"FORTY-THREE"
Renjun, duduk dengan kepala yang menunduk seperti ada hal menarik di bawah sana.
"Ren"
Suara itu membuat Renjun mengangkat wajahnya dan langsung mendekat pada Jaemin.
"Jaem, kau sudah sadar?" tanya Renjun yang mendapatkan anggukan pelan dari Jaemin yang baru tersadar dari pingsannya setelah bertemu Jeno di lorong rumasakit.
"Ada yang sakit?" tanya Renjun.
"Bukankah aku memang sakit?" ucap Jaemin membuat Renjun sedikit kesal dan reflek memukul pelan dada Jaemin.
Renjun, beranjak dari duduknya "aku akan segera kembali" ucap Renjun.
"Maaf"
Ucapan Jaemin berhasil menghentikan langkah Renjun yang kembali membalikkan badannya menghadap Jaemin.
"Maaf sudah melukaimu" lanjut Jaemin.
Renjun, masih terdiam di tempatnya menunggu kelanjutan ucapan Jaemin.
"Percayalah aku tak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi kecuali Tuhan mengambil nyawaku" ucap Jaemin.
"Uumm... aku tau itu" ucap Renjun lirih dan langsung keluar ruangan.
Jaemin, hanya bisa memandangi bahu sempit Renjun berjalan menjauh dan akhirnya tak terlihat lagi.
• • • • •
"Aegie, apa kau mau membantu Papa?" tanya Jeno pada anaknya yang ada di gendongannya.
"Kenapa kau diam saja? kau tak mau membantu Papa..??" ucap Jeno yang lebih mirip orang begok karena bayi baru lahir di ajak ngomong, di suruh jawab pula.
"Ahh.. baiklah ini papa anggap sebagai jawaban dan kamu mau bantu papa" ucap Jeno lagi dan mulai masuk ke salah satu ruangan.
Jeno, berjalan perlahan mendekati ranjang di mana Haechan berbaring dengan mata yang masih tertutup.
"Lihat Mama mu jam segini masih tertidur" ucap Jeno.
"Jaga mulutmu Lee" jawab Haechan dengan mata yang masih tertutup.
Jeno, tersemyum tipis sebelum melangkah lebih dekat dengan Haechan.
"Chan~aaaa... buka matamu dan lihat anak kita"
Mendengar kata anak, Haechan segera membuka matanya dan menoleh ke arah Jeno yang sudah duduk di samping ranjangnya.
"Dia anakku?"
"Bukan! anak kucing yang di tinggal tadi di depan pintu" jawab Jeno membuat kekehan kecil Haechan.
"Aku hampir mari berjuang demi dia dan kau bilang dia anak kucing"
Cup.
Jeno, memberi kecupan lembut pada dahi Haechan "Makasih sudah mau berjuang dan masih di sini bersamaku" ucap Jeno.
"Dihh... jangan kepedaan ya, aku berjuang demi anak ku bukan kau" ucap Haechan.
"Benarkah? ya sudah aku pergi saja" ucap Jeno dengan nada kecewa dan meletakkan anaknya di dekat Haechan sebelum dia pergi keluar ruangan meninggalkan Haechan.
Haechan, berhasil melawan kematian setelah di nyatakan kritis beberapa jam dan berhasil di selamatkan.
• • • • •
"Renjun?"
"Jen"
"Ngapain di sini?"
Renjun, menggelengkan kepalanya dan menunduk saat Jeno duduk di sebelahnya.
"Jaemin?" tanya Jeno.
Yang di tanya masih memilih untuk bungkam tanpa ingin menjawab pertanyaan Jeno.
"Hhuufff~ sungguh aku tak serius dengan kata-kataku, dan asal kau tau, aku tak akan melepaskan Haechan untuknya terkecuali Haechan sendiri yang meminta untuk pergi bersamanya" ucap Jeno dengan pandangan fokus ke depan.
"Jen"
"Maaf jika aku tak pernah bisa membalas cintamu selama ini, aku tak mau menyakitimu karena egois memaksa untuk berpura-pura mencintai" lanjut Jeno yang berhasil membuat Renjun terkejut.
"K-kau?"
"Uumm... aku tau, aku sadar kau menyukaiku, yaahhh~ orang kalau terlalu tampan sepertiku memang sulit untuk di tolak" ucap Jeno sambil menaik turunkan alisnya pada Renjun.
"Kau terlalu percaya diri, tapi itu benar" ucap Renjun yang membuat keduanya tertawa dan suasanya membaik.
"Bagaimana keadaan Haechan?"
Jeno, menatap ke arah Renjun sambil tersenyum memperlihatkan mata bulan sabitnya.
"Lemas di ranjang habis bikin Lee junior jilid dua" jawab Jeno.
Renjun, hanya bisa memutar bola matanya malas mendengar jawaban sahabat mesumnya itu.
Tingg!
Jeno, meraih ponselnya dan membukanya yang berhasil membuat matanya membulat sempurna saat membaca isi pesan di ponselnya
"Yes i will"
"KKYYAAAA!! HUANG RENJUN!!"
Cup.
"Aku pergi dulu bye!" ucap Jeno setelah berteriak dan mencuri kecupan pada pipi kiri Renjun sebelum dia berlari menjauh meninggalkan Renjun yang masih membeku karena mendapat kecupan dari cinta pertamanya yang tak akan pernah bisa ia gapai.
Dan dari kejauhan tapa Renjun maupun Jeno sadari, Jaemin melihat interaksi mereka.
~||~
Jeno gila setelah Haechan mati ❎
Jeno gila karena Haechan masih hidup ✅Kalau gitu matiin Haechan aja Yak.. biar Jeno waras.
Jeno be like : Serlok ini ada paket santet buat kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
"STRAIGHT" {Nohyuck or Nahyuck} || END
FantasiHaechan yang polos menjadi gay setelah mengenal Jeno dan bagaimana akhir cinta Haechan dengan Jaemin?. Nahloh gimana tuh..??? Wkwkwkwk... udah kepoin aja langsung daripada gak bisa tidur karena penasaran. SELAMAT MEMBACA..!!! 📌 BxB {mengandung ba...