*Kamu kemana?*

99 9 10
                                    

-🄰🅂🅂🄰🄻🄰🄼🅄🄰🄻🄰🄸🄺🅄🄼-

🄷🄰🄻🄾 🄶🄰🅈🅂
🄸'🄼 🄱🄰🄲🄺 🄷🄴🄷🄴🄷

🅃🄴🅃🄰🄿 🄴🄽🄹🄾🅈 🅂🄴🄻🄰🄼🄰 🄼🄴🄼🄱🄰🄲🄰 🅈🄰?
🅂🄴🄼🄾🄶🄰 🅂🅄🄺🄰



🄷🄰🄿🄿🅈 🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶
♥♥♥

[POV Author]

Keesokan harinya kembali berjalan seperti biasanya. Rasanya Sasha sudah terbiasa dengan semua bully'an dari teman temannya untuk dirinya. Dan ya Sasha rasa dirinya jangan menjadi lemah, dikit dikit menangis. Tapi Sasha harus membuktikan bahwa Sasha memang tidak seperti apa yang teman temannya pikirkan.

Dirinya harus bangkit dan kuat. Jikalau memang teman temannya tidak mau berteman lagi dengannya maka Sasha tidak peduli. Karena Sasha masih mempunyai Yoriko, Salsha dan juga Iqbaal bukan?

"Sha, lo kemarin di apain sama Iqbaal?"tanya Salsha seraya menatap Sasha. Kini Salsha, Yoriko dan Sasha sedang berjalan di koridor sekolah.

"Enggak, emangnya di apain?"tanya Sasha balik seraya menatap Salsha yang ada di samping kanannya. Sedangkan Yoriko hanya diam sajah, Sasha sebetulnya heran. Gak biasanya Yoriko diam seperti ini.

"Gapapa sih, gue cuma takut ajah lo di apa apain sama Iqbaal. Secara kemarin dia keknya marah banget sampe berani nampar Yoriko, ngeri gue anjir" Ah ya, Sasha baru ingat kemarin Iqbaal menampar Yoriko kan??

"Ah ya, gue lupa. Yor, gue atas nama Iqbaal gue minta maaf sama lo. Gue juga kaget karena Iqbaal tiba tiba nampar lo, sorry banget Yor. Maafin Iqbaal ya?"

"Ekhm gapapa Sha, wajar sih kalau Iqbaal marah banget karena kan pacarnya lagi sedih. Dan dia gak bisa diem ajah. Gue ngerti kok"jawab Yoriko seraya tersenyum dan otomatis Sasha juga ikut tersenyum.

"Ekhm iblis dan para budak budaknya udah nongol ajah di sekolah" Sasha, Salsha dan Yoriko menoleh kearah orang yang tadi berbicara.

"Ya biasalah, mau caper biar di anggap rajin haha"jawab teman yang pertama kali bicara tadi. Sasha kenal dengan mereka, mereka itu Rani dan Seni.

"Ekhm sorry sebelumnya, tapi kalau mau bully orang itu langsung bilang di depan orangnya. Bukan malah bully tapi kaya orang bego yang gak tau apa apa"jawab Sasha seraya menatap Rani dan Seni.

Rani dan Seni terkejut dengan ucapan Sasha. Begitu juga dengan Yoriko dan Salsha. Mereka semua menatap Sasha, sedangkan Sasha hanya menampilkan senyum manisnya.

"Ah ya dan satu lagi, kalau mau bully seseorang itu harus di pastikan apa yang kita katakan itu adalah kebenaran. Jika kita asal bully tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi itu namanya mempermalukan diri sendiri."lanjut Sasha seraya menepuk bahu Rani dan Seni namun tetap dengan tersenyum.

Setelahnya Sasha pun berjalan meninggalkan Rani, Seni, Yoriko dan Salsha yang masih menatap Sasha tak percaya. Namun setelahnya Yoriko dan Salsha pun tersenyum.

"Lo semua ngerti kan sama apa yang di bilang sama Sasha? Kalau mau bully orang sebaiknya cari tau dulu kebenarannya, jangan denger suatu berita terus kemakan gitu ajah tanpa tau kebenarannya kaya gimana!"ucap Yoriko seraya tersenyum miring bersama Salsha dan setelahnya mereka pun pergi menyusul Sasha.

Sesampainya di kelas, Yoriko dan Salsha melihat Sasha yang tengah mendengarkan musik dari handphonenya. Lalu mereka pun tersenyum dan berjalan kearah Sasha.

Cinta Dan Pengorbanan [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang