Warning Content!Cerita ini mengandung unsur seksual, mabuk/drunk, atau kata-kata dan tindakan yang tidak pantas. Harap bijak dalam membaca! ⚠️🔞
Intinya jangan meniru adegan mabuk dan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. Terima kasih.
Selamat membaca! ^^
___
Galen memapah Dehan yang sudah mabuk ke dalam kamarnya. Kemudian kembali keluar, ingin memapah El namun pria itu kini sudah terbaring di sofa. Galen tahu El lebih kuat minum daripada Dehan. Bahkan paling kuat minum di antara anggota gangnya. El sudah habis beberapa botol alkohol dan masih mampu berjalan. Galen harus mengacungi jempol pada pria itu.
Galen yang melihat itu lalu menutup pintu utama. Dan masuk ke dalam kamar yang sama dengan Dehan. Ia harus menjaga Dehan agar tidak melakukan hal aneh saat mabuk. Terakhir Dehan mabuk, Galen ingat semua barang-barang di markas pecah. Dan Galen tak mau barang-barangnya dirusak oleh Dehan malam ini.
Sekarang tinggallah El yang tertidur di sofa. Sesekali mengerang dan bergumam kata-kata yang tidak jelas. Terkadang terbatuk-batuk. El terusik tatkala seseorang menyelimuti tubuhnya, Sava. Gadis itu datang dari kamar untuk menemui El. Dan gadis itu mendapati El sedang mabuk dan tertidur di sofa.
Sava melihat wajah El dari cahaya remang lampu ruang tengah. Malah hari, lampu dimatikan, diganti dengan lampu yang temaram. Tapi Sava masih dapat melihat jelas wajah elok nan rupawan di hadapannya. Posisi Sava duduk bersimpuh di lantai dengan tangan menggenggam telapak tangan El yang terasa dingin.
Dengan lembut, Sava menggosok-gosokkan tangannya ke tangan El, bermaksud memberi kehangatan. Seperti yang telah diberikan laki-laki itu kemarin dan semalam. Sava juga merasa harus membalas perbuatan baik El. Ditambah lagi, rasa cinta yang ada di dalam hatinya mengatakan bahwa dirinya harus merawat pria itu.
Sava sangat terkejut dengan sisi lain El lagi malam ini. Bukan hanya pandai dalam urusan seks, El juga bisa minum alkohol. Mungkin banyak hal lain yang bisa pria ini lakukan yang belum dia ketahui. Tapi Sava tidak peduli, pasti ada alasan El melakukan hal ini. Dia tidak bisa menghakimi seseorang karena belum tahu seluk beluknya.
Mengetahui sisi lain El yang jauh dari kata pria baik-baik, tidak membuat Sava membenci pria itu. Dirinya justru semakin peduli dan ingin lebih mengenal pria itu. Dibalik sifat baik dan sempurnanya. Sava ingin lebih mengenal sisi gelap El lainnya. Dia akan tetap mencintai sisi gelap, terang, dan semua sisi dari El.
Sava meletakkan kepalanya di atas sofa di sisi tubuh El. Dengan satu tangannya masih menggenggam tangan pria itu. Dan satu tangannya lagi untuk menumpu kepalanya. Sava memejamkan matanya, hingga ia benar-benar tertidur.
___
El bergerak gelisah dari tidurnya. Ia merubah posisi menjadi miring. Kemudian terbangun karena merasakan ada tangan yang menggenggam tangannya. Ia membuka mata, mendapati wajah seorang gadis berada di depan wajahnya. Sava. Gadis itu tertidur dengan posisi bersimpuh di lantai. Tangannya digunakan untuk menumpu kepala dan juga memegang tangannya. Membuat El benar-benar tersadar dari tidurnya.
El melepas genggaman tangan Sava perlahan-lahan. Lalu bangkit dari tidurnya. Kepalanya terasa sangat pusing karena efek alkohol yang ia minum. Tangannya merogoh ponsel yang ada di saku celana. Jam lima pagi. Sudah berapa lama gadis itu bersimpuh menunggui dirinya?
Dengan kepala yang masih berat, El bangkit dari sofa. Menyelimuti gadis itu dengan selimut yang tadi dikenakannya. Lalu membopong tubuh Sava menuju kamarnya di lantai dua. Meski pusing, El sudah tidak berjalan sempoyongan lagi. Jadi aman saat menaiki tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSAVA - Love and Believe [Telah Terbit]
RomanceTelah terbit di Gente Books! Untuk info pemesanan bisa hubungi Author! 🧡 ___ Tidur satu kamar dengan El, Sava jadi mengetahui sisi lain dari laki-laki itu. Sisi lain yang belum pernah Sava ketahui sebelumnya. Sisi lain yang berbanding terbalik dari...