Terkadang, aku memikirkan apa unsur yang menggolongkan suatu kisah cinta dikatakan baik.
Jika itu adalah belenggu takdir, maka bagaimana dengan kisah Romeo dan Juliet yang berakhir tragis? Kamu tidak bisa mengatakan cinta seindah itu sebagai kisah yang buruk, karena dengannya kamu percaya bahwa di suatu belahan dunia sana ada orang yang amat mencintaimu sampai rela mati karena tidak berdaya hidup di dunia yang tidak ada kamu. Jika itu tentang 'aku suka kamu' dan 'aku juga suka kamu' lalu diakhiri dengan ciuman, bukankah kisah cinta jadi terkesan terlalu dangkal?
Dalam kisah nyata, kamu lebih banyak menemukan kekecewaan dan penolakan dari orang-orang yang paling kamu sayangi. Contoh nyatanya adalah kisah kami.
Kisah cinta yang dirajut dari sebuah kebetulan demi kebetulan, yang lalu dianggap telah ditakdirkan alam semesta, seperti dialami Maya dan Rangga, hanya berkilau selama lima bulan. Kisah cintanya lainnya indah, namun lambat laun menjemukan hingga mulai lebih mementingkan hal sesepele materi dan ambisi, mereka berujung pada penyesalan telah menyia-nyiakan cinta tulus yang selalu ada. Seperti halnya pada Om Tara. Yang lainnya memendam cintanya dalam hati berharap dia tahu, yang malah melahirkan kesalahpahaman karena bertindak kebalikan. Keluargaku mengalaminya. Ada yang menutup cerita cinta yang belum benar-benar usai dan akhirnya terjebak dalam masa lalu. Seperti yang dialami Kak Nara dulu.
Kisah cinta pertamaku yang manis berakhir dengan penolakan. Ini kesalahanku. Andai saja aku tahu dulu untuk tidak mengubur keberanian terlalu lama, mungkin kami tidak begini.
Di malam itu, aku terbangun di rumah sakit. Papa, Mama, dan kakak berdiri di sekeliling kasurku. Aku belum pernah melihat mereka menangis begitu payah sebelumnya. Pipi mereka basah oleh cucuran air mata yang tidak terbendung walau disapu berkali-kali dengan punggung tangan. Pinggir kasurku basah dan mama mendekapku. Sepuluh jarinya terasa dingin meraba-raba punggungku, seakan sedang ingin memastikan dalam ketakutannya keberadaanku benar-benar nyata.
"Mama kira kamu akan mati." Dia bersedu-sedu di telingaku. "Kamu sudah besar begini, masa menyeberang jalan saja tidak bisa? Untung cuma pingsan, kalau lumpuh atau koma, gimana?!"
Aku bergumam dengan linglung, "Ma-maaf." Kemudian mataku berkelana pada dinding putih, tirai putih, kasur, dan selang infus yang menancap di bawah sikuku. "Kenapa aku ada di rumah sakit?"
"Kamu pingsan pas nyaris tertabrak truk," jelas Kak Nara mendahului Mama. Mama melepas pelukan. "Hujan-hujan malah menyeberang nggak lihat-lihat. Sudah tahu jalanan bakal licin dan gelap. Beruntung truk nggak mengenaimu. Kalau iya, pasti kamu sudah tek." Kak Nara membuat gerakan memotong leher.
Papa memukul pundak Kak Nara ringan agar dia diam.
Aku mulai menyusun kepingan acak di otakku. Satu per satu serpihannya mulai menyatu, aku mulai mengingat sinar lampu putih truk dan air hujan yang menghujam kulitku jatuh seperti jarum saat aku berlari menembus hujan. Mama menyadarkanku, ia menarikku kembali dalam pelukan.
"Yang penting kamu sudah kembali," katanya.
Aku membalas pelukannya. Kudekap punggungnya, bisa kurasakan kehangatan dan kenyamanan yang kurindukan tersimpan di sana. Kemudian, tangan-tangan lain di belakang melingkariku dan Mama. Punya kakak dan Papa. Kami menyandarkan kepala, dahi kami saling bersentuhan, dan untuk sepersekian detik aku mendamba keluarga kami selalu sehangat ini. Pada keluargaku yang dingin, aku merasa kembali dicintai.
Harusnya air mata yang keluar sekarang adalah tangisan haru, tapi sekelebat bayangan Dirga muncul dan meruntuhkan segalanya. Setetes, dua tetes jatuh, lalu tetesan-tetesan berikutnya jatuh tak terkendali. Kutumpahkan tangisku di pundak mama sampai pundaknya basah. Memuntahkan tangisku seperti anak kecil ditinggal ibunya. Kepalan tanganku memukul-mukul dadaku yang terasa sesak. Di bagian mana, aku pun tidak tahu. Seperti ada ruang kosong di sana, menganga seperti luka terbuka sampai ke bagian dalam. Perih sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Not A Good Love Story [COMPLETED]
Teen Fiction🌸 Wattys Winner 2021 kategori "Young Adult" 🌸 Cerita pilihan @WattpadYoungAdultID Juni 2022 Dalam kisah Romeo dan Juliet, kita diajarkan bahwa cinta butuh pengorbanan. Dalam kisah The Notebook, cinta diibaratkan sebuah rumah, walau berkali-kali me...