Part 60

15.6K 234 7
                                    

Sesudah seminggu ku fikirkan , akhirnya aku setuju untuk kembali pulang ke Singapore . Lisa masih lagi tinggal di sini kerna kerjanya di hospital harus laksanakan .

" Babe . Aku berharap kau dapat terima suami kau dengan ikhlasnya . Dan malah kau dapat terima kembali keluarga kau . Aku sentiasa doakan kau babe . " aku sungguh terharu dengan kata-katanya . Aku tersenyum sambil mengangguk .

Itulah kata-kata terakhir dari Lisa yang terngiang-ngiang di fikiranku . Dan kini aku sudah pun berada di kapal terbang . Aku duduk bersebelahan dengan Dzul . Puteri duduk bersama keluargaku .

Dzul mungkin masih lagi di dalam bilik air .

Hatiku masih lagi belum dapat menerima mereka kembali . Namun adanya Puteri membuatkan aku rasa serba salah . Dia terlalu gembira dengan adanya Dzul .

Dan malah setelah Dzul beritahu keluarga kami itu adalah keluarganya , dia rasa sangat gembira . Kegembiraan yang tidak pernah ku lihat darinya selama ini .

Apakah aku sudah memberinya kurang kebahagiaan ?

Memikirkan hal itu membuatkan aku rasa pening . Aku memegang kepalaku lalu memicit-micitnya . Mataku terpejam rapat . Saat memicit , ku rasa tanganku ditolak perlahan-lahan dan kini ku merasa ada tangan yang memicit kepalaku .

Aku membuka mata lalu melihat Dzul kini sudah dihadapanku dan tersenyum . Dia memicit-micit kepalaku . Aku hanya membiarkan . Raut wajahku masih lagi tercengang dengan perbuatannya .

" Tahulah abang handsome . Tak payah tengok sangat . Abang malu tau . Hehe . Dah sini baring dekat abang . Abang picitkan okay sayang . Come . " dia menyuruhku . Takde maknanya kalau handsome , tapi hati keras macam batu .

Aku hanya mengikut arahannya . Aku membaringkan kepalaku di bidang dadanya lalu dia menyambung picit kepalaku . Aku hanya sekadar pejamkan mata .

" Sayang . Thank you . Terima kasih sebab sayang masih boleh terima abang , keluarga abang dan malah keluarga sayang juga . Terima kasih sebab sayang masih lagi ingin mengikut kami pulang . I miss you sayang . Thank you for everything . I love you . " dia berkata .

Aku membuka mataku lalu bangun dari baringan . Aku menghadap mukanya .

" Ira terima abang bukan sebab Ira dah boleh terima abang sepenuhnya . Ira terpaksa berbuat demikian sebab kan Puteri . Jadi Ira tak nak abang fikir yang bukan-bukan . Maaf. Dah terima kasih sebab urutkan Ira . " aku berkata lalu mengangkat kedua tangannya dari kepalaku .

Raut wajahnya sudah kelihatan sedih . Airmatanya bergelinang .

' Maafkan Ira abang . Makin Ira dekat dengan abang , makin Ira akan rasa trauma dan akan selalu rasa sedih . Ira takut abang . Walau banyak kali abang minta maaf , namun sakit di hati ni belum pulih abang . Maafkan ira . Maafkanlah Ira . Ira sayang dan cintakan abang . ' kata hatiku merintih .

Kini mataku melilar ke luar . Kini aku berada di atas awan . Alangkah indahnya ciptaanmu .

Dengan itu , mataku terlelap tidur .

......

" Sayang . Hey bangun . Sayang . " terkebil-kebil aku membuka mataku . Aku melihat disebelahku Dzul sedang mengejutku bangun dengan mukanya yang tersenyum .

Aku menggosok mataku perlahan-lahan .

" Sayang kita dah sampai Singapore tau . Akhirnya alhamdulilah . Sayang okay ? " dia bertanya memegang tanganku . Aku hanya mengangguk kan kepala namun hakikatnya kepalaku masih lagi berat rasanya .

Indahnya CintaWhere stories live. Discover now