Sekarang adalah waktu istirahat, namun dari awal bel berbunyi sampai 10 menit kemudian, Yangyang tidak beranjak dari kursi nya. Ia sibuk membaca buku catatan Renjun demi menyesuaikan diri dengan pelajaran di sekolah ini.
Karena dia adalah anak pindahan, terkadang pelajaran yang diajarkan disekolah nya dulu dan disini berbeda, membuat ia harus menyusul beberapa pelajaran yang tidak pernah ia pelajari, makanya ia memilih untuk bersantai di kelas sendirian.
Tapi mungkin dia tidak benar benar sendiri, saat ingat jika lelaki yang duduk tepat di meja sebelah kiri nya itu terus memperhatikan Yangyang dengan dagu yang ditopang oleh sebelah tangannya, tatapan orang itu tidak lepas sedetik pun dari apa saja yang ia lakukan. Yangyang merasa risih.
“Yang.”
Yangyang menghela nafas, sudah hampir sepuluh kali pemuda yang beberapa hari lalu membuatnya memikirkan banyak hal itu memanggilnya. Sudah jelas jelas Yangyang tidak ingin menanggapi, tapi sepertinya orang itu seperti tidak akan berhenti sampai Yangyang mau menjawab.
Merasa lelah dengan panggilan itu, Yangyang pun mau tidak mau menatap seseorang yang berada di sampingnya. Walau tidak membuka suara, Yangyang menaikkan salah satu alisnya memberi maksud bertanya.
“Gue bilang ayo istirahat bareng gue!” Ucap lawan bicaranya dengan nada riang.
“Gak mau, Jaemin.”
Jawaban Yangyang membuat lelaki bernama Jaemin itu merengut tak suka. Karena tidak puas dengan jawabannya, Jaemin segera menarik salah satu tangan Yangyang dan menyeret nya menuju kantin.
Tentu saja Yangyang berontak sebab dia memang tidak ingin pergi ke kantin, apalagi bersama orang yang bahkan melihat wajah nya saja membuat nya malas. Tapi usahanya sia sia, Jaemin malah mempererat genggamanya pada pergelangan tangan Yangyang, hingga ia meringis sebab tangannya terasa sedikit sakit.
“Sekarang bilang sama gue, lo mau makan apa?” Tanya Jaemin saat keduanya sudah sampai di kantin. Lelaki itu mendudukkan paksa tubuhnya di salah satu kursi kantin yang berada di sisi ruangan itu.
Yangyang menggeleng kecil, “Gue ga mau.”
“Ck, susah banget sih, disuruh milih makanan doang.” Balas Jaemin dengan tangan yang bersilang di dada.
Yangyang membuang nafasnya pelan, matanya menatap lurus kearah Jaemin yang juga menatapnya sedikit tajam.
“Karena gua emang ga mau makan, apalagi makan bareng lo. Jaem, kalau lo beneran serius suka sama gue, mending berhenti, karena sampai kapan pun lo ga akan bisa dapetin gue Jaem, gue straight, gue ga akan pernah bisa jatuh cinta sama lo.”
Setelah menyelesaikan ucapannya, Yangyang beranjak pergi, Jaemin hanya diam di tempat, tidak berusaha mengejar, bukan karena shock, bukan juga karena ia menyerah, tapi ia memilih menyusun banyak strategi di otaknya. Ia ingin Yangyang menjadi miliknya. Ia bisa memastikan suatu hari nanti Yangyang akan jatuh pada nya.
┏✧–––“ J • A • E • M • Y • A • N • G ”–––✧┛
Seperti murid pada umumnya, saat mendengar bel pulang berbunyi, seketika semua murid bersorak gembira. Satu persatu pergi meninggalkan kelas.Tidak berbeda dengan teman temannya, Yangyang juga ikut beranjak dari kursi berniat pulang, namun sepertinya itu tidak akan terjadi dengan mudah, sebab seorang Na Jaemin berdiri di hadapan pintu kelas, menghadang jalannya.
“Minggir.” Titah Yangyang tegas.
“Gak, sebelum lo setuju buat pulang bareng gue.” Senyum licik nya terbit, bisa Jaemin lihat jika wajah pemuda yang lebih kecil itu menahan kesal. Jaemin tertawa ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN [Jaemyang]
FanfictionA JAEMYANG FIC! Yangyang tidak pernah mengerti kenapa Jaemin melakukan hal itu padanya, jujur Yangyang lelah, tapi siapa sangka jika alasan Jaemin melakukannya benar benar membuat Yangyang pasrah, seperti tidak ada jalan lain yang bisa dia lakukan...