28 - Ketahuan

12.8K 754 30
                                    

Warning Content! ⚠️🔞

Angst, Character Death, Toxic Relationship, Suicidal Thought, Rape, Explicit Sex, Drugs, etc.

Beberapa adegan yang terkandung dalam cerita tidak patut untuk dicontoh.
Mohon bijak dalam memilih bacaan!

Terima kasih dan selamat membaca. ^^

....


***

Mungkin kau sudah merasa baik, tapi sifat angkuhmu bisa jadi bumerang untukmu sendiri.

***






___


"Jangan kira aku tidak tahu apa yang kau rencanakan, Akhilendra." Ujar El dengan tatapan tajam. Tak menunggu jawaban dari lawannya, El kemudian berlalu meninggalkan Akhilendra yang juga tengah menatapnya.

Akhilendra tersenyum sengit begitu laki-laki yang menjadi sepupunya itu berlalu dari hadapannya. El benar-benar menantangnya. Terserah orang mengatakan dirinya iri pada El atau tidak suka dengan kebahagiaan pria itu. Namun Akhilendra tahu semuanya lebih dari siapa pun.

Akhilendra memang belum lama kembali ke Indonesia. Beberapa bulan terakhir dirinya berada di Singapura, tapi dalam jarak yang dekat dirinya bisa tahu apa yang dilakukan oleh Eleuver. Laki-laki itu punya banyak sekali sisi. Dari yang menjadi primadona sekolah, disegani di keanggotaan gang, juga dipuji-puji di anggota keluarga. Orang yang diharapkan akan menjadi penerus untuk gangster.

Akhilendra bukannya cemburu atau iri dengan apa yang dimiliki Eleuver. Dirinya bahkan tidak peduli, memang dia tidak ingin menjadi ketua gangster atau terikat dengan urusan gangster. Meski tak dipungkiri dirinya juga berkecimpung di dunia pergangsteran. Namun dirinya benci dengan itu semua.

Dunia pergangsteran seperti mimpi buruk baginya. Pembantaian antargangster yang pernah terjadi melenyapkan anggota keluarganya. Hanya tinggal dirinya dan neneknya, serta El dan juga ayahnya. Dan beberapa anggota keluarga lain yang Akhilendra tidak pedulikan. Neneknya pun selalu pilih kasih antara dirinya dan Eleuver. Hidup sendiri lebih baik dan bebas menurut Akhilendra.

Semuanya sudah cukup bagi Akhilendra. Dia ingin memberi pelajaran bagi El yang selalu merasa sombong. Dia hanya ingin melihat bagaimana respon pria itu begitu kehidupan pribadinya diusik. Akhilendra ingin melihat reaksi El saat dirinya dibenci dan ditinggalkan oleh orang yang dia sayang. Apakah laki-laki itu tetap saja angkuh.

Dengan cepat Akhilendra berjalan menuju area samping bangunan markas. Laki-laki itu menyibak tanaman bunga yang cukup tinggi dan segera menemukan sebuah pintu yang terbuat dari kayu berbentuk melengkung. Pintu itu tidak cukup tinggi, sehingga jika orang memasukinya harus menunduk, atau merangkak buat yang tingginya di atas rata-rata.

Akhilendra mengambil kunci dari saku celana dan membuka gembok yang ada di sisi pintu. Pintu kayu itu terbuka, Akhilendra masuk dengan hati-hati. Pintu kayu melengkung itu merupakan jalan pintas untuk mencapai ruang bawah tanah. Saat Akhilendra masuk ke dalam, dia berada di sebuah lorong yang tidak terlalu besar dan tak terlalu jauh dari pintu tangga lantai bawah tanah. Akhilendra harus memicingkan mata karena di sana suasananya remang-remang.

ELSAVA - Love and Believe [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang