Jangan lupa vote dan komen <3
Happy reading~
Sudah satu minggu Aletta hanya berdiam diri di kamar, alasannya satu larangan dari keluarganya agar tidak beraktivitas yang berat.
"Ma, Ale mau sekolah lagi," pinta Aletta entah ke yang berapa kalinya.
"Nggak sayang tunggu seminggu lagi."
"Ah mama ga adil, bang Zidan aja yang habis patah tulang boleh sekolah lagi dari tiga hari yang lalu, aku yang gak kenapa-kenapa malah gak boleh," keluh Aletta.
"Kamu habis koma sayang jadi gak boleh kecapean dulu."
"Pokoknya kalo besok Ale gak boleh sekolah, Ale bakal mogok makan!"
"Jangan gitu dong ntar gak sembuh-sembuh."
"Ale udah sembuh mama aja yang lebay."
"Yaudah deh minta izin ke papa sama abang kamu aja nanti."
"Beneran ma?" ucap Aletta dengan girang. Tak sia-sia dirinya bersikap sok manja seperti tadi.
***
Kini keluarga Xavier berkumpul untuk dinner bersama, Cakra bisa pulang untuk makan malam adalah suatu kejadian yang langka. Biasanya Cakra akan pergi pagi-pagi sekali dan pulang tengah malam terkadang juga tidak pulang, jadwalnya sebagai dokter amat sangat padat.
"Papa, abang, Ale mau ngomong."
"Ngomong apa sayang, ngomong aja," ucap Daniel dengan santai.
"Iya dek mau ngomong apa tinggal ngomong," Cakra ikut menimpali.
"Ale mau sekolah lagi boleh ya?"
"Nggak!" jawab mereka bertiga serempak.
Bahu Aletta merosot sudah dia duga pasti jawabannya tidak, ini hanya akal-akalan mamanya agar dia tidak berangkat sekolah.
"Ale bosen dirumah mulu, Ale kangen Tania sama Kayla, Ale kangen sekolah."
"Gak seminggu lagi kalo mau sekolah," ucap Zidan.
"Kalian gak adil," Aletta pura-pura merajuk.
Setelah mengatakan hal itu Aletta meninggalkan meja makan.
"Ale tunggu sayang," cegah Daniel.
"Dek tunggu," Cakra juga ikut berteriak mencegah adiknya.
"Cakra, Zidan kalian kejar adik kalian," ucap Alisa menengahi.
"Iya ma," jawab mereka bersamaan.
Cakra dan Zidan berlari mengejar adik mereka. Mereka mengetuk pintu kamar adik perempuan satu-satunya yang mereka punya.
"Dek buka abang mau bicara," pinga Cakra mencoba memberikan pengertian kepada adiknya.
"Gak mau sebelum kalian kasih izin Ale buat sekolah lagi."
"Gak boleh kondisi lo masih lemah," balas Zidan.
"Lo patah tulang boleh tuh sekolah, masa iya gue yang gak kenapa-kenapa gak boleh sekolah. Gak adil."
"Tapi lo habis koma."
"Yaudah Ale gamau makan, Ale gamau keluar kamar."
"Dek ayo buka pintunya jangan siksa diri kamu sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Transmigration (Revisi)
Teen Fiction"Gue dimana?" gumam seorang gadis linglung. Gadis tersebut melihat ke arah sekitarnya, ini bukan kamarnya! Ia mendekat ke arah cermin dan mengaca lagi-lagi dia dibuat terkejut, ini bukan wajahnya! Jadi apakah dia melintasi waktu? Setelah di revisi a...