Part 67

11.2K 200 12
                                    

" Cu .. bangun .. " ku terdengar suara yang memanggil-manggilkan ku .

" Hmmmm .. " aku bangun dan melihat keadaan sekelilingku .

" Kenape nie ? Ape yang jadi dengan Puteri ? " aku bertanya lalu memegang kepalaku .

" Tak ada apa cu . Tadi kamu bermimpi tu yang nenek kejut-kejut kamu tak bangun . Rupa-rupanya kamu dah tak sedarkan diri " NekSu menjawab . Aku melihat muka NekSu seperti orang yang sakit setelah ditumbuk atau ditampar.

" Nek .. Tapi kenapa muka nenek macam tak sihar je nek ? Nenek okay ke nek ? Nenek tak tipu Puteri kan ? " aku bertanya kembali . NekSu tersenyum lalu menggelengkan kepalanya

" Tak sayang . Dah kamu berehat ye . Nenek nak keluar dulu . Nak ape-ape panggil nenek ye cu " lalu NekSu meninggalkan aku yang sedang duduk bersandar di katil .

Makin lama aku duduk di bilik ni makin boring rasanya .

Aku bangun dari katil lalu berjalan ke ruang tamu. Sedang ku berjalan ke arah dapur , ku terdengar suara orang yang ku kenali seakan-akan sedang bergaduh .

" Tapi nek . Saya tak sanggup kehilangan dia . Saya dah mula sayangkan dia . Saya dah mula cintakan dia dan tak mungkin saya boleh biarkan dia pergi . Saya tak sanggup nek . " ku menghendap di balik dinding mendengar kan perbualan antara dua beranak itu . NekSu sedang duduk di meja makan dan Ahmad pula sedang berdiri menghadap tingkap .

" Ahmad tak boleh macam tu cu . Mungkin betol ape kata Sally ? Mungkin dia dah kahwin ? Mungkin memang betol dia dah anak ? Kalau semua itu betol , kamu tak boleh menghalang Puteri sebab itu memang keluarga dia yang sah . Dan ahmad kena redha dengan apa jua yang berlaku . Ahmad kena ingat kita tolong dia dengan ikhlas bukan kita inginkan balasan supaya dia boleh kahwin dengan kamu . Ingat tu . Jangan sebabkan keinginan kamu , dia yang jadi mangsa. Dia hilang ingatan . Kita patut tolong dia bukan seksa dia . Ingat tu " lalu NekSu bangun dari duduk dan beredar ke luar dapur . Aku terperanjat . Jadi mereka berbual tentang diriku ?

Dengan cepat aku berlari takut NekSu nampak yang aku menghendap di balik dinding tadi . Namun ketahuan jua tatkala pasu bunga yang diatas meja itu bergerak .

Alamak !!

Aku mengangkat pasu bunga yang jatuh di atas meja tadi . Naseb tak jatuh ke bawah tadi .

" Puteri ? " ku terdengar Ahmad memanggil namaku . Alamak kantoi . Aku memusingkan badanku menghadapnya . Ku lihat NekSu sedang tengok ke arah kami lalu menggelengkan kepalanya . Dia beredar pergi . Kini tinggal aku dan Ahmad berdiri di luar dapur .

" Ermmm ye ? " aku menjawab . Aku tersenyum ketat . Aduhaiiii .

" Heh kenapa muka awak terketat gitu sekali ? Hehe comel . Ermm awak buat ape dekat sini ? Bukan awak patut berehat dekat dalam bilik ke ?" Dia bertanya .

Eleh suspend lah tu takut aku terdengar perbualan dia dengan NekSu tadi . Encik Ahmad oi saya dah tahu pun apa niat awak .

" Eermmm saya .. Saya nak ke ouh nak ke tandas tapi tak apelah tak jadi . Heh " aku berkata tergagap sambil tersenyum . Lalu aku memusingkan badanku berjalan ke bilik .

Namun jalanku terhenti saat Ahmad menarik pergelangan tanganku .

" Tsk " aku mengadu saat dia tertarik tanganku kuat . Aku pusingkan badanku dan memandang tanganku yang digenggam erat oleh Ahmad .

Ya allah haram !

" Awak lepas ! " aku berkata . Dia tidak endahkan kata-kataku lalu berjalan menghampiriku hinggakan ku tersandar di dinding .

" Ape ni awak ? Lepaskan saya . Please " aku mengadu . Wajahnya sudah hampir dekat dengan wajahku . Aduhh syaitan mana dah rasuk badan dia ni . Hais ya allah selamatkanlah aku .

Indahnya CintaWhere stories live. Discover now