한숨
'Hansum'
Nafas_________________________________
Malam semakin larut dan udara disekitar kota semakin dingin, Kim Go Eun duduk sendirian ditaman dengan wajah tertekuk. Orang yang ia tunggu tak kunjung datang bahkan sampai malam menjelang seperti itu dia tak juga menemukan lelaki berjaket hitam yang ia harapkan.
Berulang kali dirinya berfikir, apa Hujan membohonginya, tapi rasanya itu tidak mungkin. Ia tidak ingin percaya dengan pikirannya sendiri, Pasti ada suatu hal yang tidak dirinya ketahui. Tiba-tiba ingatannya berputar saat kejadian sore tadi dengan kecelakaan yang terus berputar dimemorinya, ia takut. Ada rasa trauma saat mengingatnya, baginya itu sangat mengerikan saat ia melihat darah segar menetes-netes diantara pecahan kaca.
Go Eun menggelengkan kepalanya seolah dengan begitu ia bisa melupakan kejadian tragis tadi. Ia kembali memikirkan Hujan. Wajahnya menengadah menatap langit yang rupanya terlihat hitam tanpa bintang yang mewarnainya.
Tes
Go Eun merasakan ada setetes air diwajahnya, apa langit juga ikut sedih seperti dirinya? Dirinya yang seolah tinggal sendiri tanpa kejelasan. Diberi harapan lalu digantung begitu saja, membiarkan perasaannya tetap bertahan pada harap.
Tangannya dengan lembut mengusapnya tetapi rupanya langit lebih dulu menumpahkan hujan dengan tiba-tiba dan sangat deras yang langsung membasahi sekujur tubuh gadis itu.Dengan langkah paksa, Go Eun membawa dirinya untuk mengakhiri penantiannya, ia berjalan ditengah hujan dengan langkah pelan menyedekapkan kedua tangannya dan membiarkan dirinya tenggelam kedalam suasana hatinya bersama hujan yang membawa kenangan.
Go Eun berhenti tidak jauh dari tempat terjadinya kecelakaan, ia melirik sekilas tempat itu dengan diam dan melanjutkan lagi langkahnya. Kembali memeluk hujan yang tanpa bicara tapi berhasil membuat nafasnya sesak, wajah Hujan yang bahkan untuk membayangkannya saja rasanya sulit tergambar dibenaknya, wajah yang sangat ingin ditatapnya.
Disalah satu gedung mewah nan megah diSeoul, gedung yang meski memiliki banyak tingkat itu tak ada satupun yang ingin bercita-cita tinggal disana atau hanya sekedar mengunjungi. Ya, disana. Tempat awal seseorang menangis dan tempat terakhir seseorang diberi tangis, tempat dimana dinding lebih sering mendengar doa yang tulus dari tempat peribadatan lainnya.
'Seoul Hospital' menjadi saksi kisah pilu pertemanan antara Min Ho, Il Woo dan kedua temannya yang dinyatakan meninggal sejak kejadian mengerikan sore kamarin.
Keluarga dari Min Ho terlihat masih menangis setiap kali menatap Min Ho yang terbaring kaku diranjangnya dengan tubuh yang hampir sepenuhnya dipenuhi perban setelah dihari sebelumnya harus menerima operasi berat dibagian paha kirinya yang membuatnya harus ditanam pelat logam sepangang 46 cm dan luka dibagian tubuh lainnya yang cukup parah hingga membuatnya koma dan terlihat seperti mayat hidup.
Kakak perempuan Min Ho, Lee Jung Kyung tampak menangkupkan kedua tangannya memohon kepada Tuhan agar adik satu-satunya masih diberi kesempatan untuk menikmati indahnya dunia. Air matanya terus menetes dipangkuan dengan deras bersama permohonannya yang tulus.
Berita tentang kecelakaan Min Ho dan Il Woo sempat ada disurat kabar dan berbagai stasiun televisi, tetapi hanya sekilas dan tidak banyak yang menaruh simpati didalamnya. Dan itu membuat ayah Min Ho merasa bersalah karena memaksa Min Ho untuk terjun kedunia yang tidak pernah diinginkannya, dunia yang membuat hidup Min Ho dipenuhi tekanan dan tuntutan. Bahkan hampir membuatnya melepas nyawa dari raganya. Dan itu tidak ada yang mempedulikannya. Dunia itu begitu kejam dalam hidup Min Ho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seoul Blossom
FanfictionCerita ini Fiksi Penggemar Lee Min Ho dan Kim Go Eun 🖤 Jika ada kesamaan nama, karakter, latar dan jalan cerita itu murni ketidaksengajaan. Semua waktu kejadian hanya settingan untuk mendukung pokok cerita. Khamsahabnida 🖤🖤🖤