Part 46

14.7K 225 0
                                    

Sedang ku berjalan menuju ke bilik , aku melihat Puteri sedang berbual dengan anak patung kesayangannya .

" Dayang .. awak tahu tak kita rindukan papa kita . Hmm dah lama kita tak jumpa dia . Awak ada papa tak ? " Puteri bertanya ke arah anak patung yang dipanggil Dayangnya itu. Lalu dia gerakkan satu anak patung lelaki .

" Ini papa kita . Heheh kita sayang papa kita . " dia pura-pura bercakap seakan-akan patung itu bercakap ke arahnya. Aku mengalirkan airmatanya . Sudah lama juga dia melihat anaknya begitu .

" Kita tak ada papa . Mama kita cakap papa kita dekat Singapore . Kita nak jumpa dia . Hmmm . Kita jealous lah dengan awak . Dahlah kita merajuk dengan awak . " lalu dia membuang anak patungnya ke dalam box mainannya . Aku yang menyaksikan adegan itu hanya turut menangis . Aku mengesat airmataku lalu berjalan ke arahnya .

" Sayang . Kenapa sayang buang Dayang ? Dont you love her baby ? " aku bertanya sambil mengusap-usap kepalanya .

" Puteri jealous sebab dia ada papa . Puteri tak ada papa . Papa Puteri dekat Singapore . Hmmm . " lalu dia buat muncung ke arahku . Aku mencium dahinya . Dia tersenyum melihatku .

" Its okay baby . One day we go Singapore then we meet Papa okay sayang ? " aku memujuknya . Dia ketawa lalu memelukku .

" Yay mama . Sayang mama . Mwah " lalu dia mencium pipiku bertalu-talu . Aku tersenyum . 

" Dah come . Mandi then we go to sleep okay sayang . " aku berkata . Dia mengangguk . Tiba-tiba dia mengangkat tangannya .

" Kejap mama . Mama dah mamam ubat ? " ni lah Doctor kedua aku . Aku menggeleng .

" Mama ni naughty lah !!! Hmmm mama tak sayang Puteri eh ? Kalau mama tak makan ubat macam mana mama nak hidup dengan Puteri untuk selamanya ? Nanti mama dah tak boleh bawa Puteri pergi jumpa Papa . Hmm mama jangan naughty lah . " dia memarahiku . Puteri berkata sebegitu seakan-akan dia tahu bahawa aku memang ada sakit .

" Ye sayang mama makan sekarang okay . Tengok ni . " aku membuka botol ubatan ku lalu mengambil 3pil dan memakannya . Dia tersenyum lalu menunjukkan ibu jari .

" Dah come mandi okay ? " lalu aku mendukung Puteri . Dia cuba menolak .

" Mama puteri dah besar lah . Heheh mama . " dia berkata . Lalu aku menggelikan perutnya . Dia ketawa .

" Mama .. mama jangan . Hehehe . Mama " dia ketawa . Lalu aku memimpinnya ke bilik air . Sedang berjalan , kepalaku berpinar-pinar . Aku menyandarkan badanku di dinding .

" Mama . Are you okay mama ? Mama please ! " dia ku lihat sudah mengalirkan airmata . Aku mengusap-usap pipinya .

Kepalaku berdenyut-denyut . Aku sudah terduduk memegang kepalaku .

" Ya allah . Babe kenapa ni ? Sayang . Sayang duduk sana okay ? Kejap mummy nak check mama kejap . Sayang jangan nangis okay ! " ku terdengar Lisa memberi arahan ke Puteri . Dia maseh lagi dengan tangisannya .

" Babe . Kau okay tak babe ? Babe can you hear me ? Babe ! Kau okay tak ? " dia menepuk-nepuk pipiku perlahan-lahan . Dia membaringkan ku perlahan-lahan . Dia datang kembali bersama tube di tangannya . Dia memasangkan di hidungku lalu mengambil tanganku dan mencucuk benda .

Nafasku sesak . Mataku sudah berair lalu aku memejamkan mataku . Pandanganku kini semuanya sudah gelap .

.....

" Mama .. mama " aku terbangun saat ku terdengar Puteri menangis sambil memanggilku . Aku melihat Puteri sudsh berada di sebelahku dengan airmatanya yang bertakung . Aku tersenyum lalu mengesat airmatanya .

" Sayang . Kenapa nangis ni ? " aku bertanya kepada Puteri .

" Mama sakit . Puteri sad tengok mama sakit . " dia tersedu-sedan menangis .

" Sayang . Mama okay . See mama awake . " aku mengusap-usap kepalanya .

" Babe .. " Lisa yang tiba-tiba datang ke arah kami . Aku memandangnya lalu tersenyum .

" Kau okay ? Ada sakit lagi ? " dia bertanya . Nurse yang disebelahnya mengecek tanganku yang dipenuhi injection .

" Okay . " aku hanya sekadar tersenyum . Lisa menyuruh nurse untuk mengajak Puteri keluar sebentar .

" Mama . Kenapa nurse nak suruh Puteri keluar ? Hmm jahat lah nurse ni . Puteri nak stay dengan mama . " dia merajuk . Aku mengusap kepalanya .

" Sayang . Nurse tak jahat lah sayang . Sayang sekarang ikut nurse okay ? Mama nak berbual dengan Mummy sekejap " aku melihat dia muncungkan bibirnya . Lalu dia dibawa Nurse keluar dari bilik .

" Okay so this is it . Babe . As far as aku tahu , your condition is becoming worse . Every of the blood that we take , semuanya darah putih . And your tumor on your brain has become big . Kau kene buat operations juga . Dulu dengan Zara , she never do the operation dengan kau ke ? " Lisa bertanya . Aku menggeleng .

" Tak babe . She just gave me the medicine to make my white blood decrease and make my red blood increase . And the other medicine is for the tumor jadi kecik . So yeah aku tak buat pun any operations . " aku menjawab .

" Hais she should have do the operations . But you really should do the operations . Kalau tak you have the higher risk of -- " aku menyambung kata-katanya .

" Death ? Tak ape babe . Aku okay  . Its better im like this than i have to do the operations . Kau cakap if i do the operations i could have the higher risk of dying . Then kalau aku tak buat pun sama jugak kan ? Hais babe . I cant bear to see Puteri cry because she have no one to love her . Aku tak sanggup . Tengok sekarang , aku sakit je dia dah nangis . Belom lagi aku buat operations tu semua . Hais babe . Tak ape . Kalau aku boleh tahan , i will tahan . " aku menjawab .

" Hais babe kalau itu keputusan kau , then aku tak boleh halang kau lagi . Cuma kami pihak hospital akan kasi kau ubat to kill that tumor and to gain that red blood . We really have to kill that tumor and those white blood . Kalau tak kau akan jadi lemah and you will suffer alot of the pains . So kau jangan pernah lupa makan ubat okay ? " Lisa memesanku . Aku hanya mengangguk dan tersenyum .

Indahnya CintaWhere stories live. Discover now