bagian 31

182 7 0
                                    

Dito bener2 bikin aku senewen.Masa dia bilang aku suka fitra.Babi lah.Katanya aku cemburu.Aku marah2 karna cemburu dengan perlakuan istimewa fitra untuk anton.Itu....arghhh shit! Aku ini laki2 dan fitra pun sama meski dia terlihat semanis perempuan.Aku belum sinting kali suka sama sesama kontol.Bacot emang si dito.Dia gak tau apa aku penggila lubang perempuan.

Karna marah2 ku pada fitra dianggap dito sebagai bentuk kecemburuanku,maka kali ini aku berusaha untuk bersikap cuek,masa bodoh apa pun yg dilakukan fitra untuk anton.Aku tak lagi ngerecokin dia saat dia masak untuk anton.Aku tak lagi mengganggunya saat dia nyuci pakaian anton.Apapun yg dia lakukan aku tak ambil peduli.

Tapi nyatanya itu gak bertahan lama,hanya beberapa minggu lah aku bisa teguh pada sikap tsb, gak tahan juga buat gak bully dia.Entahlah mungkin ini gila,tapi ada semacam rasa kehilangan gitu lho bro berminggu2  gak "perang" sama itu bocah.Aku hanya memperhatikan dia dalam diamku.Lalu saat tersadar aku terus menatapnya,aku langsung misuh2 sendiri.Benci dengan kejanggalan yg kubuat sendiri.

Seperti pagi ini saat aku memandanginya yg tengah menjemur baju di belakang.Aku yg melihat sosoknya dari arah sumur secara sadar gak sadar melangkah ke halaman belakang tempat dia menjemur pakaian.Aku berdiri bersandar pada pintu dan memandanginya dalam diam.Rambut fitra sekarang agak panjang.Kenapa dia makin manis aja sih.Bibirnya itu ngundang banget buat di lumat.Kulitnya yg mulus minta dijilatin.

"Bang zanu? Mo jemur juga bang? Itu yg sebelah sana masih kosong kok,"
Aku terkesiap tiba2 fitra sudah berdiri didepanku.Aku seperti terhipnotis oleh bulat matanya yg menatapku.Terhipnotis aroma sabun yg menguar dari tubuhnya.Aku....ada dorongan kuat untuk merengkuh tubuh laki2 manis di hadapanku ini kepelukanku.

Shit!!!!

Tanpa menjawab pertanyaanya yg aku sendiri gak fokus apa itu yg ditanyakan,aku langsung berbalik masuk kedalam dengan langkah2 panjang dan kasar.Dadaku berdegup kencang,aku berusaha mengatur nafasku yg ngos ngosan,padahal jarak dari belakang ke kamarku hanya dekat saja.Anjing.Gue kenapa men? Itu tadi setan mana yg ngerayu gue buat meluk fitra???APA APAAN!

Di waktu yg lain.Saat malam2 aku kebelet kencing dan sialnya fitra juga sedang merasakan hal yg sama.Kita papasan di depan kamar mandi.Edannya aku deg degan men.Ngeliat muka nya yg innocent bikin aku berdebar.Karna aku takut ada bujukan setan lagi yg nyuruh aku ngelakuin yg gak gak maka aku langsung buru buru masuk kamar mandi dan banting pintu.Kudengar dia seperti nyebut(istigfar) karna kaget.Di dalam kamar mandi aku meninju air di bak.Sinting.Kenapa makin aku ngeliat muka fitra makin aku terhipnotis untuk terus menatapnya seakan sayang sekali untuk melewatkan momen berharga bisa memandangi mukanya yg manis.

Ini semua darimana awalnya,kenapa aku bisa terpengaruh sama bocah biadab itu!!

POSITIVE NEGATIVE (REAL STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang