성당

980 108 41
                                    

성당
'Gereja'
_____________________________

















_____

Drrrttt drrrtttt

Suara ponsel terus saja bergetar disamping seorang gadis yang masih tertidur dengan tenang meski jam telah menunjukkan pukul delapan kurang seperempat menit. Gadis bermarga Kim itu sedikit mengerjap dan membuka matanya dengan malas. Tanggannya meraba-raba mencari ponselnya yang masih saja bergetar tanpa henti. Dengan sekali tekan ia sudah bersiap dengan suara dari seseorang diseberang sana yang terdengar begitu lembut.

Baru bangun?

Emm

Bagaimana keadaanmu? Apakah pusing atau demam?

Aku baik-baik saja oppa, jangan khawatir.

Bagaimana bisa oppa tidak khawatir saat melihatmu kedinginan seperti kemarin, oppa hanya memikirkanmu sepanjang waktu.

Go Eun tersenyum mendengarnya. Ia tahu dengan baik bagaimana lelaki itu sangat tidak ingin melihatnya sakit atau apapun yang berkaitan dengan hal buruk. Go Eun tau bahwa Min Ho mencintainya dengan penuh!

Bagaimana dengan oppa? Apa oppa baik-baik saja?

Jauh lebih baik jika kamu disini ,

Apa aku harus kesana? Kerumah oppa?

Hm?? Jinja?

Maksudku tidak sekarang.

Kamu menggoda oppa hm?

ㅋㅋㅋ... aku bahkan belum mengatakan itu kapan

Hn,

Oppa marah?

Kututup dulu. Oppa akan pergi.

Yak.. oppa. Jangan marah.

Oppa tidak marah. Oppa akan ke Gereja. Bukankah ini Natal terakhir sebelum kita menikah nanti?

Ah. Ne. Aku ikut!

Mwo?

Aku juga ingin berdoa ,

Kau serius?

Bukankah oppa sendiri yang mengatakan ini natal terakhir kita melajang? Aku ingin pergi bersama oppa.

Oke. Oppa berangkat menjemputmu sekarang. Cepat bersiap jangan sampai oppa harus menunggumu lagi.

Emm.. Ne.

Go Eun menutup ponselnya dan bergegas membersihkan diri. Jarak tempuh antara rumah Min Ho ke rumahnya lumayan jauh jadi sehabis mandi Go Eun masih bisa santai, ia masih sempat mengeringkan rambutnya menyisir dan mencatoknya sampai benar-benar lurus dan rapi kemudian diikat rendah dengan poni tipis yang menutup dahinya. Hari ini Go Eun ingin tampil cantik dan feminim dengan mengenakan mantel putih polosnya sebatas lutut dan dipadukan dengan syal hitam yang sangat cantik dililitkan pada lehernya yang jenjang.

"Kau mau kemana? Sarapanlah dulu"

"Mianhe Eomma. Min Ho sudah menunggu didepan"

"Kau tak menyuruhnya masuk terlebih dahulu?"

"Dia mengatakan akan terlambat jika mengulur waktu" cup. Go Eun mencium pipi Eommanya kemudian berlalu dengan tergesa.

Bisa Min Ho lihat dari dalam mobilnya saat Go Eun berjalan cepat kearahnya dengan poni tipisnya yang mulai turun menutupi dahi. Min Ho tersenyum melihat itu. Go Eun benar-benar sangat cantik dan bening dimatanya. Perasaan cinta yang semakin hari menumbuh dan bersemi didalam hatinya kini semakin tak terhingga.

Seoul BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang