Ya allah . Kini Dzul berada di ICU . Puteri yang menangis memelukku di kaki . Ya allah selamatkanlah dia ya allah . Aku menangis memeluk Puteri . Lisa berada di dalam menolong rawat suamiku .
" Maaammaaaa .. Papaaa willl bbeee ookkkaaayyy kaaannnn ? " tanya Puteri yang tersedu-sedan menangis . Aku menangguk lalu mengesat airmatanya .
" Yes sayang . Papa will be okay sayang . " aku memujuknya menangis . Aku membawanya ke pelukan .
" Babe .. " Lisa yang datang tiba-tiba menyebabkan kami tersentak . Aku bangun menghampiri Lisa .
" Babe hows he ? Is he okay ? " aku bertanya panik .
Lisa terdiam sejenak . Dia melihat ke arah bawah .
" Babe !! MACAM MANA KEADAAN DIA ??! " aku memberontak. Airmataku menitis .
" Babe . His condition is at stake . Kepala dia banyak kehilangan darah . And now he might be coma for so long . He have not much time left. Im sorry babe . Aku dah cuba buat sedaya upaya . I know doa and your love , comfort for him thats the best . Insyallah he will be fine if you are always with him . " Lisa berkata sambil menepuk bahuku . Aku mengalirkan airmataku . Aku menangis .
" Maammmaaa .. Apaaa mummmyy caakkaaapp ?? Paaappaaa willl staaaayyy wwwiitthh usss kkaaan ? " alangkah sedihnya untukku mendengarnya . Aku mengangguk mendengar kata-katanya . Aku mengesat airmatanya lalu memeluk dia dengan erat .
' Ya allah . Sesungguhnya aku teramat mencintainya . Abang... Ira minta maaf sebab memperlakukan abang sebegitu . Ira menyesal . Dan kini abang menanggung kesakitannya . Ya allah selamatkan lah suamiku ya allah . ' aku merintih sendirian di hati .
Kami berdua berjalan di luar bilik ICU . Kami hanya melihat Dzul yang terbaring di cermin . Aku menitiskan airmataku .
Ya allah sepatutnya aku yang berada di atas katil itu dengan memakai alat itu semua bukan dia . Aku tidak sanggup melihat dia sebegitu ya allah .
Puteri yang melihat tidak henti-henti menangis . Aku mengusap rambutnya .
" Sayangg .. jangan nangis okay ? Kita doa for Papa semoga cepat sembuh ye sayang ? Papa mesti tak nak tengok Puteri menangis macam ni . Come we solat and doa for Papa okay sayang ? " aku berkata . Dia menggelengkan kepalanya .
" Tak nak . Nak tengok Papa . Nak jaga Papa . Papa mesti happy kalau Puteri ada dengan Papa . Please mama . " dia berkata . Aku mengesat airmatanya .
" Sayang . Papa will be okay if we pray for him sayang . Sayang ikut mama okay sayang ? Come . " aku menggapai tangannya . Dia hanya ikut tanpa menolak .
" Ya allah . Engkau yang maha penyayang . Engkau maha Pengasih . Tolonglah hambamu ini ya allah . Hanya satu yang ku pinta . Sembuhkanlah suamiku Ya allah . Dia tidak layak berada di situ . Dia belom bersedia untuk semua ini ya allah . Ampunilah dosa-dosanya dan makbulkanlah doa ku ini ya allah . Sembuhkan lah suami hamba ya allah . Amin ya rabbal alamin . " aku memutuskan doa . Aku memusingkan badanku ke belakang ku melihat Puteri masih lagi di dalam keadaan berdoa . Dia menangis .
Adakalanya aku tersenyum melihat dia berdoa sungguh-sungguh untuk Papanya . Aku bersyukur dikurniakan anak secerdik ini ya allah . Sesudah mengaminkan doa , aku tersenyum lalu aku mengesat airmatanya .
" Sayang doa apa sayang ? " aku bertanya .
" Puteri doa yang Papa akan sihat . Bila papa sihat , Puteri nak tengok Papa dengan Mama okay . Puteri tak nak Mama dengan Papa bergaduh lagi . Puteri sayang sangat dengan Mama . Puteri sayang sangat dengan Papa . " dia menitiskan airmatanya lagi . Aku membawanya ke pelukan .
" Iye sayang . Mama pun sayang sangat dekat Puteri . Mama pun tahu Papa pun sayang sangat dekat Puteri . Insyallah allah akan makbulkan doa sayang ye . " aku mencium pipinya yang gebu itu .
Sesudah solat , aku membawa Puteri turun ke bawah untuk makan . Namun jalanku terhenti saat Puteri menarik tanganku kembali .
" Mama ... Kita nak pergi mana ? " dia bertanya . Aku tersenyum lalu mengusap rambutnya .
" Kita pergi makan okay sayang ? Sayang belom makan dari tadi . We go eat first okay sayang ? " aku berkata . Puteri menggeleng kan kepalanya .
" Tak nak .. Puteri nak stay with Papa . Puteri nak jaga Papa . Puteri tak nak tinggalkan Papa . Puteri sayang sangat dekat Papa . Hmmm . " dia berkata dengan raut wajah yang sedih dan muram .
" Sayang . Mama pun nak jaga Papa . Mama pun tak nak tinggalkan Papa . Malah sayang , Mama pun sayang sangat dekat Papa . Tapi sayang , kita kalau jaga orang kita kena sihat . Kalau tak macam mane kita nak jaga orang dengan keadaan kita sakit ? Sayang anak mama kan ? Sayang kalau sayang Papa and Mama , kita go eat okay sayang ? " aku berkata . Dia hanya sekadar mengangguk .
" Thats my girl . Nanti lepas makan we come back okay sayang ? Mama promise ! " lalu aku menunjukkan jari pinky promise . Dia tersenyum lalu menyambut jariku .
......
Sudah genap tiga minggu Dzul tidak sedarkan diri . Lisa hanya berkata bahawa keadaanya stabil cuma dia sekarang dalam keadaan Coma akibat kepala yang telah dibedah tiga minggu yang lepas .
Selama tiga minggu inilah , mata Puteri ku lihat bengkak-bengkak . Makan pun dia tidak endahkan . Malah badannya susut . Aku takut jika dia sakit . Namun dia berdegil . Dia masih lagi inginkan Dzul bangun .
Sesungguhnya Puteri amat menyayangi Dzul .
Sedang kami duduk di kerusi bersebelahan katil Dzul , tiba-tiba pintu terbuka . Aku mengesat airmataku lalu memusingkan kepalaku menghadap pintu .
Alangkah terperanjatnya aku tatkala aku melihat ...
Mummy .. Daddy .. Mama .. Papa .. Kakak .. Abang ..
Malah yang memeranjatkan aku lagi tatkala aku melihat Sally ? Yang kini berlari menuju ke arah katil Dzul .
Puteri ku lihat sudah bangun dari ribaku . Dia berjalan ke arah Sally lalu menolak . Aku terperanjat . Lalu aku berdiri .
" Sayang . Hey kenapa buat dekat orang lain macam ni ? " aku bertanya menghadap Puteri . Puteri sudah memeluk tubuh dengan mukanya yang geram .
" Ni ! Siape perempuan ni ? Mama dia jahat ! Dia cuba nak ambek Papa dari kita Mama . Mama tengok dia nak pergi dekat Papa . Hmm mama , dia jahat ! " Puteri berkata dengan nada geram . Aku tersentak dengan kata-katanya .
Kata-katanya seakan-akan dia tahu apa yang terjadi selama ini . Ya allah . Aku menyabarkan Puteri lalu memeluknya .
" Maaf . " aku berkata memandang Sally . Lalu aku membawa Puteri keluar dari bilik Dzul . Puteri memekik tanda tidak mahu keluar dari bilik . Namun aku tarik dia . Akhirnya berjaya juga .
" Mama .. Mama kenapa bawa Puteri keluar ?! Puteri nak jumpa Papa . Hmmm mama jahat mama jahat ! " dia memukul-mukul dadaku . Aku menggenggam tangannya dengan erat .
" Sayang hey . Mama dah ajar kan tak bagus buat perangai depan orang ? Sayang kalau nak jumpa Papa lagi , no more misbehave like this . Okay ? " aku bertanya . Dia melepaskan tangannya dari tanganku . Lalu dia memeluk tubuh .
" Tak nak ! Dia jahat ! " Puteri memberontak .
" Sayang . Hey dia tak jahat sayang . Please sayang jangan macam ni . " aku berkata sambil memegang bahunya .
" Iraaa ... " kami tersentak dengan panggilan itu . Aku pusing lalu aku ternampak Mummy yang kini berjalan ke arah aku dan Puteri .
" Iraa . Itu cucu Mummy ke ? " Mummy bertanya sambil membongkokkan badan menyahut pipi gebu Puteri . Puteri dengan pantas berjalan ke belakangku sambil tangannya memegang bajuku .
" Maaf . " lalu aku membawa Puteri beredar dari situ .
YOU ARE READING
Indahnya Cinta
RomanceKahwin tanpa rasa cinta .. Wanita yang menghidapi cancer .. Lelaki yang membenci kannya .. Namun walaubagaimanapun , wanita itu tetap mencintainya walau dicaci , dihina dan dipukul bertalu-talu . Tapi dia tahu , insya'allah suatu hari suaminya pa...