18. HAMIL? (SPECIAL PART)

6.4K 467 28
                                    

Jangan lupa vote dan komen <3
Part kali ini special Vanila dan Gilang!

Happy reading~

Halo namaku Vanila Cecilia, aku lulusan Universitas Bakti Nusantara. Aku menjadi lulusan terbaik di angkatanku saat itu, tapi aku kesusahan saat mencari pekerjaan meskipun aku jadi lulusan terbaik.

Oh ya aku punya pacar namanya, Jackson dia pacar ku sejak masih SMA. Kalo dihitung-hitung kita udah lima tahun pacaran.

Aku anak yatim-piatu, ortu ku meninggal saat aku masih umur 10 tahun. Setelah ortu ku meninggal aku dirawat sama bibi. Bibi ku orangnya baik banget, tapi sayang aku harus berpisah sama beliau karena aku gak mau terus-terusan jadi beban buat bibi.

Pacar ku itu kadang baik, romantis, perhatian. Tapi tak jarang dia juga kasar, posesif, dan tempramental. Tapi akhir-akhir ini yang sering aku jumpai adalah sifatnya yang kasar dan tempramental.

Seperti kemarin saat aku telat pulang kerja dan dia nunggu di parkiran 30 menit dia langsung mukul aku sesampainya di rumah. Kemarin juga saat dia salah paham tentang aku sama pak Gilang, sesampainya di rumahku dia langsung siksa aku habis-habisan.

Dan puncak penderitaan ku adalah saat dia ambil kesucian ku, alasan ku gak mau putus sama dia adalah karena kesucian ku udah dia ambil sejak dua bulan yang lalu.

Saat itu Jackson memperkosa ku saat aku menginap di rumahnya. Memang aku sering menginap di rumahnya tapi itu semua karena dia memintaku secara lembut, tapi sifat dia sekarang dan dulu berbeda 180°, tidak ada lagi Jackson yang lembut hanya ada Jackson yang kasar.

Di hati ku masih ada sedikit cinta untuk dia tapi tidak tau dengan hatinya yang entah masih ada cinta tidak untuk ku.

Aku jadi tak enak pada pak Gilang karena masalah di restoran, karena pak Gilang lah yang menawariku bekerja di kantor nya saat perusahaan lain menolakku.

Paginya setelah kejadian di restoran itu, aku langsung meminta maaf kepada pak Gilang dan syukurlah pak Gilang mau memaafkan ku.

Baru asik-asiknya berbincang dengan pak Gilang tiba-tiba perutku rasanya seperti diaduk dan ingin mual, aku langsung berlari menuju toilet di susul pak Gilang yang ikut panik. Aku takut hal yang ku takutkan terjadi. Tapi semua hal ini merujuk pada hal yang aku takutkan.

Buru-buru aku mengeluarkan benda yang diam-diam aku sembunyikan di saku ku, dengan perasaan campur aduk aku mencobanya. Beberapa saat menunggu tapi hasilnya tak seperti yang aku inginkan, positif. Aku merasa duniaku hancur karena kebodohan ku. Namun belum sampai disitu muncul satu notifikasi dari handphone ku yang berasal dari Jackson.

Jackson
Gue mau kita putus!
Jangan cari gue lagi!
10.26

Dua pesan yang berhasil membuat aku serasa mati saat ini juga, di saat aku hamil anaknya dia memutuskan ku dan tak mau bertanggung jawab?

Aku sudah menduga Jackson tau tentang kehamilan ku jauh-jauh hari, karena sebelumnya dia bertanya kepadaku kapan terakhir kali aku menstruasi dan aku jawab satu bulan yang lalu, dapat ku lihat wajahnya berubah menjadi pucat pasi dan saat itu pula sifatnya kepadaku berubah.

Aku tak dapat lagi membendung air mataku, diluar pak Gilang masih mengendor-gedor pintu toilet agar aku mau membukanya.

***

Hai, nama gue Gilang Ramadhan. Gue CEO di perusahaan GR company, gue punya satu sekertaris cantik nan polos, Vanila namanya.

Ortu gue sibuk ngurus bisnis di luar negeri dan gue sendiri anak tunggal jadi sejak kecil harus mandiri. Yang bikin gue heran sekertaris polos gue itu punya pacar yang tempramen.

Tadi pagi setelah kemarin pacarnya marah-marah gak jelas dia langsung minta maaf ke gue. Gue sih gak masalah tapi gue juga gak suka sama cowok yang kasar . Kita berbincang santai awalnya hingga tiba-tiba dia lari ke toilet, gue yang khawatir langsung ikutin dia tapi sayangnya dia langsung nutup pintu toilet.

Setelah beberapa menit gue nunggu di luar, tiba-tiba gue denger suara cewek nangis dan bisa di pastikan itu Vanilla. Gue yang udah terlanjur khawatir langsung dobrak pintu toilet dan gue liat Vanila udah nangis dengan posisi duduk di lantai toilet.

"Vanila, kamu kenapa? Ada masalah?" gue tanya langsung penyebab tangisnya, tapi dia malah tambah kenceng nangisnya. "Vanila, kalo kamu ada masalah cerita ke saya. Siapa tahu saya bisa bantu kamu," mulutnya tetap bungkam, tapi tangannya menyerahkan suatu benda yang sangat gue kenalin. Testpack dengan hasil positif.

"Pak, saya harus gimana? Dia pergi setelah dia pakai saya," ujarnya pelan dan dengan air mata yang terus meluncur dari kedua matanya.

Gue yang masih shock pun hanya bisa diam tak tau harus berbuat apa. Setelah berpikir beberapa saat gue akhirnya angkat bicara.

"Apa pacarmu yang hamilin kamu?" tanya gue yang mencoba memberanikan diri.

Dia mengangguk, namun kali ini dia juga angkat bicara, "Tapi waktu itu saya dipaksa dan bisa dibilang saya diperkosa. Saya sebenarnya udah gak tahan sama sifat kasarnya tapi saya juga ingat dia yang udah ambil kesucian saya. Jika nantinya saya hamil, saya pikir hanya dia yang mau menikahi saya tapi dia malah meninggalkan saya."

Sudah gue duga, cewek sepolos Vanila tidak akan pernah ngelakuin hal semenjijikan itu. Meskipun gue gak terlalu deket sama Vanila tapi gue bisa merasakan ketulusan hatinya. Setelah beberapa saat berpikir gue akhirnya memutuskan untuk menikahi dia.

"Saya akan bertanggung jawab atas kehamilanmu."

"A-apa pak? Pak Gilang serius? Saya tidak mau merusak masa depan seseorang karena masalah saya, pak Gilang bisa mendapatkan istri yang lebih baik dari saya bahkan istri yang kesuciannya masih terjaga," jawabnya tak percaya dengan perkataan gue barusan.

"Saya serius Vanila, meskipun saya tidak terlalu dekat dengan kamu tapi saya bisa merasakan aura ketulusan hatimu. Dan untuk perasaan kita bisa bangun secara perlahan yang kamu butuhkan saat ini adalah status anakmu, lusa kita ketemu sama orang tua saya," putus gue pada akhirnya dan Vanila hanya bisa menerima keputusan ini. Gue bisa lihat dia hanya ingin anaknya lahir dengan status dan bukan anak haram.

Gue harap ini awal yang baik untuk, gue dan dia. Vanila perempuan yang baik dia gak pantes untuk dapet ini semua. Dan untuk lelaki brengsek yang udah campakin perempuan sebaik Vanila semoga dia nggak nyesel nantinya.

Sebenernya gue kenal Jackson, kenal banget malah. Dia adek kelas gue dulu terkenal karena kenakalannya dan sempat jadi pentolan sekolah. Tapi untuk Vanila dulu gue sama sekali gak kenal dia, Vanila bukanlah seorang gadis yang menonjol dulunya. Jadi gue gak kenal dia.

Bersambung....

Ini aku buat dari sisi masing-masing pemeran ya.

Gimana ship gak mas Gilang sama mbak Vanila?

Yang ship mereka komen sini!

Yang gak ship komen sini!

Jangan lupa vote dan follow akun wp and ig aku @wp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan follow akun wp and ig aku @wp.vdlamyln

See you next chapter.

Princess Transmigration (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang