Part 59

14.5K 246 14
                                    

Sudah genap seminggu aku terlantar di hospital . Dan di setiap hari inilah keluargaku dan keluarga Dzul pasti akan melawat aku . Dzul akan selalu membawakan ku makanan dan dia akan selalu belai ku dengan manja .

Aku tidak boleh nafikan yang aku teramat menyayanginya . Aku teramat mencintainya . Namun apakan dayaku aku terlalu takut . Takut perkara lama . Trauma .

Puteri seperti biasa dia akan selalu bersamaku . Dia kelihatan gembira tatkala bersama Dzul . Dia kini sudah tidak takut dengan ahli keluargaku dan keluarga Dzul setelah Dzul memperkenalkan satu-satu kepada Puteri .

Dan sekarang Puteri amat manja dengan Mama dan Mummy. Dan dia pula lebih suka dengan Papa . Alhamdulilah engkau telah menyatukan keluargaku . Hanya itulah aku sahaja yang belum dapat menerima semuanya .

Keadaanku makin memburuk . Lisa pernah berkata yang keadaan aku amat ketara sekarang . Akhir-akhir ini aku kerap muntah darah , kepalaku makin kuat sakit dan malah badanku selalu rasa lemah .

Setiap langkahku , jalanku selalu dipegang dan diawasi oleh Dzul . Kalau tidak pasti aku akan terjatuh .

Aku tidak lagi tahu tentang Sally . Semenjak kejadian Dzul menghalaunya , dia tidak pernah datang lagi . Aku tidak pernah tanya Dzul tentang apa yang terjadi kepada mereka selama ni . Malas nak ambil tahu . Buat sakit hati je .

Hari ni aku sudah boleh keluar dari tempat menyakitkan ini iaitu hospital . Sesudah aku menukar baju rumah , mama datang ke arahku .

" Baby . Kita balek umah kita ye ? Jadi kita dapat tengok-tengok baby nanti . Kita balek ye sayang ? Kita balek Singapore ye . " Mama memujukku . Aku menggeleng .

Tidak mungkin aku akan tinggalkan tempat yang banyak berjasa kepadaku .

" Betul cakap Mama sayang . Kita balek Singapore ye . Abang rasa agaknya sayang makin sakit sebab keadaan disini sejuk sangat . Sayang kan tak boleh sejuk sangat . Kita balek ye sayang ? " kini giliran Dzul memujukku . Aku hanya terdiam membisu .

Lisa yang ku lihat disebelah hanya tersenyum sambil mengganguk kan kepalanya . Tanda okay .

Hais aku takut . Aku trauma . Tempat itulah tempat yang pernah dihalau . Aku tidak sanggup .

" Sayang anak Papa . Puteri nak ikut Papa tak balek Singapore ? Kita stay rumah Nenek , Nani , Nana and Atuk . Nak tak sayang ? " Dzul bertanya kepada Puteri . Puteri ketawa riang lalu mengangguk-anggukkan kepalanya .

" Nak nak !! Hehehe yayy ! Tapi mama nak tak ? Kalau mama tak pergi , Puteri pun tak nak pergi . " rungut Puteri disebelahku . Aku sudah tersenyum . Aku mengusap rambutnya .

" Mama . Jangan nanti rambut rosak . " dia memarahiku . Hehe cute .

" So sayang macam mane ? " Dzul bertanya lagi .

" Errr .. Okay .. " aku berkata teragak-agak .

" Yayyy Mama okay !! So Papa when can we go Singapore ?! Hehehe " Puteri bertanya riang kepada Dzul .

" AS SOON AS POSSIBLE SAYANG . " dia berkata kepada Puteri . Sambil tangannya memegang lenganku .

" Okay okay dah . Jom balek . Papa tengok Baby pun dah penat dah tu . Kita balek and have a rest okay . " Papa berkata memutuskan kata-kata kami .

" Yayyy hehe . Jom Mama Papa !! " Puteri memekik keriangan . Aku hanya tersenyum . Dia berpimpin tangan dengan Kakak . Dan aku kini didudukkan di kerusi roda .

Walau banyak sekali aku menolak , namun apakan daya aku terpaksa jua . Hais .

......

Sesudah sampai di rumah , aku dibawa ke bilik dan dibaringkan oleh Dzul . Manakala keluargaku dan keluarga Dzul sudah pun pulang ke rumah mereka . Aku tidak tahu pun bila aku akan pulang ke Singapore .

Indahnya CintaWhere stories live. Discover now