Kedua kaki jenjang Jaemin bergerak dengan cepat menyusuri lorong rumah sakit setelah mendengar kabar bahwa saudara kembarnya yang selama ini koma akhirnya sadar.
Setelah sekian lama Jaemin hanya berbicara sendirian setiap kali berkunjung menemui kembarannya itu, akhirnya sekarang ia bisa kembali berbincang dengan Jeno.
Kedua matanya menangkap sosok Jisung yang sedang berdiri di depan ruang rawat Jeno sembari bersandar di tembok depan pintu ruangan itu. Jaemin semakin mempercepat langkahnya.
"Sung!" Panggil Jaemin saat dirinya sudah berada di dekat Jisung.
Jisung tersenyum lembut saat mendapati kakaknya sudah sampai. "Bang Jeno baru aja di periksa dokter tadi, dan katanya kondisi bang Jeno udah lumayan membaik walau masih harus banyak istirahat, lo langsung masuk aja, dia udah nungguin lo dari tadi." Jelas Jisung panjang lebar saat Jaemin masih sibuk menetralkan nafas nya yang tersendat akibat berlarian sepanjang lorong rumah sakit.
Jaemin yang mengerti atas ucapan Jisung pun segera berjalan masuk untuk menemui Jeno yang katanya sudah menunggunya. Jantungnya berdebar karena akhirnya ia bisa bertemu lagi dengan saudaranya itu.
Cklek
Jaemin sedikit terpaku saat mendapati mata sipit Jeno yang biasanya selalu terpejam setiap kali ia membuka pintu, kini sedang menatap nya balik dengan lengkungan bulan sabit yang dimiliki pemuda itu. Rasanya sudah lama sekali Jaemin tidak melihatnya.
Jaemin berjalan perlahan menuju kasur yang ditempati Jeno. Lalu dengan senyum gugup dan suara yang begitu pelan, Jaemin menyapa.
"Hai, Jen."
Jeno yang sedari tadi memperhatikan semua kelakuan Jaemin hanya bisa tertawa geli.
"Muka lo tegang banget Jaem. Biasa aja elah, gue jijik liat lo sok malu malu gitu."
"Bangsat, lo baru siuman udah nyebelin aja. Gue sumpahin koma lagi tau rasa lo."
Tidak ada lagi yang Jeno lakukan selain tertawa, Jaemin yang merasa suasana nya sedikit menghangat akibat candaan kedua nya pun ikut tertawa pelan.
Baru saja Jaemin ingin mengucap sebuah kata, Jisung yang tiba tiba membuka pintu menginterupsi keduanya dan segera menoleh menghadap Jisung.
"Papa sama Mama lagi otw kesini bang, kayaknya bentar lagi sampe, sorry banget tapi kayaknya lo harus buruan pergi sebelum mereka dateng duluan."
Jaemin mendengus kesal mendengar itu, padahal belum lama ia bertemu dengan Jeno tapi sudah ada saja yang menghambat. Namun karena terlalu khawatir orangtuanya akan segara sampai, mau tidak mau Jaemin langsung berpamitan pada Jeno membuat pemuda yang baru saja sadar dari tidur panjangnya itu terheran heran. Kenapa Jaemin harus buru buru pulang? Padahal kan yang datang hanya orang tua nya saja? Kira kira itulah yang ada di pikiran Jeno walau ia tetap mengangguk dan membiarkannya Jaemin pergi.
Di waktu selanjutnya Jeno harus bertanya banyak hal pada saudara saudaranya.
┏✧–––“ J • A • E • M • Y • A • N • G ”–––✧┛
Siang hari yang lumayan panas, Jaemin hanya berbaring malas di kamarnya sembari bermain ponsel. Ah tentang Yangyang, saat Jaemin pulang ke unit nya dari rumah sakit sehabis bertemu dengan Jeno semalam, Jaemin tidak menemukan orang itu di kamarnya, saat ia berkeliling untuk mencari anak itu pun ia tidak menemukannya, mungkin ia sudah pulang pikirnya, entahlah bagaimana caranya anak itu pulang, ia tidak mau repot repot memikirkannya.
Masih sibuk dengan ponselnya sambil membuka sosial media secara random, tiba tiba saja layar ponselnya menunjukkan ada nya panggilan masuk, tanpa menunggu lama, Jaemin segera mengangkat telfon nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN [Jaemyang]
FanfictionA JAEMYANG FIC! Yangyang tidak pernah mengerti kenapa Jaemin melakukan hal itu padanya, jujur Yangyang lelah, tapi siapa sangka jika alasan Jaemin melakukannya benar benar membuat Yangyang pasrah, seperti tidak ada jalan lain yang bisa dia lakukan...