Hiatus

1.1K 127 84
                                    


Hiatus
__________________________________

.


Malam semakin larut , tetapi tidak ada satupun orang yang bisa menenangkan tangis dari seorang gadis berambut pendek itu.
Rasa bersalah serta ketakutan yang luar biasa menghantuinya, ia tidak bisa membayangkan jika sampai kehilangan sosok lelaki hebat seperti Min Ho dalam kehidupannya. Mungkin ia bisa saja gila jika hal itu terjadi.

Tempat duduk dirumah sakit itu banyak yang kosong tetapi Go Eun lebih memilih duduk langsung diatas lantai sambil memegangi lututnya.

"Gon.. ayo pulang"

Go Eun tak menjawab.
Beberapa kali hal itu terulang sampai ms.Hwang menarik tangan Go Eun agar berdiri.

"Eonni... pulang dulu saja"

"Lalu kau mau tetap disini? Dengan pakaian yang seperti ini?" Ms.Hwang menunjuk baju Go Eun yang berlumuran darah.

"Aku akan menunggunya"

"Min Ho akan baik-baik saja. Arasseo?
Sekarang kita pulang. Tubuhmu juga butuh istirahat. Sebentar lagi juga keluarga Min Ho sampai disini. Kamu tidak malu jika kesan pertamamu dengan keluarga Min Ho seperti ini?"

"Eonni..."

"Nurut sama Eonni sekarang. Kita pulang. Besok kau bisa kembali kesini. Kau juga tidak mungkin kerja dengan mata bengkak seperti ini"

Jung Kyung yang sedari tadi mengawasinya dari kejauhan sengaja menahan eommanya untuk tidak bertemu Go Eun malam itu. Keduanya lebih memilih menunggu Go Eun dan ms Hwang berlalu dari sana. Jung Kyung tidak ingin membuat Go Eun semakin tertekan karena kehadirannya dan juga ibunya. Karena ia tahu keadaan Go Eun juga tidak bisa dikatakan baik-baik saja.

Tapi meskipun ms.Hwang berusaha keras membawa Go Eun pergi dari tempat itu, Go Eun tetap tidak ingin pergi. Ia tetap disana, dilantai yang dingin dan terdiam tanpa sepatah katapun lagi sampai akhirnya ms.Hwang menyerah dan memilih meninggalkan Go Eun sendiri disana.

Go Eun memasuki ruangan itu dengan pelan. Benar. Lelaki itu masih terbaring dengan kedua matanya yang tertutup dan terlihat pucat, Selimut tipis itu menutup tubuhnya sampai leher. Go Eun tahu jika dibalik itu ada luka yang masih segar dan cukup membuatnya takut jika dibuka.

Go Eun duduk disamping Min Ho dan mengamati disetiap inci wajah tampan itu. Bagaimana ia bisa menyakiti perasaan kekasihnya dan mengatakan hal tidak baik didepan lelaki lain. Siapapun orangnya pasti dia akan marah jika hal itu terjadi, tapi Min Ho berbeda. Ia tetap melindungi Go Eun apapun caranya meski ia sendiri akan mengorbankan sendiri tubuh atau bahkan nyawanya sekalipun.

Dipegangnya tangan yang menyembul dibalik selimut itu. Mengusap nya dengan pelan dan ia akan menangis lagi saat mengingat bagaimana jika benar-benar kehilangan lelaki ini. Seberantakan apa kehidupan setelahnya jika sampai hal itu terjadi. Hanya air mata yang terus saja mengalir dalam diam tanpa bisa dihentikan. Ia lelah menangis tetapi juga tidak bisa untuk menghentikannya, rasanya seluruh jiwa yang awalnya utuh nyatanya bisa saja runtuh dengan sekejap.

Pintu terbuka dan menampakkan Jung Kyung bersama mrs.Lee yang berjalan kearah Min Ho. Tidak. Itu bukan hanya Min Ho tetapi ada sosok lain disana sedang memegang tangan Min Ho tetapi dengan kedua mata tertutup dan terlihat bengkak bahkan jejak-jejak air mata masih terlihat dipipi mulus itu.

Mrs.Lee tak kuasa untuk tidak mendekati gadis itu. Padahal Jung Kyung sudah meminta eommanya berhati-hati jangan sampai membangunkan Go Eun.

"Neomu yeppeo" mrs.Lee berkata dengan lirih nyaris berbisik sesaat setelah mengamati wajah Go Eun dari jarak dekat. Tangannya ingin sekali menyentuh rambut pendek itu tetapi dengan cepat Jung Kyung menahannya.

Seoul BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang