Jangan lupa vote dan komen <3
Happy reading~
Hari ini Aletta ingin kembali melanjutkan penyelidikan dan mengindahkan paket yang diterimanya kemarin. Masa bodoh dengan resiko yang diterimanya yang terpenting dirinya tak dihantui lagi oleh Aletta asli. Dia adalah Fionica yang pemberani dan anti menye-menye bukan Aletta yang menye-menye.
Sebenarnya Fionica juga sedikit takut tapi siapa orang yang tepat yang bisa dia ajak untuk menyelidiki kasus ini, Aletta merasa semua orang sama saja. Pacarnya saja tidak mau terbuka padanya, keluarganya juga sibuk, sahabatnya juga menghilang jadi siapa yang bisa dia percaya?
Sesampainya di TKP, Aletta mulai menuju ke mobilnya. Membuka pintu mobil yang memang tak terkunci dan mulai mencari sesuatu yang aneh. Tidak ada yang janggal di dalam mobil, Aletta memilih untuk duduk sebentar. Tiba-tiba kepala Aletta sangat pusing seperti ingin mengingat sesuatu.
Malam kejadian...
Aletta sedang sibuk mencari Zidan, Zidan ternyata sedang bercanda bersama teman-temannya. Agatha yang biasa memandang nya rendah kini memandang nya penuh pujian, namun bisa Aletta lihat itu semua hanya kepalsuan.
"Wah Aletta kamu malam ini cantik banget," puji Agatha dengan senyuman palsunya.
"Iya, terimakasih Atha. Kamu juga gak kalah cantik kok," puji Aletta dengan senyum tulusnya. Atha, memang semua teman abangnya memanggil perempuan ular itu Atha karena perempuan ular itu sendiri yang mau.
Karena malas meladeni perempuan ular tersebut, Aletta memilih untuk keluar mencari udara segar. Aletta sangat mengingat tadi Albizar sangat bahagia berdekatan dengan Agatha. Hati Aletta sangat tersayat melihat senyum Albizar tersebut.
"Let, lo di tunggu Zidan di parkiran aja ya katanya dia mau pulang," ucap Tania memberitahu sahabatnya tersebut.
"Eh iya Tan? Bukannya tadi aku udah bilang sama abang katanya pulangnya habis acara tiup lilin," jawab Aletta heran.
"Em, a-anu kata Zidan di majuin pulangnya."
Tanpa curiga Aletta langsung mengiyakan perkataan Tania tadi, Aletta langsung ke parkiran untuk menemui Zidan. Sebenarnya dia sudah sangat sesak berada di sini bersama dengan perempuan ular itu cukup menyiksa.
Fakta lainnya adalah sebenarnya Agatha tau dirinya adalah adik Zidan maka dari itu jika berada di depan Zidan dan Albizar ia akan berpura-pura baik padahal aslinya ular.
Hanya Agatha, Albizar, dan kedua sahabatnya yang tau identitas aslinya. Sementara antek-antek Agatha belum tau sama sekali.
Sampai di parkiran Aletta tak menemui Zidan disana, memang mereka berangkat dan pulang bersama tapi secara diam-diam.
Akhirnya Aletta memilih untuk menunggu saja di parkiran mungkin abangnya sedang berpamitan?
Aletta sibuk dengan game yang ada di handphone nya namun atensinya tiba-tiba teralihkan dengan sekelebat bayangan hitam, Aletta yang tadinya lumayan berani kini menjadi takut. Karena takut Aletta memilih untuk menyusul abangnya di dalam.
"Tiup lilin nya Albi!" sorak teman-teman sekelas Albizar. Aletta yang baru saja datang ikut tersenyum ketika Albizar akan meniup lilin. Namun senyumnya di balas lirikan tajam sang empu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Transmigration (Revisi)
Teen Fiction"Gue dimana?" gumam seorang gadis linglung. Gadis tersebut melihat ke arah sekitarnya, ini bukan kamarnya! Ia mendekat ke arah cermin dan mengaca lagi-lagi dia dibuat terkejut, ini bukan wajahnya! Jadi apakah dia melintasi waktu? Setelah di revisi a...