"TWENTY-TWO"

8K 731 123
                                    

"TEENTY-TWO"







Haechan, terbangun saat hari sudah berubah menjadi gelap "gghh" lenguhnya dan mulai membuka mata.

Melihat ke samping dan menemukan Jaemin di sana dengan mata tertutup terlihat begitu lelah.

Tak tega membangunkan Jaemin, Haechan berinisiatif untuk membuat makan malam mereka sendiri.

Haechan, dengan perlahan menyingkirkan lengan Jaemin dari perutnya dan perlahan bangkit dari ranjang.

"Okay, apa yang bisa aku masak sekarang?" gumam Haechan sambil melihat isi kulkas.

"Spageti kimchi sepertinya bukan ide yang buruk" gumamnya lagi dan mulai menyiapkan bahan-bahan yang ia perlukan.

"Dan kita mulai peperangan ini"

Dengan penuh keyakinan Haechan mulai membuat makan malam untuknya dan Jaemin.

Setelah beberapa menit, akhirnya masakan yang Haechan buat telah siap.

"Cal! sekarang tinggal bangunkan Nana" gumam Haechan.

Cup.

Haechan, terkejut saat membalikan badan berniat ingin pergi kekamar untuk membangunkan Jaemin, ternyata Jaemin sudah lebih dulu berada di belakangnya dan mencuri jecupan pada bibirnya.

"Baru mau aku bangunkan" ucap Haechan.

"Aroma masakanmu membuatku terbangun"

Haechan, tersenyum lembut "uumm, ayo makan"

"Maaf"

"Hah?!"

"Maaf tak jadi mengajakmu jalan-jalan dan malah merepotkanmu seperti ini"

Ingin rasanya Haechan tertawa terbahak-bahak mendengar Jaemin meminta maaf cuma karena mereka tak jadi jalan-jalan.

"Kau tertawa?"

Haechan, menggeleng sambil menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Chan"

Yang di panggil masih tetap menutup mulutnya sambil menggeleng.

"AAAA~ HAHAHAHA AMPUN NA~" teriak Haechan saat Jaemin meraih tubuhnya dan menggelitik perutnya.

• • • • •

Tok...

Tok...

Dengan langkah lunglai, Jeno berjalan menuju pintu sat suara ketukan terdengar.

"Jen"

"Malam-malam begini ngapain kesini?"

"Hanya mengantarkan makan, aku hanya ingin memastikan sahabatku makan dengan baik"

Jeno, tersenyum sambil mengacak lembut poni Renjun dan menyuruh Renjun untuk masuk.

"Kau tinggal sendirian?"

"Uummm... semenjak Haechan pergi aku sendirian" jawab Jeno.

"Kenapa kau tak meminta teman baru?"

Jeno, berjalan dengan membawa dua piring dan ia letakkan di atas meja untuknya dan juga Renjun.

"Pengurus asrama selalu datang dan bertanya apakah ada tempat kosong, tapi aku selalu menjawab tidak karena aku yakin Haechan pasti akan kembali" ucap Jeno sambil menyiakan makanan yang Renjun bawa.

Renjun, menanggapi ucapan Jeno dengan menganggukkan kepalanya.

"Apa dia Haechan?" tanya Renjun sambil menunjuk bingkai foto yang terdapat foto Haechan bersama Jeno di dalamnya.

"Ummm"

"Dia terlihat manis dan lucu pantas saja kau menyukainya"

Jeno, menghentikan suapannya dan menatap Renjun "dia tak hanya manis dan luc-" ucapan Jeno terhenti ketika air matanya tiba-tiba keluar tanpa permisi.

"Jen" panggil Renjun mengusap tangan Jeno agar pria di hadapannya bisa sedikit tenang.

Jeno, berusaha tetap tersenyum meski hatinya terasa perih setiap mengingat Haechan, rasa bersalah itu terus menghantui Jeno, memang ia sering melakukan sex demi mendapatkan uang dari hasil menjual video sex yang ia lakukan.

Tapi berbeda dengan Haechan, ia merasakan sesuatu saat melakukannya dengan Haechan, rasa bersalah dan rasa yang Jeno sendiri tak mengerti.

• • • • •

"Chan" panggil Jaemin.

"Ben-huek, Na"

"Chan, buka pintunya" ucap Jaemin merasa khawatir karena mendengar Haechan muntah-muntah di kamar mandi.

Cklek!

Haechan, keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat membuat Jaemin tambah khawatir.

"Kita ke rumah sakit ya"

Haechan, menggeleng dan membalik tubuhnya menghadap Jaemin dengan raut wajah sangat khawatir.

Grep!

Haechan, mengalungkan kedua lengannya pada leher Jaemin dan menyembunyikan wajahnya.

"Chan"

"Mau gendong" ucap Haechan dengan nada manja.

Jaemin, mengerutkan dahinya bingung, kenapa dengan Haechannya.

"Nana ihh gendong" protes Haechan masih dengan posisi yang sama.

Tak mau kesayangannya ngambek, Jaemin segera menggendong Haechan seperti anak koala.








~||~

Dikit aja males ngerikn aQ wkwkwkwk.....

"STRAIGHT" {Nohyuck or Nahyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang