16 - Nakal

33K 1.1K 10
                                    


Warning Content!

Cerita ini mengandung unsur seksual, adegan dewasa, atau kata-kata dan tindakan yang tidak pantas. Harap bijak dalam membaca! ⚠️🔞

Terima kasih dan selamat membaca. ^^

___

Sava dan El mengantar Lingga, Putri, Ricky, dan Arum ke halaman villa karena mereka sudah akan pulang. Setelah setengah harian beres-beres sisa ulang tahun semalam, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang siang harinya. Sava dan El tetap tinggal dan menunggu Dehan bersama Galen menjalankan tugas dari El. Teman-teman sekolahnya belum tahu siapa El sebenarnya. Dan memang sebaiknya tidak usah tahu karena itulah harapannya.

"Yakin gak pulang besok aja? Kita besok kan masuk siang." Tanya El pada mereka.

"Gak deh, El. Gue suka bangun kesiangan soalnya." Sahut Ricky sembari membawa koper Arum dan memasukkannya ke mobil.

"Gue juga, kayaknya capek juga harus perjalanan jauh terus masuk sekolah." Timpal Lingga yang juga melakukan hal sama dengan Ricky.

"Ya udah kalo gitu, hati-hati nyetirnya." Ucap El lagi.

"Oke." Sahut Ricky dan mereka semua sudah masuk ke dalam satu mobil.

"Sampai jumpa besok!" Sava melambaikan tangan ke mereka.

Setelah mereka pamit dan membunyikan klakson, mobil pun berjalan menjauhi villa. Kini tinggallah Sava dan El yang berada di villa. Mereka berdua masuk ke dalam karena hari sudah semakin gelap.

"Galen sama Dehan masih lama ya?" Tanya Sava begitu mereka berdua duduk di sofa.

"Mereka akan segera balik kalo tugasnya udah selesai." Jawab El lembut.

"Oh." Sava mengangguk saja.

"Capek?" Tanya El karena tahu Sava sejak tadi ikut bersih-bersih teman-temannya.

"Dikit, tapi seneng aja bawaannya." Sava tersenyum riang menanggapi. Hal yang membuat El selalu terpesona karena gadis itu selalu ceria dan jarang mengeluh.

"Dasar." El tersenyum dan memeluk tubuh Sava. Membawa gadis itu ke dalam pangkuannya. Ia selalu senang memangku Sava, tubuh gadis itu mungil dan ringan menurutnya. Membuatnya gemas.

"El aku bisa duduk sendiri." Sava menggeliat di atas pangkuan El.

"Aku pengen pangku kamu." Ucap El yang kini tengah membenamkan wajahnya di ceruk leher gadis itu.

"El, ahh!" Sava melenguh saat kecupan-kecupan kecil El terasa di lehernya.

"Iya, Sayang?" Sahut El yang masih mengerjai leher gadisnya, kini semakin turun ke dada.

"Geli." Lenguh Sava lagi. Jemarinya meremasi rambut coklat gelap milik El, membuat laki-laki itu semakin semangat dengan kegiatannya.

"Yah." El membuka jaket yang dipakai Sava, sehingga dress yang memang menggoda itu akhirnya tanpa penutup di bagian dada. Membuat El semakin gemas dengan tubuh Sava. El sangat suka karena Sava tak memperlihatkan tubuh indahnya itu kepada orang lain selain dirinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ELSAVA - Love and Believe [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang