Warning Content! ⚠️🔞
Angst, Character Death, Toxic Relationship, Suicidal Thought, Rape, Explicit Sex, Drugs, etc.
Beberapa adegan yang terkandung dalam cerita tidak patut untuk dicontoh.
Mohon bijak dalam memilih bacaan!Terima kasih dan selamat membaca. ^^
....
***
Bukannya lebih baik menyesal karena telah berjuang daripada menyesal karena tidak melakukan apapun? Karena itulah yang membuat sesuatu itu menjadi berharga.
***
Part sebelumnya...
Di saat itu juga, Ivy muncul dengan paper bag di tangannya. Sepertinya makanan yang ia beli dia bawa ke sana. El menatap Ivy dengan tatapan aneh. El juga tahu jika Ivy dapat mendengar pertanyaan Sava barusan. El berharap Ivy tak mengatakan apapun untuk menjawab pertanyaan Sava.
"Itu..." Ucap Ivy, namun terhenti saat El menatapnya tajam. Menyuruh gadis itu diam.
_____
"Itu memang ikat rambut gue, Sav. Tapi gak cuma gue doang yang punya, anggota gang cewek juga hampir punya semua. Dulu ada anggota cewek yang sengaja ngasih itu ke kami." Tutur Ivy yang membuat El lega.
El sangat bersyukur Ivy tidak bicara macam-macam yang akan menimbulkan masalah. Dirinya dan Sava baru saja berbaikan. Dan El tidak ingin terjadi kesalahpahaman lagi. El akan menjelaskan perihal ikat rambut itu suatu saat nanti pada Sava. Namun tidak untuk sekarang, gadis itu masih kacau.
Sava, gadis itu El ajak masuk ke dalam kehidupan gelapnya. Gadis itu sungguh-sungguh polos dan tidak mengerti masalah gangster, mafia, dan organisasi-organisasi kejahatan lainnya. Lalu dirinya dibuai dengan perlakuan dan kata-kata manis El. Meski El tulus memerlakukan Sava dengan baik. Karena laki-laki itu tidak ingin melukai gadisnya.
El terlihat sangat memuja sava. Tapi di sisi lain gadis itu juga tersiksa. Sava dahulu menderita karena Bobby yang memerasnya. Ketika bersama El, Sava menderita karena mendapat perlakuan buruk dari orang-orangnya El. Bahkan Sava mendapat masalah dari Akhilendra. Teruntuk hal ini, ada dua kemungkinan. Pertama karena Sava dijual oleh Bobby dan Akhilendra turut berlomba-lomba membelinya. Yang kedua, Sava adalah kekasih El yang notabene adalah sepupu Akhilendra yang bermusuhan dengannya.
"Jadi benar-benar banyak yang punya?" Tanya Sava pada Ivy yang masih berdiri.
"Benar." Ivy tersenyum lembut dan mengambil tempat duduk di sisi Sava.
Di sini, Ivy memang jujur kalau hampir seluruh anggota gang perempuan memiliki ikat rambut itu. Seorang anggota gang perempuan sangat gemar menjahit. Dan dia membuat ikat rambut untuk dibagikan kepada para anggota lainnya.
"Jadi udah terjawab kan?" El membelai sisi pipi Sava, tersenyum kepada gadis itu.
"Hu um, tapi seharusnya kamu gak bikin penasaran juga." Sava cemberut, membuat El menjadi gemas.
"Aku cowok, Sava. Mana tahu urusan ikat rambut begituan." El mengelak.
"Iya-iya, udah beres masalahnya. Aku percaya sama kamu." Sava tersenyum riang. Raut wajah gadis itu kembali nampak ceria. Dan itu membuat El ikut bahagia, lega melihat kekasihnya kembali.
El berjanji akan menjaga Sava sebaik mungkin dengan caranya. Tidak tahu seberapa hancurnya gadis itu jika dirinya ikut melukai perasaannya. Bobby sudah cukup memberi luka pada gadis itu. El tidak mau Sava trauma terhadap laki-laki. Yang membuat gadis itu enggan untuk menjalin hubungan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSAVA - Love and Believe [Telah Terbit]
RomanceTelah terbit di Gente Books! Untuk info pemesanan bisa hubungi Author! 🧡 ___ Tidur satu kamar dengan El, Sava jadi mengetahui sisi lain dari laki-laki itu. Sisi lain yang belum pernah Sava ketahui sebelumnya. Sisi lain yang berbanding terbalik dari...