"NINE"

12K 1K 90
                                    

"NINE"











"Chan" panggil Jeno.

"Di dapur!" teriak Haechan yang sedang memasak di dapur.

"Kamu ngapain?"

"Mandi"

Jeno, tersemyum mendengar ucapan Haechan yang sepertinya kesal dengannya karena sudah tau sedang masak masih bertanya lagi ngapain.

Setelah meletakkan sepatunya, Jeno kembali ke dapur dan memeluk Haechan dari belakang.

"Jen, lepas gak" ucap Haechan.

"Chan, kamu mau coba sesuatu yang baru gak?" tanya Jeno masih memeluk Haechan.

Haechan, sedikit memiringkan kepalanya guna melihat Jeno.

"Apaan?"

Cup.

"Nanti aja, aku mau mandi dulu" ucap Jeno yang langsung kabur setelah berhasil mencuri kecupan pada bibir Haechan.

Haechan, yang masih dalam mode loading terdiam dengan kedua pipinya memerah dengan apa yang di lakukan Jeno beberapa menit lalu.


• • • • •




Setelah selesai makan malam dan tugas-tugas yang bisa membuat kepada terasa mau pecah, Haechan dan Jeno berbaring dengan ponsel di tangan mereka masing-masing.

"Jen" panggil Haechan masih fokus pada ponselnya.

"Hhhmmmm"

"Kamu gak gay kan?" tanya Haechan yang masih penasaran dengan Jeno yang tadi sore tiba-tiba menciumnya.

Jeno, mematikan ponselnya dan beralih melihat ke arah Haechan, "kenapa kau masih bertanya seperti itu? bukannya dari awal sudah aku jelaskan kalau aku bukan gay, dan kau juga tau aku punya Mina" ucap Jeno.

Haechan, ikut mematikan ponselnya dan duduk di tepi ranjangnya menghadap ke arah Jeno.

"Yang kau bilang memang benar, tetapi cara kau membantuku saat masturbasi dan tadi kau menciumku membuat aku bertanya-tanya lagi" ucap Haechan.

"Lalu apa kau juga belok sekarang?" tanya Jeno.

"Maksudnya belok?"

"Gay Haechan aaiissshh"

Haechan, terdiam sesaat sebelum menggelengkan kepalanya "enggak, aku masih suka melihat wanita-wanita cantik bertubuh sexy" jawab Haechan.

"Lalu kenapa kau diam saat aku melakukan skinship ke kamu"

Haechan, mengangkat kedua bahunya, "aku juga tak tau" ucapnya.

Jeno, menghela nafas pelan lalu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati ranjang Haechan.

"Kau mau mencobanya?"

"Maksudmu?"

Jeno, menaruh tangannya di kedua bahu Haechan dan mendorong Haechan pelan sampai Haechan berbaring di ranjang.

"Kita coba ini, jika kita menikmati alurnya berarti kita belok, dan kalau kita menolak berarti kita masih normal" ucap Jeno.

Dengan detak jantung yang bekerja empat kali lebih cepat Haechan mengangguk menyerujuin ide Jeno, karena dia sendiri juga merasa aneh akhir-akhir ini setelah mereka melakukan masturbasi bersama.

Haechan, mulai memejamkan matanya menunggu apa yang akan Jeno lalukukan setelahnya.

Sedangkan Jeno yang melihat Haechan sudah menejamkan mata, mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Haechan sehingga bibir mereka bertemu.

Jeno, mulai melumat lembut bibir Haechan dan ikut memejamkan matanya menikmati setiap lumatan pada bibir cherry Haechan.

"gghhhh~" lenguh Haechan saat Jeno menggigit pelan bibir bawahnya.

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Jeno semakin memperdalam lumatannya.

Setelah merasa bosan pada bibir Haechan, Jeno beralih menyerah area leher Haechan dengan nafsu yang sudah menguasai keduanya.

"gghhhh~ Jenhhh~ ahh~"

"Iya baby" ucap Jeno sambil memasukkan tangannya kedalam kaos Haechan.

"aahhh~ eemmhh~"

Jeno, tersenyum tipis melihat Haechan yang terus mendesah menikmati setiap sentuhannya.

"Chan" panggil Jeno.

Haechan, tak menjawab dia hanya membuka matanya yang sudah terlihat sayu.

"Boleh aku- mmttppp"

Ucapan Jeno terhenti saat Haechan tiba-tiba menyerang bibirnya.

Jeno, membuka kaosnya dan juga kaos yang di kenakan Haechan.

"gghhh~sstttt~ aahhh" desah Haechan saat Jeno menyerang nipplenya.

Ciuman yang tadinya coba-coba menjadi kegiatan panas membuat bagian bawah keduanya semakin mengeras.

Tok...

Tok...

Suara ketukan pintu menghentikan kegiatan mereka, "siapa?" tanya Haechan dan Jeno hanya menggeleng sebagai jawaban.

Jeno, bangkit dari atas tubuh Haechan dan mengambil kaosnya dan kaos Haechan.

"Pakai ini, aku gak mau milikku di lihat orang lain" ucap Jeno melempar kaos pada Haechan.

"Ck! milikmu dari mananya" ucap Haechan sambil mengenakan kaosnya.








~||~

ahh elahh siapa sih yg ketuk pintu? ganggu bae....

"STRAIGHT" {Nohyuck or Nahyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang