Warning Content! ⚠️🔞
Angst, Character Death, Toxic Relationship, Suicidal Thought, Rape, Explicit Sex, Drugs, etc.
Beberapa adegan yang terkandung dalam cerita tidak patut untuk dicontoh.
Mohon bijak dalam memilih bacaan!Terima kasih dan selamat membaca. ^^
...
___
Sava menggeliat dari tidurnya. Gadis itu semalam tertidur di dekapan El setelah menangis. Dan El ikut tertidur setelah Sava memejamkan mata beberapa saat. Mereka berdua sama-sama melepas rindu yang selama ini terbelenggu. Baik Sava maupun El sama-sama dapat tidur nyenyak setelah beberapa hari tidak bisa tidur tenang. Mereka berdua sama-sama tersiksa.
"El!" Seru Sava yang ingin melepaskan dekapan pria itu. "Udah pagi, kamu bangun!" Lanjut Sava.
El mengucek matanya dengan satu tangan. Satu tangannya lagi masih merangkul pinggang Sava. Laki-laki itu kembali memejamkan mata setelah sejenak membukanya. Masih enggan untuk bangun. El baru saja bisa tidur nyenyak setelah beberapa lama. El masih ingin lanjut mengistirahatkan tubuhnya.
"Sebentar, Sava." El kembali mendekap tubuh mungil gadisnya.
"Aku harus bikinin sarapan Kak Bobby." Ucap Sava lirih.
"Bentar aja Sava." El tidak mengizinkan gadis itu beralih dari tubuhnya.
"Kita bisa lanjutkan nanti." Ucap Sava menyerah.
"Bener, ya?" El tersenyum dan langsung membuka matanya.
"Iya, tapi ke rumah sakit dulu." Sava mengangguk dan menyingkirkan lengan El yang berada di pinggangnya.
"Yes." Laki-laki itu segera bangkit, duduk di ranjang dan Sava juga sudah bisa melepaskan diri dari pria itu.
Sava berjalan menuju pintu, lalu kembali berbalik ke arah El. Mengulurkan tangannya,"kuncinya El." Ucap gadis itu lembut.
"Aku juga mau keluar." El berjalan mendahului Sava dan membuka pintu kamar dengan kunci yang ada di tangannya.
Sava keluar terlebih dahulu setelah El membuka pintu. Gadis itu menengok ke ruang tengah, tidak ada Bobby. Berarti laki-laki itu belum bangun, mungkin saja. Sava menghela napas lega, bagaimana pun dia juga takut kalau kakaknya marah. Atau respon buruk yang dia dapat karena semalam dia tidur bersama El. Meski memang hanya sekedar tidur, tidak macam-macam.
"Aku mandi dulu ya, El!" Ucap Sava begitu kondisi aman. "Aku gak akan lama, nanti gantian kamu." Gadis itu tersenyum menatap laki-laki yang sebenarnya masih memasang wajah mengantuk itu.
"Hum, aku ambil pakaianku di mobil dulu." El mengecup singkat sebelah pipi Sava dan melenggang keluar dari rumah Sava menuju mobilnya.
Sava tersenyum kecil, gadis itu segera masuk ke dalam kamar mandi setelah mengambil baju ganti. Tak membutuhkan waktu lama untuk gadis itu bersih-bersih. Sava harus menyiapkan sarapan untuk Bobby. Dan kali ini El juga. Tak lupa Sava juga harus memberitahu Bobby perihal Via.
El muncul saat gadis itu keluar dari kamar mandi. Sudah berpakaian rapi, Sava mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda. Tersenyum menatap laki-laki yang kini berada di hadapannya.
"Handuknya udah ada di dalam, pakai yang putih." Sava memberitahu. "Oh iya, kamu gak apa-apa mandi di kamar mandi kayak gini?" Ucap Sava sambil melihat ke dalam kamar mandi.
El tersenyum, ini pertama kalinya mandi di kamar mandi sekecil itu. Namun dirinya tidak masalah, hal seperti itu kecil kan?
"Gak apa-apa." El tersenyum dan masuk ke dalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSAVA - Love and Believe [Telah Terbit]
RomanceTelah terbit di Gente Books! Untuk info pemesanan bisa hubungi Author! 🧡 ___ Tidur satu kamar dengan El, Sava jadi mengetahui sisi lain dari laki-laki itu. Sisi lain yang belum pernah Sava ketahui sebelumnya. Sisi lain yang berbanding terbalik dari...