Warning Content!Cerita ini mengandung unsur seksual atau kata-kata yang tidak pantas. Harap bijak dalam membaca! ⚠️🔞
___
Sava terbangun dari tidurnya saat melihat sinar matahari yang menembus kaca jendela kamar. Tirainya sedikit terbuka, sepertinya ada yang sengaja membuka. Ia bergerak meregangkan tubuh. Terdiam sebentar, lalu tersentak mengingat kejadian semalam.
Sava terduduk di atas ranjangnya. Ia melihat gaun tidurnya. Masih terkancing rapih, ia meraba bagian dadanya. Terasa aneh, bahkan ia bisa tidur pulas tanpa terganggu dengan suara hujan lebat. Sava menepuk-nepuk pipinya pelan. Menyadarkan dirinya sekali lagi.
Ini bukan mimpi. Dan semalam bukan mimpi. Ia bisa mengingat dengan jelas bagaimana sikap El terhadapnya. Bagaimana perlakuan El terhadapnya. Bahkan, tubuhnya masih bisa merasakan sentuhan-sentuhan El yang membuatnya melayang. Mabuk bukan kepalang. Gila.
"Jadi semalem itu?" Tanyanya pada diri sendiri.
Sava buru-buru masuk ke dalam kamar mandi. Menuju ke arah kaca yang tertempel di atas wastafel. Ia membuka kancing gaun tidurnya. Melihat ada beberapa bercak merah keunguan di sana. Bukan mimpi, ini semua nyata. Dan bercak-bercak itu adalah bukti sentuhan El semalam. Sava panik bukan main. Tapi sudah terlanjur.
"Aku gak akan hamil kan?" Tanyanya lagi, seperti orang linglung.
"Gak mungkin hamil Sava goblok, El gak melakukan lebih. Dia cuma memuaskanmu." Gerutunya lagi.
Sava memutuskan untuk membersihkan badan. Ia menyiram tubuhnya dengan shower yang ada di sana. Membiarkan tubuhnya terguyur. Seraya mengingat detail kejadian semalam. Sava mengetahui sisi lain El. Sisi lain yang belum pernah ia ketahui. Sisi lain yang benar-benar berbanding terbalik dari biasanya. Image good boy yang tersandang padanya kini tak lagi sama menurut Sava. El, El punya sisi lain yang penuh gairah. Dirinya juga sangat lihai bermain dengan perempuan. Membuat Sava semakin penasaran.
Sava mungkin polos, tapi untuk pelajaran biologis dirinya pernah tahu. Dan hal-hal berbau dewasa juga ia sudah mengerti. Meski dalam hidup, baru tadi malam dirinya merasakan hal seperti itu. Dan yang melalukan adalah El. Laki-laki yang ia taksir selama dua tahun ini. Yang ia kira adalah laki-laki sempurna dengan image luar biasa baik. Karena di sekolah El memang terkenal sebagai laki-laki baik-baik. Apalagi gelar ketua OSIS yang pernah ia sandang. El memang terlihat baik tanpa ada indikasi nakal atau mesum sama sekali. Tapi, semalam rasanya berbeda.
Sava menyukai El. Laki-laki bernama lengkap Eleuver Eleyaraja itu telah membuatnya jatuh hati semenjak dua tahun lalu. Hanya saja Sava tak mau membuat heboh dengan menyataka perasaan pada sang ketua OSIS. Dirinya juga sudah berjanji untuk tidak pacaran selama sekolah. Agar dirinya bisa fokus belajar. Dan lagi, kehidupannya membuat dirinya sadar diri untuk tidak bersenang-senang dengan pacaran.
Selain itu, Sava tahu jika El tidak pernah menerima pengakuan cinta dari para siswi di sekolahnya. Banyak yang menyatakan cinta, baik dari kakak kelas terdahulu atau adik-adik kelas. Tapi El dengan bijak menolak ajakan untuk pacaran itu. Salah satu hal yang membuat Sava lega. Setahunya El masih tetap single selama sekolah. Jadi ia tak merasa harus sedih atau patah hati karena El.
Sava keluar dari kamar mandi, mengenakan handuk saja karena dia yakin El tidak berada di kamar. Dirinya kesiangan, dapat dilihat dari matahari yang telah meninggi. Jadi teman-temannya pasti sudah beraktivitas atau berjalan-jalan. Ia melepaskan handuk miliknya, kemudian berganti baju. Celana jeans hitam panjang dan kemeja warna peach jadi pilihannya.
Setelah itu ia keluar kamar, tak lupa membawa ponselnya. Ia menuruni anak tangga, tak ada suara di ruang tengah. Namun ia melihat El sedang duduk di sofa, dengan laptop di pangkuannya. Sava berjalan pelan menghampiri El. Sedikit gugup juga, tak bisa seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSAVA - Love and Believe [Telah Terbit]
RomanceTelah terbit di Gente Books! Untuk info pemesanan bisa hubungi Author! 🧡 ___ Tidur satu kamar dengan El, Sava jadi mengetahui sisi lain dari laki-laki itu. Sisi lain yang belum pernah Sava ketahui sebelumnya. Sisi lain yang berbanding terbalik dari...