Part 54

14.4K 243 8
                                    

Aku bangun dari tidur . Aku berpusing ke sebelah lalu tersenyum . Aku ingat Puteri tetapi sangkaanku salah . Ia adalah Dzul ? Apa dia buat tidur sebelahku ? Dengan cepat aku bangun dari katil .

" Sayang .. heyy kenapa ? " dia yang mencelikkan mata lalu memandangku .

" Awak buat ape dekat sini ? Kenapa awak pandai-pandai je nak masuk bilik saya dan tidur sebelah saya lagi ? Whut apa awak fikir ni ? Erghhh !! " aku berkata . Lalu aku meninggalkan dia , namun tanganku dengan pantas ditarik .

" Lepas !! Lepas !! " aku memarahinya .

" Sayang heyy heyy . Salah ke kalau abang tidur sebilik dengan sayang ? Salah ke ? Abang sayangkan Ira . Percayelah ! " dia menggoyangkan badanku . Aku melepaskan tangannya . Mengalir airmataku .

" Kalau awak sayangkan saya , kenapa awak tinggalkan saya? Jawablah ! Kenapa awak lebih percayakan fitnah dari kata-kata saya ? Ini yang awak cakap awak sayang ? Awak cinta ? Saya dah jijik dengan kata-kata awak ! Awak sanggup halau saya atas sebab perkara yang tak pernah saya buat ! Habes awak nak salahkan saya sedangkan awak pun sama maen belakang saya ! Dan pada waktu tu juga saya mengandungkan anak awak yang sah ! Video , gambar malah hari saya ingin melahirkan saya nampak depan mata saya yang awak sedang maen kotor dengan perempuan tu ! Awak ingat saya ni ape ? Waktu saya mengandung , awak tak pernah nak ambek tahu . Dan saya nak melahirkan , awak tak pernah nak tolong saya ! Itu awak cakap awak cinta ? Awak sayang ? Dah awak balek je ke Singapore ! Awak tak payah nak ambek tahu pasal saya lagi ! Kalau betul kita belom bercerai , nanti saya akan turun ke Singapore untuk laksanakan penceraian kita ! " lalu aku berjalan meninggalkannya . Aku menangis terduduk di dapur .

" Babe kenapa ni ? " Lisa yang tiba-tiba datang ke arahku lalu bertanya . Aku hanya menggeleng ke arahnya . Aku tidak mampu berkata apa-apa pada waktu ku menangis . Lisa melihatku begitu lalu berpelukan denganku . Dia mengusap-usap belakangku .

" Aku tak tahu babe . Aku tak tahu adakah betul tindakan aku ni . Aku mengaku aku sayang dan cintakan dia . Tapi aku tidak mampu . Sebab setiap kali aku berhadapan dengan dia , mesti aku teringatkan apa dia buat dekat aku . Aku tak tahu babe . Aku tahu apa aku buat ni salah seperti aku ni hanya fikirkan diri ku sendiri . Aku tidak fikirkan perasaan Puteri . Tetapi aku tak tahu . Aku tak tahu babe . Aku --- " kata ku terhenti . Lisa menyambung kata-kataku .

" Babe dah shhh . Please dont think like this please . Sabar babe . Aku tahu kau kuat . Sabar okay babe . " Lisa berkata . Kami maseh lagi berpelukan saat tiba-tiba Puteri datang ke arah kami dengan muka yang sedih dan takut .

" Baby .. why you sad ? " Aku bertanya kepada Puteri lalu mengusap pipinya .

" Because mama and mummy sad . Puteri tak boleh . Puteri nak cry jugak . " lalu aku dan Lisa ketawa . Kami berpelukan bersama . Tatkala berpelukan , aku melihat Dzul berada di luar dapur . Mukanya dipenuhi dengan tangisan . Namun aku pelik . Kenapa dia berada di situ ?

Aku melihatnya sudah beredar keluar . Aku melepaskan pelukan Puteri dengan Lisa . Lalu aku mengikuti jejak Dzul . Aku melihat dia berada di luar rumah hendak pergi .

" Awak ... " aku memanggilnya . Tiba-tiba cuaca yang dingin menyelubungi kami . Salji yang jatuh membuat kan lagi keadaan sejuk . Dzul ku lihat sudah berpusing ke arahku . Mukanya sudah merah akibat menangis .

Aku berjalan menujunya . Kini aku berada di hadapannya . Aku mengesat airmatanya .

" Saya tahu awak tak pandai berlakon . Tapi saya juga tak ingin melihat awak menangis . Maafkan saya kalau saya ada silap salah dengan awak . Awak duduk rumah saya dulu . Cuaca tak bagus . Nanti awak kesejukan . Mari " lalu aku menarik tangannya . Namun dia menarik tanganku kembali . Kini aku terjebak di dadanya . Dia pelukku dengan kuat .

" Abang tahu abang salah . Sayang tak pernah salah dengan abang . Abang dah maafkan semuanya . Abang tak kisah kalau abang terpaksa kesejukan , tapi abang tak boleh kalau hidup tanpa sayang . Abang terlalu sayang dan cintakan Norazira Bte Baharudin yang telah sah abang ijabkabulkan pada 21 Jun 2014 . Maafkan abang sayang . " dia mencium dahiku .

Terus terang aku merindui saat ini . Aku tidak membalas pelukannya malah aku cuba menolak . Aku menangisi keadaanku sekarang . Aku mengesat airmataku lalu pura-pura tersenyum .

" Awak masuk lah dulu . Cuaca tenga dingin ni . Mari " tanpa sedar kini mukaku di pegang olehnya . Dia mengesat airmataku .

" Maafkan abang kalau selama ini abang telah mengeluarkan airmata berlian sayang . Maafkan abang sayang . " dia menangis lagi . Ya allah aku tidak ingin melihat dia menangis namun aku tidak tahu apa harus ku buat sekarang . Aku tidak endahkan kata-katanya lalu menarik dia ke dalam rumah .

Aku ke bilik mengambil baju sejuk yang pernah ku simpan untuk kenang-kenangan . Aku turun ke bawah lalu memberinya pakai . Dia hanya sekadar tersenyum . Tiba-tiba dia berubah riak wajah .

" Sayang .. sayang . Are you okay ? " aku mengerutkan mata . Aku mengangguk . Dia menggeleng lalu berjalan ke arahku .

Dia mengusap hidungku . Dia menunjukkan kepadaku hidung yang berdarah . Aku terperanjat . Dengan pantas aku berlari . Namun langkah ku terhenti saat Dzul memegang pergelangan tanganku dan menujukan ke sofa .

" Sayang duduk sini . Tangan sana . Abang nak tolong . " aku mengerutkan kening . Apa dia nak buat ? Aku melihat dia mengambil tisu lalu mengesat hidungku . Dia mengesat hidungku dan sambil itu aku berpeluang melihat mukanya .

Aku sedar aku telah berdosa dengannya . Namun aku tidak mampu kembali dengannya setelah apa dia buat kepadaku . Bukan sekali dia lakukan , tetapi sudah dua kali dia lakukan kejahatannya kepadaku .

Aku menitiskan airmata . Dia lihat lalu pelik .

" Sayang kenapa nangis ? " dia bertanya . Aku hanya tersenyum lalu menggeleng . Aku mengambil tisu dari tangannya dan membuat sendiri . Aku bangun dari sofa . Saat itulah setiap pandangan di rumah kelihatan melayang . Aku memegang sofa untuk menahan dari ku jatuh .

" Sayang .. Sayang are you okay ? " aku hanya mengangguk .

" Hais . Tak apa . Come . " dia berkata . Tiba-tiba ku rasa badanku di angkat . Aku tidak endahkan akibat sakit di kepala yang tidak tertahan .

Dia membaringkan aku di katil . Lalu dia mengambil tube pernafasan kepadaku . Sebelum itu dia membersihkan darah dari hidungku baru dia letak tube itu ke hidungku .

Dia berbaring disebelahku . Aku hanya melihat dia tersenyum ke arahku .

Aku tidak ingin saat-saat terakhir ku begini ya allah .

Lantas mataku tertutup .

Indahnya CintaWhere stories live. Discover now