Jangan lupa vote dan komen <3
Happy reading~
Aletta sudah tidak sabar menanti hari ini, hari dimana ia dan sang pacar akan kembali ngedate setelah sekian lama jarang bertemu. Aletta mengenakan dress berwarna beige, tak lupa dengan sedikit sentuhan make up korean looknya yang menambah kesan cantik dan manis secara bersamaan.
Saat Aletta sedang fokus meratakan blush on di pipinya, pintu kamarnya dibuka dan menampilkan wajah Zidan yang menyebalkan, "Widih, anak bontot mau kemana nih?"
Aletta memilih mendiamkan Zidan daripada dia kesal dan malah berujung ngamuk yang dapat merusak catokan rambutnya.
"Astagfirullah neng, lo jahat banget sih kalo kata gue. Sakit hati abang neng, ditanya malah dikacangin," Zidan mulai mendramalistir, sedangkan Aletta sudah memutarkan bola matanya tanda malas menanggapi.
"Mau keluar," jawab singkat Aletta berharap dapat membuat Zidan diam dan tak mengoceh kembali.
"Sama siapa? Pacar pertama apa pacar kedua?" Zidan semakin gencar menggoda Aletta.
"Mulut lo! Sini gue lakban, pacar gue cuma satu!" tampaknya kesabaran Aletta sudah habis karena Zidan semakin menyebalkan. Sebelum Aletta sempat membalas Zidan, suara mobil Kevin sudah terdengar dari bawah. Akhirnya Aletta mengurungkan niatnya ingin membalas cercaan Zidan dengan pukulan mautnya.
Zidan mengelus dadanya, "Alhamdulillah, untung pawangnya dateng sebelum dia berhasil nabok gue."
Alisa memanggil Aletta agar segera turun karena Kevin sudah menunggu dengan setelan casualnya yang menambah kesan rapi dan tampan, tak lupa dengan parfume yang membuatnya semakin wangi dan memukau.
Suara langkah kaki yang dibalut dengan heels terdengar dari arah tangga, bola mata Kevin bergerak secara spontan menoleh ke sumber suara. Kedua mata itu tak bisa berhenti menatap kagum kepada seseorang yang menjadi penyebab suara langkah kaki itu berasal. Tak hanya Kevin rupanya yang kagum pada penampilan Aletta pagi itu, tapi Daniel dan Alisa juga.
"Masyallah, cantik banget anak mama," puji Alisa dengan senyum lebar yang tak luntur dari wajahnya.
"Mama, Papa, Kevin izin ngajak Aletta keluar main, boleh gak ya?"
"Gak boleh!" tolak Daniel dengan nada tegasnya. "Kalau nanti Aletta pulangnya nangis, kamu gak boleh ngajak dia main lagi!"
Kelanjutan dari kalimat Daniel membuat Kevin menghela nafas lega. Daniel tertawa lepas karena merasa berhasil menjahili Kevin.
Setelah mendapatkan izin dari kedua orang tua Aletta, Kevin langsung memboyong Aletta ke dalam mobilnya. Tak lupa Kevin menyalakan klakson sebelum benar-benar meninggalkan kediaman Xavier.
Kevin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, tak lupa menyalakan musik agar suasana tidak terlalu hening. Tempat pertama yang akan mereka datangi kali ini adalah taman di pinggir kota dengan danau kecil di tengahnya.
"Tumben lo puter lagu ini? Bukannya lo kurang suka sama genre musik mellow kaya gini?" Aletta dibuat bingung dengan lagu yang diputar Kevin kali ini, pasalnya kekasihnya tersebut kurang suka dengan lagu bergenre sedih, tapi sekarang malah memutar lagu 'I Love You But I'm Letting Go' karya Pamungkas.
"Gapapa lagi pengen aja, emang gak boleh kalo aku ikut dengerin lagu kesukaan kamu?" Kevin malah berbalik bertanya.
"Ya boleh aja, tapi maksud gue bukan gitu. Kayak gak biasa aja lo dengerin lagu genre ginian. Bahasanya juga pake aku-kamu lagi, tumben banget."
"Emang hari ini tuh tema date kita segala yang Aletta sukai dan menjadi pacar idaman Aletta dalam sehari."
Aletta yang salah tingkah dengan jawaban Kevin hanya bisa menutupinya dengan memukul keras lengan Kevin hingga Kevin mengerang kesakitan, lalu mereka berdua tertawa bersama.
***
Setelah kurang lebih menempuh perjalanan sekitar 1 jam, akhirnya mereka sampai di taman tersebut. Kevin membuka bagasi mobilnya dan mengambil peralatan piknik yang sudah dia siapkan dari rumah. Aletta ingin membantu Kevin untuk membawa barang-barang piknik mereka namun Kevin dengan keras menolaknya. Karena hari ini Aletta akan benar-benar menjadi princess nya.
Aletta hanya bisa menurut karena jika dia membantah, Kevin mengancam akan membatalkan date mereka dan kembali pulang, daripada pulang Aletta memilih menurut karena date hari ini adalah date pertama mereka setelah sebulan terakhir jarang bertemu karena kesibukan Kevin. Sembari menunggu Kevin menyiapkan semuanya, Aletta berjalan menyusuri taman yang masih sepi ini, maklum taman tersebut terletak di pinggiran kota. Jadi masih sangat asri dan jarang terjangkau oleh orang-orang.
Karena merasa sudah cukup lama berkeliling di taman tersebut, Aletta memutuskan untuk kembali ke lokasi date nya dengan Kevin. Sampai di lokasi tersebut, Aletta dibuat takjub dan berbinar karena senang. Dalam waktu 15 menit, Kevin berhasil mengubah tanah berumput tadi menjadi tempat piknik yang indah. Tikar bermotif kotak-kotak berwarna putih dan merah, tak lupa makanan dan minuman yang tersusun rapi di atasnya, terakhir musik romantis yang mengalun merdu menambah kesan tenang.
"Kok cuma diliatin? Mari duduk tuan putri," ajak Kevin sambil mengandeng tangan kanan Aletta untuk ikut duduk bersamanya.
"Lo dapet ide kayak gini darimana sih? Romantis banget heran," Aletta masih tak percaya bahwa Kevin seeffort ini dalam menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk date mereka hari ini.
"Aku dapet rekomendasi dari Gesang sama Bara."
Aletta hanya manggut-manggut seperti burung beo, lalu kembali menatap ke arah danau sambil mengeluarkan ponselnya untuk memotret keindahan danau. Saat Aletta sedang sibuk memotret tiba-tiba Kevin menodongkan sebuket bunga mawar hitam kepadanya.
Aletta menerima buket tersebut dengan rasa kebingungan yang menyelimuti dirinya, senyum yang terpatri di bibirnya mendadak menghilang digantikan dengan raut wajah bingung.
Setelah keduanya terdiam selama 5 menit, Aletta memberanikan diri membuka suara, "Maksudnya lo ngasih gue ini apa, Kev?"
"Maaf kalau selama sebulan terkahir sikap aku ke kamu tiba-tiba berubah, Let."
"Gue nanya maksud lo ngasih buket bunga ini apa, Kev? Jawaban lo gak menjawab pertanyaan gue, Kev!" Aletta masih berusaha menenangkan dirinya.
"Let, mungkin ini bakal kedengeran kejam buat kamu tapi aku bakal lebih ngerasa bersalah kalau terus-terusan nyembunyiin ini dari kamu, makasih enam bulan kemarin kamu udah ngasih warna lagi dihidup aku. Tapi, Mami nggak bisa ngasih restu buat hubungan kita. Mami jodohin aku sama anak temennya."
Hancur sudah pertahanan yang dibuat Aletta, air matanya mengucur deras seakan tak akan berhenti, dadanya terasa sangat sesak seperti dihantam berkali-kali, bibirnya kelu untuk mengeluarkan kata-kata.
"Lo jahat!" Aletta berlari meninggalkan Kevin ditempat itu, dia tak tahu kemana arah pulang. Aletta hanya berlari agar menjauh dari Kevin, apakah ini semua merupakan karma yang harus dia terima sebagai balasan perbuatan jahatnya dulu? Bukankah pembalasan Sean dikehidupan lalu hingga menghilangkan nyawanya masih belum cukup? Mengapa nasib percintaannya selalu buruk?
Pikiran Aletta sekarang tak lagi jernih, mungkin di belakang Kevin mengejarnya tapi untuk saat ini Aletta masih tidak mau bertemu dengan lelaki brengsek tersebut. Aletta kira Kevin merupakan laki-laki yang lebih baik dari Albizar, ternyata dia salah. Kevin bahkan lebih buruk dari Albizar!
Bersambung...
Halo jumpa lagi setelah 6 bulan gak ketemu, wkwk maafin aku ya yang jarang betul update :(
Tapi aku usahakan ya, cerita ini tamat tahun ini juga! Btw, nanti bakal ada side story atau sequel dari cerita ini. Tunggu aja kabar updatenya yaa!!!
Kalian bisa pantau seputar update di @wp.vdlamyln di ig yaa...
See you in next chapter guys <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Transmigration (Revisi)
Ficção Adolescente"Gue dimana?" gumam seorang gadis linglung. Gadis tersebut melihat ke arah sekitarnya, ini bukan kamarnya! Ia mendekat ke arah cermin dan mengaca lagi-lagi dia dibuat terkejut, ini bukan wajahnya! Jadi apakah dia melintasi waktu? Setelah di revisi a...