~|Perahu kertas|~

5.3K 1.1K 868
                                    

•Jika melihatku membuat hatimu sakit, maka, jangan pernah lihat aku selamanya —J

••••|Before you leave|••••

Langit malam ini nampak redup, angin menampar pipi lelaki yang tengah duduk di depan kamar kost ditemani dengan segelas susu hangat serta musik yang sesuai dengan isi hatinya.

Sebuah lagu yang berjudul Perahu kertas — Maudy Ayunda mengalun begitu lembut, hingga sampai di lirik yang menamparnya lelaki itu ikut bernyanyi.

Perahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiri

Naja, lelaki itu memejamkan mata sembari sesekali meneguk susu yang tadinya hangat kini berubah dingin karena dirinya terlalu hanyut dalam lagu itu. Bisa dikatakan ia saat ini tengah galau karena mengetahui bahwa seseorang yang ia cintai kini sudah jatuh ke pelukan orang lain.

"Gue salah pilih langkah gak sih?" Naja bermonolog dengan mata yang masih tertutup, membuang nafas pelan.

Ternyata berbohong bisa membuatnya merasakan sakit seperti ini, melirik ke arah handphone yang sengaja tidak ia nyalakan data seluler dan sengaja tidak mengangkat semua telepon dari Naya.

"Apa dia bisa jaga Naya?"

"Apa dia sakiti Naya?"

"Apa dia tepati janjinya buat enggak bikin Naya sedih?"

"Apa Naya tersiksa hidup sama cowok penyakitan kayak Jeano?" Banyak sekali hal yang Naja khawatirkan tentang sahabat yang akhirnya menjadi orang yang ia cintai.

Hingga lagu berada di lirik yang membuatnya ingin sekali mengirimkan lagu itu pada gadis yang ia bohongi perasaannya.

"Ku bahagia... Kau telah terlahir di dunia.
Dan kau ada... di antara miliaran manusia."

Itulah lirik yang ingin sekali Naja ucapkan, bahwa ia bahagia menghabiskan banyak waktu yang terasa sangat singkat ini bersama gadis itu. Gadis yang mengingatkannya akan sosok ibu dan sosok wanita yang membuatnya tidak bisa tertidur dengan tenang karena ketika ia memejamkan mata, wajahnya lah yang lebih dahulu hadir dalam gelapnya ketika menutup mata.

Dirasa malam sudah semakin dingin akhirnya Naja memutuskan untuk masuk ke dalam kamar kost. Kamar kost yang cukup kecil tapi sudah Naja bereskan agar nyaman untuk dirinya beristirahat.

"Mungkin harusnya gue bisa kejar cita-cita bareng dia."

Sebelum itu Naja dan Naya sudah berjuang bersama, mengambil jalur SNMPTN bersama-sama bahkan ketika melihat hasilnya pun bersama.

Keduanya berhasil mendapatkan hasil yang memuaskan, ketika kata selamat muncul di layar handphone keduanya mereka sangat bahagia lalu merencanakan banyak hal untuk di tempat mereka berkuliah nanti.

Tapi, hanya Naja lah yang pergi ke sini dengan hati berat dan kosong. Membatasi berkomunikasi dengan orang lain kecuali keluarganya. Kakaknya selalu memberi tahu bahwa Naya sering sekali datang ke rumahnya untuk mencarinya. Tapi, Naja malah menghindar darinya.

Drrrrt

Ponselnya berdering satu kali tanpa basa-basi Naja langsung mengangkat tanpa melihat siapa yang menelepon, hatinya tiba-tiba rindu pada Naya dan...

Before you leave [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang