jeno menarik tangan Haechan untuk masuk kedalam kamar.

Haechan, barusaja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri dan duduk di tepi ranjang.

Cklek...

Suara pintu terbuka dan memperlihatkan Jeno memasuki kamar dengan kantong kresek di tangannya.

"Dari mana?"

"Nih, beli makan buat kamu"

Haechan, terkejut saat tiba-tiba Jeno mengambil alih handuknya dan mengusapkan pada rambutnya yang masih basah.

"Jen, aku bisa sendiri" ucap Haechan.

Jeno, tak merespon ucapan Haechan dan terus mengusap lembut rambut Haechan.

CUP.

Tubuh Haechan menegang saat tiba-tiba Jeno mencium lehernya.

"J-Jen" panggi Haechan sedikit gugup entah karena apa.

Bukannya menjawab, Jeno justru melingkarkan kedua lengannya pada pinggang Haechan dan kembali menyerang area leher Haechan.

"ggghhh...Jen lepas"

"Biarkan seperti ini, aku merindukanmu" ucap Jeno.

"Jangan bercanda, bahkan kita tak bertemu beberapa jam saja"

Jeno, menarik tubuh Haechan ke belakang dan mendorongnya sehingga Haechan terbaring.

"Beberapa jam itu lama bagiku" ucap Jeno yang sudah menindih tubuh Haechan.

Haechan, memutar bola matanya "terserah kau, dan nenyungkirlah tubuhmu sangat berat" ucap Haechan.

"Chan"

"Hhmmm"

"Aku ingin kau jadi milikku seutuhnya"

Haechan, membolakan matanya terkejut sekaligus tak paham maksud ucapan Jeno.

"Maksudmu apa?"

"Aku..."

Tok...

Tok...

Suara ketukan pintu membuat mereka berdua segera bangkit.

                                                  ~||~

Aku kangen nulis Nohyuck 😭😭.