"Lo suka sama gue?"
Setelah Yangyang selesai berucap, tidak ada lagi suara yang terdengar selain suara hembusan angin yang cukup kencang. Jaemin terdiam di tempatnya dengan jantung yang berdetak cepat akibat mendapat pertanyaan tiba tiba itu. Tangannya yang hangat masih mengusap pipi halus Yangyang demi menetralkan rasa gugupnya sebelum menjawab. Cukup lama Jaemin terdiam dalam situasi seperti itu, dan Yangyang tidak mempermasalahkannya karena bisa dibilang, dia juga sangat menikmati bagaimana Jaemin menangkup kedua pipinya dengan begitu hangat.
Jaemin tersenyum kecil sebelum membuka suara, "Kok lo tiba tiba nanya gitu?" Ucap Jaemin pada akhirnya setelah beberapa menit terdiam. Kini Yangyang sedikit mengerucutkan bibirnya kecewa karena Jaemin tidak menjawab pertanyaannya langsung dan malah balik bertanya.
"Abisnya lo berubah akhir akhir ini, lo jadi baik banget sama gue. Jadi gue kira lo suka sama gue." Yangyang semakin menekuk bibirnya kebawah, hal itu membuat Jaemin langsung saja mencubit gemas kedua pipinya diiringi tawa pelan. Sepertinya Jaemin terkena serangan 'cute overload' nya Yangyang.
"Kalau gue bilang, iya gue suka sama lo. Gimana?" Sebuah pertanyaan kembali dilontarkan oleh Jaemin pada Yangyang yang sekarang sedang menggulirkan matanya ke arah kanan dan kiri, menandakan bahwa anak itu sedang berpikir.
"Ya ... Gapapa." Yangyang menjawab dengan sedikit ragu, karena sebenarnya dia juga tidak tahu jawaban apa yang harus dia berikan atas pertanyaan tadi.
"Tapi Yang, gue pernah janji sama lo kalau gue gaakan libatin perasaan gue ke lo. Lo inget kan?" Jaemin kembali berucap setelah memastikan degup jantungnya tidak berdetak terlalu kencang lagi seperti sebelumnya.
Alis Yangyang sedikit bertaut, berusaha menebak apa yang Jaemin coba utarakan. "Terus kenapa?"
"Tadi kan gue bilang sama lo kalau gue bakal buktiin janji gue, Yang." Ucap Jaemin pada akhirnya. Sedetik kemudian Yangyang langsung merotasikan kedua matanya malas, dua tangan yang masih menangkup pipinya ia lepas paksa karena kesal.
"Ah! Ga asik banget sih lo!" Ucap Yangyang jengkel, kedua tangannya sudah menyilang di depan dada, tidak lupa tatapan kesal nya kembali Yangyang arahkan pada pemuda di hadapannya.
"Buat yang itu pengecualian deh, soalnya gue udah lupa sama janjinya." Lanjut Yangyang masih dengan alis yang menukik kesal. Jaemin langsung terpingkal mendengar penuturan Yangyang barusan.
"Hahaha lo kenapa sih? Kok kayaknya pengen banget gue suka sama lo?" Ucap Jaemin tanpa melunturkan senyuman lebarnya. Tingkah Yangyang hari ini benar benar sukses membuatnya terus tertawa."Gue pernah bilang, kalau lo butuh kasih sayang, bilang sama gue. Tapi daripada cuma lo doang yang dapet itu, mending sekalian aja lo juga suka sama gue. Kan adil kalau kayak gitu." Terang Yangyang panjang, kini Jaemin tersenyum geli selepas mendengar jawabannya.
"Terus kalau gue udah suka sama lo gimana?" Jaemin bertanya lagi, badannya ia condongkan kearah Yangyang agar wajah nya bisa lebih dekat dengan lelaki yang lebih pendek.
"Jadian lah!" Jawab Yangyang spontan sedikit teriak.
Jaemin berusaha keras untuk menahan senyum lebarnya dan semakin mempertipis jarak wajah keduanya yang kini menjadi semakin dekat. "Beneran? Perasaan lo ngaku ke gue kalau lo tuh straight, Yang." Jaemin menaikkan satu alisnya dan tersenyum jahil.
Yangyang mencebik sebelum menanggapi ucapan Jaemin, "Ck, lo pikir aja sendiri kenapa gue jadi belok!" Yangyang langsung mendorong kedua bahu Jaemin agar segera menjauhi wajahnya yang kini memerah karena kesal, sekaligus malu karena wajah Jaemin berjarak sangat dekat dengannya.
Karena badannya di dorong menjauh oleh Yangyang, kini Jaemin memilih untuk menyenderkan dirinya di jok motor sembari bersedekap dada dan kaki menyilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN [Jaemyang]
FanficA JAEMYANG FIC! Yangyang tidak pernah mengerti kenapa Jaemin melakukan hal itu padanya, jujur Yangyang lelah, tapi siapa sangka jika alasan Jaemin melakukannya benar benar membuat Yangyang pasrah, seperti tidak ada jalan lain yang bisa dia lakukan...