~|Kasar|~

6.7K 1.4K 479
                                    

•Kamu melarang ku ini-itu, padahal kamu bukan siapa-siapa bagiku.•

••••|Before you leave|••••

Naya merasa sangat canggung Sekarang, menyadarkan bahwa mungkin Naya salah mendengar. Kenapa Jeano marah saat Naya memiliki teman, sebegitu bencinya kah Jeano hingga ia tak menyukai siapapun yang dekat dengannya?

Naya melirik sedikit ke arah Jeano yang kini sedang tertidur di kursinya, jika Jeano bangun sikapnya seperti singa, namun saat tertidur wajahnya sangat menggemaskan dan lembut layaknya anak anjing putih yang berbulu tebal. Naya menatap ke depan lagi memperhatikan guru yang menjelaskan.

"Kita bikin kelompok, satu kelompok dua orang. Sama teman satu meja, untuk Naya kamu bareng sama Jeano karena kalian duduknya sendiri-sendiri. Lima menit lagi bel istirahat, ibu akhiri sampai di sini."

Setelah menutup pertemuan hari ini Naya menuliskan di kertas kecil dan berniat meletakan kertas itu di meja Jeano.

"Gue denger. Hari ini kita kerja kelompok di rumah gue." Final Jeano lalu bangun dan pergi begitu saja.

Naya mengangguk saja lalu memasukkan kembali buku note kecil serta pulpen ke dalam saku rok nya.

Sebagian siswa berhamburan keluar untuk pergi ke kantin bersama teman-temannya dan menyisakan beberapa siswa saja yang berdiam diri di dalam kelas dan memakan bekal yang mereka bawa dari rumah. Layaknya orang asing di dalam kelas yang sudah Naya tinggali hampir 3 tahun ini, rasanya sangat menyakitkan tidak ada yang mau mengajak Naya untuk bergabung.

Naya baru teringat bahwa tadi pagi ayahnya memberikan uang untuknya makan.

'Beli makan deh.'

Naya bangun dari duduknya berniat untuk pergi ke kantin, melirik pada kursi nomor dua yang kini kosong karena Aina dan teman sebangkunya tidak hadir karena skors dari sekolah karena video itu. Entah mengapa Jeano menyebarkan video itu menggunakan akun atas namanya, membuat Naya tersiksa sendiri dengan ulahnya yang tidak pernah berpikir panjang, melakukan sesukanya dan tidak perduli dengan Naya yang akan menanggung akibatnya.

"Itu cewek yang ngobrol tadi pagi sama cowok Lo, Let."

Saat Naya baru saja menghentikan lagi di depan warung kantin terdengar seseorang membicarakannya dan menunjuknya.

"Emang cewek kurang ajar."

Naya menoleh singkat dan tatapannya bertemu dengan tatapan wanita yang waktu itu bersama dengan Naja, kemungkinan besar dia adalah kekasih Naja.

"Dia si bisu dari kelas IPA itu, ya?" Arletta, kekasih Naja menatap Naya dari atas sampai bawah dengan tatapan sinis.

"Iya."

Tubuh Naya tiba-tiba panas dingin saat Arletta berjalan ke arah Naya dengan smirik meremehkan, Naya membuang wajah dan berusaha menghindar dari tatapan Arletta yang tajam seperti hendak memakannya.

Arletta berdiri tepat di depan Naya yang menunduk, pagi tadi Naya sempat jadi pembicaraan sebagian siswa yang hobi membicarakan orang lain dan pembicaraan itu sampai pada telinga Arletta yang notabenenya pacar dari Naja.

Arletta mendekatkan bibirnya ke telinga Naya dan berbisik, "Lo itu bisu jangan banyak gaya."

Naya teringat Naja yang ingin mengenalkan Naya dengan pacarnya padahal baru berbicara di sekolah saja Naya sudah ditolak dan dibisikkan kalimat menyakitkan seperti ini.

Before you leave [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang