bagian 34

177 10 0
                                    

Aku menyibukkan diri diluar.Pulang kerja selalu ngeluyur ke tempat kawan2 lama,kalau gak ya berkegiatan sehat nan nikmat dengan para wanita.Mabuk mabukan gak ketinggalan.Kalau aku bilang itu pelarianku atas kejanggalan rasa yg kualami terhadap fitra,apa kalian akan tertawa bro?Tapi itulah yg kurasakan.Aku bukan homo men.Aku seratus persen normal.Tapi sangat aneh ketika aku menyadari sikapku sendiri yg janggal tiap kali berpapasan dengan fitra.Aku selalu ngerasa ada sesuatu di dada ini tiap melihat sosok lelaki cantik itu.Sesuatu yg tak semestiny,sesuatu yang asu banget.Aku gak pernah ngerasa berdebar tuh lihat widya,bagus atau yg lain.Aku gak pernah salting kalau ngobrol sama mereka.Aku gak pernah kepo sama kehidupan pribadi mereka.Aku dikenal cuek dan masa bodoh.Tapi terhadap fitra? Aku selalu menyampuri urusan pribadinya.Aku selalu ingin marah tiap melihatnya melayani anton.Aku kepo sama kehidupannya.Dadaku berdebar tiap melihat matanya yg bersorot lembut.Aku selalu memuji dia manis sekaligus cantik dalam hati tiapkali menatapnya.Ini sinting men.

Ada berminggu2 aku marah pada diriku sendiri.Ini benar2 suatu hal yg belum pernah terjadi dan kualami sepanjang aku hidup.Aku selalu memuji kecantikan wanita selama ini.Aku selalu haus bercinta dengan lawan jenisku tsb.Aku memuja keindahan ragawi mereka.Aku pecandu perempuan.Terutama yang susunya besar dan bokongnya sekal.Aku hanya sedikit memiliki perasaan kasih sayang terhadap mereka,selebihnya hanyalah nafsu.Itulah aku dari dulu.Aku gak pernah mengalami rasa cemburu ketika sandra chat mesra dengan pria lain.Aku gak pernah marah saat devy ketauan ml sama lelaki lain.Bagiku itulah cinta di dunia nyata.Mereka menganggapku pria murah krna gak punya kesetiaan,pun mereka juga murahan krna bercinta dengan siapa saja.Dan bertahun2 aku menjalani kehidupan asmara seperti itu.

Maka kini aku mulai menganggap diriku sinting ketika perubahan itu terjadi.Ketika aku selalu kesal dan marah2 pada fitra yg begitu memuja anton.Ketika aku selalu ingin tahu kehidupanya.Ketika aku sering terbayang mukanya dimanapun aku berada.Mau tidak mau aku harus mengakui,bahwa dito benar....

Setelah menyadari dan mengakui hal tsb,reaksi pertamaku adalah marah.Sangat marah.Bagaimana bisa aku tertarik pada sosok berkontol sama dengan diriku?Bagaimana bisa aku kepincut laki2 bermuka manis itu?Aku meradang.Kutindas dia sebagai bukti kalau perasaanku salah besar.Aku mungkin kekanakan,padahal usiaku paling senior dikosan ini bersama anwar.Harusnya aku jadi panutan mereka yg masih ingusan dan mahasiswa piyik itu.Tapi yg kulakukan jauh melebihi kelakuan anak play group yg belum ngerti apa apa.Aku menendang ember cucian fitra yg isinya baju2 bersih setelah dibilas.Alhasil fitra harus kerja dua kali karna ulahku itu.Aku menguncinya dari luar kamar mandi berjam jam ketika hanya ada kami berdua di dalam kos.Aku membuatnya demam berhari hari.Aku juga pernah ngerjain motor matic nya sampai rusak saat dia hendak ke kampus.Aku juga sering menjegal kakinya tiap dia berjalan dan kebetulan aku melihatnya.Aku mendzalimi anak itu setiap saat hanya untuk menunjukkan pada diriku sendiri bahwa aku membenci fitra,bukan jatuh cinta padanya!

POSITIVE NEGATIVE (REAL STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang