*Gagal dan Sial*

160 20 22
                                    

-🄰🅂🅂🄰🄻🄰🄼🅄🄰🄻🄰🄸🄺🅄🄼-

🄷🄰🄻🄾 🄶🄰🅈🅂
🄸'🄼 🄱🄰🄲🄺 🄷🄴🄷🄴🄷

🅃🄴🅃🄰🄿 🄴🄽🄹🄾🅈 🅂🄴🄻🄰🄼🄰 🄼🄴🄼🄱🄰🄲🄰 🅈🄰?
🅂🄴🄼🄾🄶🄰 🅂🅄🄺🄰



🄷🄰🄿🄿🅈 🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶
♥♥♥

[POV Author]

Kini Sasha, Yoriko dan Salsha berada di sebuah taman sekolah. Sasha sedari tadi tidak berhenti menangis. Rasanya sakit sekali mendapat cacian dan hinaan dari semua orang padahal nyatanya itu semua tidak benar.

"Sal, siapa sih yang nyebar gosip laknat ini ha?!. Gue gak terima Sasha diginiin, mereka semua harus terima balasannya!"ucap Yoriko dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Lo bisa diem dulu kagak?! Tenangin Sasha dulu bego! Baru lo marah-marah. Gue juga gak tau siapa yang nyebarin nih gosip gak jelas, tapi gue janji siapapun orangnya gue pastikan dia juga mengalami hal yang sama atau mungkin lebih sakit dari ini semua!"ucap Salsha seraya terus mengelus punggung Sasha, mencoba membuat Sasha tenang.

"Hiks hiks apa salah gue? Kenapa mereka bilang suatu hal yang nyatanya itu gak bener?"ucap Sasha ditengah-tengah tangisannya yang pilu.

"Sha, lo sabar ya? Lo tenang dulu. Gue yakin ini emang ada yang sengaja sebar gosip laknat ini biar lo bisa di bully. Tapi kita berdua janji akan selalu ada buat lo. Sabar ya Sha"ucap Yoriko dengan prihatin melihat Sasha yang begitu terlihat menyedihkan.

"Gue telpon Iqbaal bentar suruh kesini ya?"ucap Salsha tiba-tiba seraya mengeluarkan ponselnya namun Sasha larang, "gak usah, Iqbaal gak perlu tau soal ini. Gue cuma takut Iqbaal kebawa emosi. Lagian sekarang juga udah bel masuk, Iqbaal pasti lagi belajar"

Salsha dan Yoriko hanya menurut akan ucapan Sasha. Sungguh, mereka merasa kasian. Mereka tidak menyangka akan ada berita gosip yang gak jelas seperti ini. Apa sih yang sebenarnya terjadi? Mengapa mereka semua membully Sasha tanpa mau dengerin penjelasan Sasha?

*C*D*P*

"Eh ketua OSIS. Nyari si setan Sasha ya?"ucap Mila yang melihat kehadiran Iqbaal di kelas mereka. Iqbaal yang mendengar perkataan Mila pun mengerutkan alisnya berusaha mencerna dengan baik perkataan yang terlontar dari mulut Mila.

Iqbaal pun menghampiri Mila yang tengah duduk di bangkunya sendiri. Seraya bercermin di tempat bedak yang selalu ia bawa tanpa menghiraukan Iqbaal yang ada di sampingnya.

"Maksud lo apa?"ucap Iqbaal berusaha untuk tenang. Iqbaal bukan takut namun dirinya menghargai Mila sebagai seorang perempuan.

Mila melirik Iqbaal dengan alis sebelah kanan yang terangkat terkesan sedikit sinis. Sedangkan semua siswa dan siswi di kelas ini merutuki lontaran yang Mila ucapkan.

"Maksud gue?"tanya Mila kembali bertanya seraya menunjuk kepada dirinya sendiri, "haha.. seharusnya lo sebagai pacarnya Vanesha Prescilla bisa tau keburukan Sasha. Tapi sayangnya si Sasha itu licik agar lo gak ninggalin dia, makanya dia gak cerita"imbuh Mila yang melihat tatapan dingin dari Iqbaal.

Brak!

Sontak seluruh siswa dan siswi kaget akan gebrakan yang Iqbaal buat di meja Mila. Sedangkan Mila yang juga sama-sama terpancing emosi pun berdiri dari duduknya menatap Iqbaal yang memasang wajah yang dingin.

Cinta Dan Pengorbanan [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang