Dua bulan berlalu, Jaemin sudah kembali bersekolah mengingat Jeno juga sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan ia sudah bisa kembali beraktifitas, walau Jeno masih harus check up rutin dan berhati hati dengan kegiatannya agar kesehatan Jeno bisa segera pulih sepenuhnya.
Sekitar satu bulan yang lalu juga Jeno sudah bisa kembali masuk sekolah bersama Jaemin. Tanpa sepengetahuan kedua orang tua mereka pastinya. Saat di sekolah, Jeno selalu dijaga oleh Jaemin, anak itu seringkali melarang Jeno melakukan banyak hal agar Jeno tidak terlalu kelelahan. Jeno juga mengikuti ucapan Jaemin saja, dia tidak ingin protes sama sekali karena menurutnya, tiap kali Jaemin sudah mulai cerewet, anak itu akan terlihat lucu, jadi daripada kesal, Jeno malah lebih ingin tertawa melihatnya.
Karena Jeno sudah masuk sekolah lagi, anak anak Eagles seringkali mengajak Jeno kembali berkumpul dan bermain bersama, tapi karena kecerewetan Jaemin akhirnya Jeno tidak bisa terlalu lama berkegiatan di luar rumah, maka biasanya temen temannya lah yang datang ke rumahnya untuk bermain atau jika ingin berkumpul bersama Jaemin, mereka akan datang ke apartment Jaemin bersama Jeno. Ya intinya akhir akhir ini, mereka bergantian mengunjungi kedua tempat itu jika ingin berkumpul.
Tentang Yangyang dan Jaemin, selama dua bulan ke belakang, mereka masih sering 'bermain', lebih tepatnya Jaemin yang meminta dan Yangyang hanya mengiyakan saja. Dia berusaha menurut agar Jaemin tidak berlaku macam macam lagi dan berakhir emosinya tersulut. Untung saja, dengan cara itu Jaemin memang sudah tidak pernah, oh atau mungkin belum pernah emosi lagi setiap mereka melakukan hal itu. Yangyang jadi bisa bernafas lega.
┏✧–––“ J • A • E • M • Y • A • N • G ”–––✧┛
Malam ini, Yangyang sedang setengah terbaring dengan bahu dan kepala yang bersender di kepala ranjang yang ada di kamar apartment Jaemin. Tanpa ada kain yang menutupi tubuhnya.
Sedangkan Jaemin si pemilik kamar hanya menggunakan celana pendek hitam tanpa atasan. Lelaki itu sedang asik memainkan tonjolan kecil di dada Yangyang dengan lidahnya.
Yangyang yang jantungnya sedang berpacu dengan cepat hanya bisa meremas rambut tebal Jaemin. Setiap kali Jaemin akan memulai kegiatan panas mereka, Yangyang akan selalu merasa takut. Dia tidak ingin Jaemin kembali melakukannya dengan emosi yang memuncak. Seperti saat itu.
Lalu sebelum Jaemin sempat melanjutkan kegiatannya ke daerah lain, suara Yangyang menginterupsi,
"Jaem, gue mau nanya."
Mendengar namanya dipanggil, Jaemin segera mengangkat wajahnya untuk menatap Yangyang. Satu alisnya terangkat lalu dia berdehem.
"Lo ga lagi emosi kan malem ini?" Tanya Yangyang takut takut, Jaemin sedikit menjauhkan wajah nya dengan alis yang bertaut.
"lo kenapa sih selalu nanya kayak gitu tiap kali kita mau ngewe?"
Yangyang terus mencoba menghindari tatapan Jaemin, matanya bergerak acak, Yangyang juga terus memainkan jarinya di rambut Jaemin yang masih ia genggam sedari tadi.
"Gue cuma takut." Jawab Yangyang lirih, suaranya sangat pelan, dan kini wajahnya menunduk. Jaemin semakin merasa heran melihat tingkah anak itu.
"Takut kenapa?" Lagi, Jaemin bertanya.
"Jaem, gue mau ngomongin hal yang serius, boleh?" Bukannya menjawab pertanyaan Jaemin, Yangyang malah berbalik memberikan pertanyaan.
Karena Jaemin merasa penasaran dengan hal yang Yangyang sebut 'serius', ia pun bergerak menjauh dan duduk bersila di hadapan Yangyang. "Silahkan."
Sebelum melanjutkan perkataannya, Yangyang membenarkan duduknya dan membawa selimut untuk menutupi tubuh bagian bawahnya yang polos. Lalu setelah merasa sudah siap, Yangyang menghela nafas untuk menetralkan detak jantungnya yang berpacu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN [Jaemyang]
FanfictionA JAEMYANG FIC! Yangyang tidak pernah mengerti kenapa Jaemin melakukan hal itu padanya, jujur Yangyang lelah, tapi siapa sangka jika alasan Jaemin melakukannya benar benar membuat Yangyang pasrah, seperti tidak ada jalan lain yang bisa dia lakukan...