Hening. Selama perjalanan menuju apartment Jaemin, tidak ada percakapan apapun, bahkan suara radio mobil saja tidak dinyalakan. Yangyang juga merasa tidak perlu memecah sunyi diantara mereka. Ia lebih memilih melihat suasana jalanan kota yang sedikit sepi karena sekarang sudah mulai larut malam. Jaemin melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi demi mempersingkat waktu agar cepat sampai di kediamannya.
Mobil Bentley hitam milik Jaemin sudah terparkir sempurna di basement apartmentnya. Mengisyaratkan Yangyang untuk segera turun dari mobilnya, Jaemin pun berlalu lebih dulu meninggalkan Yangyang di belakangnya sendirian, mau tidak mau Yangyang mengikutinya dengan malas. Sama seperti di dalam mobil tadi, Jaemin memilih diam selama perjalanan menuju kamarnya yang berada di lantai 7.
Tidak banyak yang bisa Yangyang lakukan selain memperhatikan segala yang ada di sekitarnya, bahkan saat Jaemin memasukkan sandi apart nya saja yangyang perhatikan, walau nomornya tidak dapat dilihat karena Jaemin menghalangi penglihatannya saat ia menyadari Yangyang memperhatikannya.
"Jadi, maksud lo bawa gue kesini apaan?" Tanya Yangyang setelah keduanya sudah sampai di kamar milik pemuda jangkung itu dan sudah menyamankan diri di kasur yang ada di dalam kamar Jaemin.
"Lo suka wine?" Bukannya menjawab pertanyaan Yangyang, justru Jaemin menanyakan hal yang menurutnya tidak ada hubungannya sama sekali, membuat Yangyang mengernyitkan alisnya.
"Kenapa lo nanyain itu?"
"Gue cuma pengen tau."
Yangyang menghela nafasnya pelan sebelum mengangguk, lalu setelahnya Jaemin membawa Yangyang ke arah dapur. Sesampainya disana Yangyang di buat terkejut dengan apa yang ia lihat di depan matanya saat ini. Sebuah lemari besar yang berisi puluhan botol wine berjejer rapih didalamnya. Mulut Yangyang terbuka lebar saat matanya menangkap sebuah botol berlogo burung elang. Screaming Eagle Cabernet Sauvignon, merk wine yang ia lihat tadi, seingat Yangyang wine itu sempat dilelang dan terjual seharga $500,000. Kenapa Jaemin memiliki wine itu disini?
Tolong jangan bilang padanya jika Jaemin bukanlah orang sembarangan. Sebenarnya jika dipikir ulang olehnya, saat ia dibawa pada mobil Jaemin, Yangyang bisa melihat dengan jelas mobil apa yang membawa nya ke apartment ini. Bentley, sebuah merk mobil yang membandrol harga sekitar 8 hingga 10 miliar rupiah atau mungkin lebih dari itu jika Yangyang tidak salah. Dapat dengan jelas juga Yangyang melihat daerah apartment Jaemin berada di kawasan elit, ia juga yakin harga sewa nya tidak main main. Walau Yangyang bukanlah orang yang berpengalaman dengan barang barang mahal, namun ia mempunyai pengetahuan yang cukup tentang itu semua. Dan Yangyang sangat yakin dengan apa yang pernah di bacanya di sebuah artikel.
"Demi apa lo koleksi ini semua?" Mata berbinar Yangyang masih terpaku pada botol botol di dalam sana, dia sibuk dengan dunianya sendiri.
Jaemin sedikit tersenyum bangga melihat reaksi yang diberikan oleh Yangyang, ternyata anak itu memiliki sedikit ketertarikan yang sama dengannya. "Mau coba salah satunya?"
Tepat seperti perkiraannya, Yangyang antusias dengan tawarannya. Jaemin langsung menyiapkan dua buah gelas khusus untuk menikmati minuman anggur nya bersama Yangyang dan mengambil satu botol random dari puluhan koleksi anggur mahalnya karena Yangyang berkata 'terserah' saat dia bertanya Yangyang ingin mencoba yang mana. Maka Jaemin hanya mengambil apa saja yang tertangkap oleh penglihatannya pertama kali.
Keduanya sudah duduk nyaman di meja makan yang berada di dekat mereka secara berhadapan. Segera Jaemin menuang minuman koleksinya kedalam gelas Yangyang dan dirinya sendiri. Tak lama kemudian Yangyang mulai meneguk habis isi gelasnya, yang langsung disusul oleh Jaemin yang hanya menyesapnya sedikit.
Masih sibuk mengagumi rasa dari minuman itu, Jaemin sudah mengisi gelas nya lagi dengan penuh membuat Yangyang menatap Jaemin heran. "Cukup nikmatin apa yang lo dapet sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN [Jaemyang]
FanfictionA JAEMYANG FIC! Yangyang tidak pernah mengerti kenapa Jaemin melakukan hal itu padanya, jujur Yangyang lelah, tapi siapa sangka jika alasan Jaemin melakukannya benar benar membuat Yangyang pasrah, seperti tidak ada jalan lain yang bisa dia lakukan...