Bel nyaring yang memenuhi seluruh koridor sekolah menandakan jam pelajaran telah selesai. Satu persatu murid mulai keluar dari kelas masing masing untuk pulang. Tak terkecuali Yangyang.
Mengingat pesan kakaknya tadi pagi membuat ia jalan sendirian ke parkiran dimana motor dan mobil di simpan. Kakaknya menyuruh ia menunggu disana untuk pulang bersama.
Sampai disana ia menemukan kendaraan kakaknya yang sangat ia hafal. Memilih berdiri di samping motor itu untuk menunggu sambil memainkan ponsel agar tidak terlalu bosan menunggu.
Puluhan menit terlewati, namun sosok kakaknya masih belum menampakkan batang hidungnya. Yangyang mulai merasa kesal, apalagi cuaca siang itu lumayan panas, Yangyang ingin segera sampai di rumah.
Jarinya mencoba menggeser layar ponsel untuk mencari nomer sang kakak. Saat matanya menangkap nama kontak yang dicari langsung ia tekan dan menelfon seseorang yang ditunggunya.
“halo dek,”
Suara berat kakaknya terdengar dari seberang sana, Yangyang mendengus kesal.
“Lo dimana sih bang? Gue udah nungguin di parkiran dari 40 menit yang lalu, panas nyet.”
“Eh yaampun sorry gue lupa kabarin, gue ada urusan mendadak jadi gabisa pulang bareng sama lo.”
Matanya membulat saat mendengar penuturan sang kakak, bisa bisanya?!
“Tapi lo tunggu bentar lagi deh, gue udah minta temen buat jemput lo di parkiran dan dia bakal anter lo pulang.”
“Eh anjir, masa gue pulang sama temen lo sih? Kalau gue di apa apain gimana?”
“Otak lo kejauhan dek, tenang aja lo kenal sama dia kok. Udah ya gue harus cabut sekarang, hati hati dek.”
Belum selesai Yangyang melayangkan protes suara panggilan terputus sudah ia dengar lebih dulu. Yangyang semakin kesal saat ini, bisa bisanya kakaknya itu lupa untuk mengabarinya sehingga membuat ia menunggu selama ini di tempat yang panas? Lihat saja kakaknya akan habis ditangannya saat orang itu pulang nanti.
“Hai, Yangyang.”
Suara seseorang yang memanggilnya membuat ia menghentikan aksi misuh misuhnya. Melihat siapa orang yang memanggil nya membuat ia sedikit kaget.
“Eh, kak Mark?”
Orang yang dipanggil Mark itu terkekeh kecil melihat ekspresi lucu Yangyang.
“Gue yang disuruh kakak lo buat jemput lo disini, mau pulang sekarang?” Tanya Mark dengan tangan yang menyodorkan sebuah helm ke arah Yangyang.
Helm yang diulurkan Mark itu Yangyang terima dengan sedikit canggung, ia merasa tidak enak.
“Sorry ya kak, gue jadi ngerepotin.” Ucapnya dengan nada bersalah.
“Elah santai aja, lagian kakak lo kan temen gue Yang, gue sih seneng aja bantuin dia.”
“Temen doang nih?”
Ucapan spontan dari Yangyang itu sontak membuat keduanya tertawa ringan. Setelahnya Yangyang segera menaiki sepeda motor orang itu lalu Mark langsung menancap gas membelah jalanan menuju rumah adik temannya itu yang sudah ia hafal.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN [Jaemyang]
FanfictionA JAEMYANG FIC! Yangyang tidak pernah mengerti kenapa Jaemin melakukan hal itu padanya, jujur Yangyang lelah, tapi siapa sangka jika alasan Jaemin melakukannya benar benar membuat Yangyang pasrah, seperti tidak ada jalan lain yang bisa dia lakukan...